Lompat ke isi

Ahmed Deedat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sheikh Ahmed Deedat
LahirAhmed Hoosen Deedat
Pekerjaandosen, da’i, guru agama
Situs webhttp://www.ahmed-deedat.co.za

Sheikh Ahmed Hoosen Deedat (1 Juli 1918 – 8 Agustus 2005) adalah seorang sarjana Muslim dalam bidang perbandingan agama. Ia juga merupakan seorang pengarang, dosen, dan juga orator. Ia dikenal sebagai salah satu pembicara handal dalam debat public tentang masalah keagamaan. Pada 1957, Deedat bersama dua orang temannya, mendirikan Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan ia menjadi presidennya hingga 1996. Deedat wafat pada 2005 akibat mengalami stroke yang telah dideritanya sejak tahun 1996.

Profil

Masa kecil

Ahmed Hoosen Deedat lahir di daerah Surat, India, pada tahun 1918. Ia tidak dapat berkumpul dengan ayahnya sampai tahun 1926. Ayahnya adalah seorang penjahit yang karena profesinya hijrah berimigrasi ke Afrika Selatan tidak lama setelah kelahiran Ahmed Deedat.

Tanpa pendidikan formal dan untuk menghindar dari kemiskinan yang sangat pedih, Ahmed Deedat pergi ke Afrika Selatan untuk dapat hidup bersama ayahnya pada tahun 1927. Perpisahan Deedat dengan ibunya pada tahun kepergiannya ke Afrika Selatan menyusul ayahnya itu adalah saat terakhir ia bertemu ibunya dalam keadaan hidup karena beliau meninggal beberapa bulan kemudian.

Di negeri yang asing, seorang anak laki-laki kecil berusia 9 tahun tanpa berbekal pendidikan formal dan penguasaan bahasa Inggris mulai menyiapkan peran yang harus dimainkannya berpuluh-puluh tahun kemudian tanpa disadarinya.

Dengan ketekunannya dalam belajar, anak laki-laki kecil tersebut tidak hanya dapat mengatasi hambatan bahasa, tetapi juga unggul di sekolahnya. Kegemaran Deedat membaca menolongnya untuk mendapatkan promosi sampai ia menyelesaikan standar 6. Kurangnya biaya menyebabkan sekolahnya tertunda dan di awal usia 16 tahun untuk pertama kalinya ia bekerja dalam bidang retail (eceran).

Yang terpenting dari ini semua adalah pada tahun 1936 sewaktu Ia bekerja pada toko muslim di dekat sebuah sekolah menengah Kristen di pantai selatan Natal. Penghinaan yang tak henti-hentinya dari siswa misionaris menantang Islam selama kunjungan mereka ke toko menanamkan keinginan yang membara pada diri anak muda tersebut untuk melakukan aksi menghentikan propaganda mereka yang salah.

Mempelajari Alkitab

Sudah ditakdirkan, Ahmed Deedat menemukan sebuah buku berjudul Izharul-Haq yang berarti mengungkapkan kebenaran. Buku ini berisi teknik-teknik dan keberhasilan usaha-usaha umat Islam di India yang sangat besar dalam membalas gangguan misionaris Kristen selama penaklukan Inggris dan pemerintahan India. Secara khusus, ide untuk menangani debat telah berpengaruh besar dalam diri Ahmed Deedat.

Dibekali dengan semangat yang baru ditemukannya ini, Ahmed Deedat membeli Injil pertamanya dan mulai melakukan debat dan diskusi dengan siswa-siswa misionaris. Ketika mereka mundur tergesa-gesa tidak beraturan dalam menghadapi argumen baliknya yang tajam, ia secara pribadi memanggil guru mereka dan bahkan pendeta-pendeta di daerah tersebut.

Keberhasilan-keberhasilan ini memacu Ahmed Deedat untuk berda'wah. Bahkan perkawinan, kelahiran anak, dan singgah sebentar selama tiga tahun ke Pakistan sesudah kemerdekaannya tidak mengurangi antusias atau keinginannya untuk membela Islam dari penyimpangan-penyimpangan yang memperdayakan dari para misionaris Kristen.

Dengan semangat misionaris untuk memproyeksikan kebenaran dan keindahan Islam, Ahmed Deedat membenamkan dirinya pada sekumpulan kegiatan lebih dari tiga dekade yang akan datang. Ia memimpin kelas untuk pelajaran Injil dan memberi sejumlah kuliah. Ia mendirikan As-Salaam, sebuah institut untuk melatih para dai Islam. Ahmed Deedat, bersama-sama dengan keluarganya, hampir seorang diri mendirikan bangunan-bangunan termasuk masjid yang masih dikenal sampai saat ini.

Ahmed Deedat anggota awal dari Islamic Propagation Centre International (IPCI) dan menjadi presidennya, sebuah posisi yang dipegangnya sampai tahun 1996. Ia menerbitkan lebih dari 20 buku dan menyebarkan berjuta-juta salinan gratis. Ahmed Deedat mengirim beribu-ribu materi kuliah ke seluruh dunia dan berhasil melawan pengabar-pengabar Injil pada debat umum. Beberapa ribu orang telah menjadi Islam sebagai hasil usahanya.

Sebagai penghargaan yang pantas untuk prestasi yang bersejarah itu, ia mendapat penghargaaan internasional dari Raja Faisal tahun 1986. Penghargaan bergengsi yang sangat berharga dalam dunia Islam.

Akhir hayat

Sejak 3 Mei 1996, Ahmed Deedat menderita stroke yang menyerang bagian lehernya. Ini berarti ia tidak bisa berbicara dan juga menelan. Kemudian ia dilarikan ke King Faisal Specialist Hospital di Riyadh, Arab Saudi, dimana setelah itu ia hanya bisa berkomunikasi lewat kedipan mata.

Di sisa sembilan tahun usia hidupnya, Ahmed Deedat hanya bisa terbaring di tempat tidurnya di Verulam, Afrika Selatan. Dan akhirnya pada 8 Agustus 2005, ia meninggal dirumahnya di Trevennen Road di Verulam, provinsi KwaZulu-Natal, Durban. Ia lantas dimakamkan di pemakaman Verulam.

Karya tulis

Buku The Choice: Dialog Islam-Kristen adalah buku terlaris yang ditulis oleh Ahmed Deedat. Buku ini menyebar luas dari Afrika Selatan hingga ke Eropa, Asia, Oceania, bahkan Amerika Utara dan Selatan.

Dalam buku ini Deedat mengupas tuntas perbedaan antara Islam dan Kristen. Ia mengupas habis beberapa kesalahan yang ia temukan dalam Alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.

Berkat buku ini pula, beberapa tokoh Kristen masuk Islam. Diantaranya adalah Kenneth Jenkins (sekarang berganti nama menjadi Abdullah al-Faruq) dan mantan misionaris Gary Miller (sekarang namanya adalah Abdul-Ahad Omar).

Referensi

  • Kata pengantar buku The Choice

Pranala luar