Lompat ke isi

Delirium

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 16 Juli 2019 07.03 oleh Sehatq (bicara | kontrib) (menambahkan gejala delirium)

Delirium adalah keadaan yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara mendadak, di mana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu berfikir secara jernih.[1] Gangguan ini berlangsung pendek dan ber-jam hingga berhari-hari, taraf hebatnya berfluktuasi, bereaksi pada malam hari, kegelapan membuat halusinasi visual dan gangguan perilaku meningkat.[1] Penyebab delirium umumnya adalah termasuk penyakit fisik dan efek penggunaan obat-obatan.[1] Diagnosis klinis biasanya dengan laboratorium dan pemeriksaan pencitraan (imaging) dan terapi untuk menemukan penyebabnya.[1]

Ciri utama dari delirium adalah tidak mampu memusatkan perhatian.[2] Penderita penyakit ini tidak dapat berkonsentrasi pada setiap hal, sehingga mereka memiliki kesulitan dalam mengolah informasi yang baru dan tidak dapat mengingat peristiwa yang baru saja terjadi.[2] hampir semua penderita mengalami disorientasi waktu dan bingung dengan tempat di mana mereka berada.[2] Pada kasus penderita delirium berat, penderita tidak mengetahui diri mereka sendiri.[2] Bahkan, beberapa penderita delirium mengalami paranoia dan delusi.[2]

Gejala

Berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) yang menjadi panduan untuk Asosiasi Psikiater Amerika (American Psychiatrist Association), terdapat beberapa kriteria diagnosis untuk delirium, yaitu:

  • Perubahan di kognisi (contoh, kurangnya memori, kekacauan dalam pemikiran (disorientasi), gangguan berbahasa, dan gangguan dalam penglihatan) yang tidak disebabkan karena demensia.
  • Adanya gangguan di atensi (contoh, berkurangnya kemampuan untuk mengarahkan, memusatkan, mempertahankan, dan mengganti perhatian) dan kesadaran.
  • Adanya bukti dari sejarah hidup, pemeriksaan fisik, atau penemuan-penemuan di laboratorium yang memperlihatkan bahwa gangguan disebabkan karena konsekuensi langsung secara fisiologis dari kondisi medis secara umum, keracunan zat-zat, penggunaan obat-obatan, atau lebih dari satu penyebab.
  • Gangguan berkembang dalam periode waktu yang singkat (biasanya beberapa jam atau hari) dan cenderung meningkat saat berlangsungnya hari-hari.


Beberapa gejala-gejala delirium yang dapat terlihat adalah:

  • Mudah terdistraksi oleh hal-hal lain.
  • Sulit berkonsentrasi pada satu topik atau saat akan berganti topik.
  • Menarik diri, tidak meresponi atau hanya merespon sedikit pada lingkungan sekitar.
  • Tidak dapat berbicara atau berpikir dengan jelas.
  • Kesulitan menulis dan membaca.
  • Mungkin dapat mengalami halusinasi.
  • Tidak tahu sedang ada di mana, atau tidak tahu siapa dirinya (disorientasi)
  • Lebih terpaku pada satu ide daripada meresponi pertanyaan atau percakapan.
  • Bergerak lebih cepat ataupun lebih lambat dari biasanya.
  • Sulit untuk berbicara atau mengingat kata-kata.
  • Kesulitan untuk mengerti suatu percakapan.
  • Cara berbicara yang tidak teratur atau tidak masuk akal.
  • Mengalami perubahan suasana hati dan perilaku yang cepat dan tidak menentu, seperti depresi, gelisah, takut, cemas, dan sebagainya.
  • Sensitif dan mudah marah.
  • Menjadi apatis.
  • Kehilangan kendali otot.
  • Penurunan memori jangka pendek.
  • Pola tidur yang buruk atau merasa ngantuk.


Referensi