Final Fantasy (permainan video)
Final Fantasy | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Sampul untuk NES versi AS | |||||||||||||||||
Diterbitkan di | December 18, 1987
| ||||||||||||||||
Genre | Permainan peran | ||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Penilaian | |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Bagian dari Final Fantasy Tidak ada
| |||||||||||||||||
Final Fantasy (ファイナルファンタジー , Fainaru Fantajī) adalah sebuah permainan video fantasi yang dikembangkan oleh Square pada tahun 1987. Ini adalah permainan pertama dalam seri Final Fantasy yang dibuat oleh Hironobu Sakaguchi. Permainan ini pertama kali dirilis untuk konsol NES, dan dibuat ulang untuk konsol-konsol permainan lainnya dengan bundel Final Fantasy II. Cerita berpusat pada empat anak muda yang disebut dengan Ksatria Cahaya, mereka membawa empat bola elemental yang telah jatuh dalam kegelapan yang disebabkan oleh empat Iblis Elemental. Bersama-sama mereka menjalani misi untuk menghancurkan kekuatan jahat, mengembalikan cahaya pada bola elemental, dan mengembalikan kedamaian pada dunia mereka. Pada awalnya permainan ini akan dinamakan Fighting Fantasy, namun ternyata nama tersebut digunakan untuk seri permainan peran untuk gamebooks.[1]
Pada saat itu Square percaya bahwa ini akan menjadi permainan terakhir yang akan mereka rilis, karena mereka menghadapi kebangkrutan.[2] Namun, ternyata permainan ini mendapatkan tanggapan yang positif dan melahirkan banyak sekuel dalam bentuk seri Final Fantasy, dan menjadi permainan tersukses dan paling berpengaruh untuk konsol Nintendo Entertainment System, dan menjadi salah satu permainan yang mempopulerkan
Gaya Permainan
Final Fantasy memiliki empat mode dasar, yaitu: peta dunia, peta kota dan dungeon, layar pertarungan, dan layar menu. Peta dunia merupakan skala kecil dari dunia fiksi dalam permainan ini, yang memperbolehkan pemain untuk menggerakkan karakter ke berbagai macam lokasi. Pemain dapat berjalan, menggunakan kano, perahu, dan balon udara untuk bertualang selama permainan berlangsung. Pemain juga akan menjumpai musuh secara acak saat melakukan petualangan. Cerita dalam permainan akan berkembang seiring dengan petualangan pemain di kota maupun dungeon. Beberapa penduduk kota akan memberikan informasi yang berguna, sedangkan yang lainnya akan menjual barang-barang yang berguna bagi pemain. Terkadang di dalam dungeon terdapat barang langka yang tidak dapat ditemukan di toko manapun.
Menu dalam permainan memperbolehkan pemain untuk memantau exp dan level, memilih equipment yang diinginkan, dan menggunakan item atau sihir. Atribut dasar dari tiap karakter adalah level, yang ditentukan dari jumlah exp yang didapatkan. Karakter mendapatkan exp dengan memenangkan pertarungan.
Pertarungan dalam Final Fantasy berbasis menu, di mana pemain dapat memilih beberapa pilihan untuk dilakukan, seperti: menyerang, menggunakan sihir, atau item. Pertarungan berlangsung bergiliran sampai salah satu pihak melarikan diri atau dikalahkan. Jika pemain berhasil memenangkan pertarungan, maka tiap karakter mendapatkan exp dan gil, jika kabur, maka akan kembali ke layar peta, dan jika tiap karakter dalam party mati, maka permainan akan berakhir dan semua perkembangan yang belum disimpan akan hilang.
Pemain memulai permainan dengan memilih empat karakter untuk membentuk party yang akan digunakan selama permainan. Tiap karakter memiliki job atau class dengan atribut dan kemampuan yang berbeda, baik bawaan ataupun didapatkan. Terdapat enam class, seperti: Petarung, Pencuri, Ahli Beladiri, Penyihir Merah, Penyihir Putih, dan Penyihir Hitam. Kemudian dalam permainan pemain memiliki pilihan untuk meningkatkan class, sehingga dapat menggunakan senjata dan sihir yang sebelumnya tidak bisa digunakan, selain itu sprite dari karakter tersebut akan terlihat lebih dewasa. Di dalam permainan ini terdapat berbagai macam persenjataan dan item yang didapat atau dibeli, yang membuat karakter lebih kuat dalam pertarungan. Tiap karakter memiliki delapan slot inventory, empat untuk membawa senjata, dan empat untuk membawa armor. Tiap class karakter memiliki larangan senjata dan armor yang dapat digunakan. Beberapa senjata dan armor memiliki kekuatan sihir, dan jika digunakan dalam pertarungan akan mengeluarkan mantra. Sedangkan artefak sihir dapat memberikan perlindungan, seperti saat menggunakan mantra tertentu. Pemain juga dapat membeli item untuk menyembuhkan diri sendiri saat bertualang.
Sihir adalah hal yang lazim dalam permainan ini, dan beberapa karakter juga dapat menggunakan sihir. Sihir dibagi ke dalam dua kelompok: Sihir Putih, yang digunakan untuk pertahanan dan penyembuhan, dan Sihir Hitam, yang melemahkan dan menghancurkan musuh. Sihir juga dikelompokkan ke dalam level satu sampai delapan, di mana dalam setiap level terdapat empat Sihir Putih dan Sihir Hitam. Tiap karakter hanya dapat mempelajari 3 mantra sihir tiap level. Penyihir Hitam dan Putih dapat mempelajari sihir mereka masing-masing, sementara Penyihir Merah, Ninja, dan Ksatria tidak dapat mengunakan level sihir yang paling tinggi.
Alur
Cerita
Permainan dimulai dengan kemunculan empat Ksatria Cahaya yang membawa bola elemental yang telah jatuh dalam kegelapan. Pada awalnya para Ksatria Cahaya hanya memiliki akses untuk pergi ke Kerajaan Coneria dan reruntuhan Kuil Iblis. Setelah para Ksatria menyelamatkan Putri Sara dari Ksatria Jahat, Garland, lalu Raja Coneria membangun jembatan yang memungkinkan para Ksatria Cahaya untuk pergi ke timur menuju kota Pravoka. Di sana Ksatria Cahaya membebaskan kota dari Bikke dan kelompok bajak lautnya, dan Ksatria Cahaya mendapatkan kapal bajak laut mereka sebagai imbalannya. Dan sekarang para Ksatria memulai rangkaian misi di tepi laut Aldi. Pertama, mereka mengambil kembali mahkota yang telah dicuri di Marsh Cave untuk raja dari reruntuhan kastil, yang ternyata adalah elf kegelapan Astos. Dengan mengalahkannya mereka mendapatkan Crystal Eye, yang akan ditukarkan dengan penyihir buta Matoya untuk mendapatkan ramuan yang digunakan untuk membangunkan Pangeran Elf yang dikutuk oleh Astos. Pangeran Elf memberikan Ksatria Cahaya Mystic Key yang memiliki kekuatan untuk membuka pintu manapun. Kunci itu pun digunakan untuk membuka ruang penyimpanan Kastil Coneria, dan di sana mereka mendapatkan TNT. Nerrick salah satu dari Bangsa Kurcaci menghancurkan tanah genting menggunakan TNT tersebut, dan menghubungkan Laut Aldi dengan dunia luar.
Setelah mengunjungi reruntuhan dekat kota Melmond, para Ksatria Cahaya pergi ke Gua Tanah untuk mengalahkan vampir dan mengembalikan Star Ruby, di sana juga mereka menemukan jalan menuju gua milik Pertapa Sarda. Dengan bantuan tongkat milik Sarda, para Ksatria dapat bertualang lebih dalam menuju Gua Tanah dan mengalahkan Iblis Tanah, Lich. Kemudian para Ksatria Cahaya mendapatkan kano untuk masuk ke gunung berapi Gurgu dan mengalahkan Iblis Api, Kary. Levistone yang didapat dari Gua Es dekat gunung berapi Gurgu memungkinkan mereka menerbangkan balon udara untuk mencapai benua utara. Di sana mereka bertemu dengan Raja Naga, Bahamut. Ia meminta para Ksatria Cahaya untuk membuktikan keberanian mereka dengan mengambil kembali Rat's Tail dari Kastil Ordeal, sebagai imbalannya Raja Naga akan mempromosikan mereka. Sebuah perbuatan baik akan dibayar kembali oleh peri, peri itu lalu memberikan cairan khusus yang dapat menghasilkan oksigen, cairan itu digunakan para Ksatria untuk membantu mereka mengalahkan Iblis Air, Kraken, di Kuil yang Tenggelam. Mereka juga menemukan sebuah Lempengan yang memungkinkan seorang ahli bahasa bernama Dr. Unne untuk mengajari mereka bahasa Lefeinish. Bangsa Lefeinish memberikan Ksatria Cahaya akses menuju Kastil Mengapung di mana Tiamat, Iblis Angin, telah mengambil alih. Dengan telah dikalahkannya empat iblis dan dipulihkannya bola elemental, terbukalah sebuah portal di Kuil Iblis yang akan membawa mereka ke 2000 tahun yang lalu. Di sana para Ksatria mengetahui bahwa ke-empat iblis itu mengirim Garland (sekarang disebut raja iblis Chaos) ke masa depan, dan kemudian di masa depan Garland akan memanggil para iblis. Hal itu menciptakan sebuah lingkaran waktu yang akan membuat ia dapat hidup selamanya. Lalu para Ksatria Cahaya mengalahkan Chaos untuk mengakhiri lingkaran waktu dan kembali ke rumah. Dengan berakhirnya lingkaran waktu, para Ksatria Cahaya telah mengubah masa depan di mana perbuatan baik mereka tidak diketahui oleh siapapun.
Pengembangan
Hironobu Sakaguchi sudah dari lama berniat untuk membuat permainan peran (RPG), tapi Square tidak memberikan izin karena menurut mereka genre tersebut tidak menghasilkan keuntungan. Selain itu, hanya tiga dari rekannya yang sukarela bergabung dengan proyek yang dipimpinnya, karena ia dikenal sebagai bos yang kasar, terlepas dari karya-karyanya yang gagal.[3] Namun ketika Dragon Quest dirilis dan terbukti sukses di Jepang, perusahaan memikirkan kembali sikapnya terhadap genre permainan peran dan menyetujui visi Sakaguchi atas Fighting Fantasy.[3] Menurut komposer musik dari game ini, judul itu kemudian diubah menjadi Final Fantasy karena permainan ini menjadi karya terakhir yang akan dirilis oleh perusahaan di bawah ancaman kebangkrutan.[2] Sakaguchi juga menjelaskan bahwa judul tersebut berasal dari situasi pribadinya, karena kegagalannya ia lebih baik berhenti untuk membuat permainan video dan kembali ke universitas.[4] Pada tahun 2015, Sakaguchi mengungkapkan bahwa timnya ingin membuat judul dengan singkatan "FF", yang akan terdengar bagus dalam bahasa jepang, yaitu Fighting Fantasy. Namun, mereka khawatir akan terjadi konflik merek dagang dengan permainan peran gamebooks dengan nama yang sama. Mereka akhirnya memilih nama Final Fantasy.
Final Fantasy dikembangkan oleh tim yang terdiri dari tujuh staf inti Square yang dikenal sebagai "Tim A".[4] Sakaguchi juga meyakinkan perancang permainan video Koichi Ishii dan Akitoshi Kawazu untuk bergabung dengan proyek ini. Kawazu bertanggung jawab untuk sistem pertarungan bergiliran, yang didasarkan pada permainan meja Dungeons & Dragons dan Wizardry. Misalnya, kelemahan musuh pada elemen, seperti api dan es belum pernah digunakan dalam permainan peran Jepang pada saat itu. Kawazu sendiri sangat menyukai aspek pada permainan peran Barat dan memutuskan untuk memasukkannya ke dalam Final Fantasy. Dia juga menganjurkan agar pemain bebas untuk memilih class anggota party yang mereka inginkan di awal permainan, karena ia merasa "hal menyenangkan dari permainan peran dimulai ketika kamu membuat karakter sendiri". Skenario permainan ini ditulis oleh penulis lepas Kenji Terada, berdasarkan cerita yang diberikan oleh Sakaguchi. Ishii mempengaruhi pengaturan permainan dengan idenya mengenai kristal.[3] Dia juga menyarankan Yoshitaka Amano sebagai perancang karakter, tapi Sakaguchi menolak penawaran tersebut pada awalnya karena ia belum pernah mendengar nama tersebut sebelumnya. Ketika Sakaguchi menunjukkan beberapa kliping gambar dari majalah dan mengatakan kepada Ishii bahwa itu adalah gaya seni yang ia cari, Ishii mengungkapkan bahwa itu sebenarnya diciptkana oleh Amano, sehingga Amano akhirnya terlibat dalam pembuatan permainan ini.[3] Musik untuk Final Fantasy dikarang oleh Nobuo Uematsu, dan itu juga menjadi komposisi musiknya yang ke-16. Pemrogram keturunan Iran-Amerika Nasir Gebelli direkrut sebagai pengkode permainan. Pada awalnya ia berusaha untuk memahami semua aspek dari gaya permainan, namun kemudian Sakaguchi menyarankannya untuk fokus memrogram konsep rancangan, sehingga ia tidak harus menjelaskan semuanya kepada Gebelli secara rinci.[3] Ketika proyek ini mulai menjanjikan, perancang Hiromichi Tanaka dan "Tim B"-nya bergabung untuk membantu pengembangan.[3][4] Kurangnya kepercayaan pada tim Sakaguchi serta ketidakpopulerannya dalam perusahaan memotivasi para staf untuk memberikan yang terbaik.[4]
Versi dan rilis ulang
Final Fantasy telah dibuat ulang beberapa kali untuk perangkat yang berbeda, dan sering dikemas bersama dengan Final Fantasy II dalam berbagai bundel. Semua versi rilis ulang selalu mempertahankan cerita dan mekanisme pertarungan, namun ada juga yang menggunakan berbagai penyesuaian yang dibuat di beberapa bagian, seperti grafis, suara, dan beberapa elemen permainan yang spesifik.
Judul | Rilis | Negara | Perangkat | Pengembang | Penerbit | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|
Final Fantasy | 1987 1990 |
Jepang AS |
Family Computer/ Nintendo Entertainment System | Square | Square Nintendo (NES) |
Versi asli. Keterbatasan teknis dan kebijakan sensor dari Nintendo Amerika mengakibatkan beberapa perubahan kecil untuk versi Amerika. |
Final Fantasy | 1989 | Jepang | MSX2 | Square | Microcabin | Sedikit peningkatan dari segi grafis, musik, efek suara, dan pengurangan waktu loading. |
Final Fantasy I・II | 1994 | Jepang | Family Computer | Square | Square | Beberapa pembaruan grafis. |
Final Fantasy | 2000 | Jepang | WonderSwan Color | Square | Square | Gambar latar dalam layar pertarungan, sprite yang digambar ulang, dan keseimbangan dalam permainan. |
Final Fantasy Origins | 2002 2003 2003 |
Jepang AS Eropa |
PlayStation | Tose | Square | Semuanya baru, grafis yang lebih rinci, soundtrack yang di-remix, urutan video bergerak, galeri seni, dan memo dengan fungsi penyimpanan. |
Final Fantasy I & II: Dawn of Souls | 2004 | Jepang AS Eropa |
Game Boy Advance | Tose | Nintendo | Empat dungeon tambahan, bestiary yang diperbarui, dan beberapa penyesuaian. |
Final Fantasy | 2004 2006 2010 |
Jepang Jepang AS |
Telepon genggam | Square Enix Bandai Namco Games |
Unggul dengan menggunakan 8-bit versi asli namun kalah dibandingkan versi terkini. | |
Final Fantasy | 2007 2007 2008 |
Jepang AS Eropa |
PlayStation Portable | Tose | Square Enix | Resolusi grafis 2D yang lebih tinggi, urutan video bergerak, soundtrack yang di-remix, bonus dungeon, dan naskah dari Dawn of Souls. |
Final Fantasy | 2009 2009 2010 |
Jepang AS Eropa |
Konsol Virtual Wii | Square Enix | Rilis versi Konsol Virtual dari versi asli FC/ NES. | |
Final Fantasy | 2009 2012 |
Jepang AS |
PlayStation Store sebagai bagian dari PSOne Classics | Square | Rilis versi PlayStation sebagai bagian dari PSOne Classic. | |
Final Fantasy | 2010 | Seluruh Dunia | iOS | Square Enix | Square Enix | Berdasarkan versi PSP. |
Final Fantasy | 2011 | Jepang Eropa |
PlayStation Store sebagai bagian dari Downloadable PSP game | Square Enix | Versi PlayStation Portable yang dirilis sebagai Downloadable PSP game. | |
Final Fantasy | 2012 | Seluruh Dunia | Windows Phone | Square Enix | Berdasarkan versi iOS. | |
Final Fantasy | 2012 | Seluruh Dunia | Android | Square Enix | Square Enix | Berdasarkan versi iOS, namun tanpa bonus dungeon, bestiary, dan pemutar musik. |
Final Fantasy | 2013 | Jepang | Konsol Virtual Nintendo 3DS | Square | Square Enix | Rilis versi Konsol Virtual berdasarkan versi asli FC. |
Final Fantasy | 2013 | Jepang | Konsol Virtual Wii U | Square | Square Enix | Rilis versi Konsol Virtual berdasarkan versi asli FC. |
Final Fantasy | 2015 | Jepang | Nintendo eShop | Square Enix | Square Enix | Berdasarkan versi PSP dengan pembaruan grafis 3D stereoskopik.[5] |
Final Fantasy I & II Advance | 2016 | Jepang | Konsol Virtual Wii U | Square | Square Enix | Rilis versi Konsol Virtual dari versi GBA. |
Final Fantasy | 2016 | AS Eropa |
NES Classic Edition | Square | Square Enix Nintendo |
Versi asli ditiru sebagai judul yang terintegrasi dengan sistem. |
Referensi
- ^ Casey Baseel (2015-05-26). "Final Fantasy creator reveals the real reason behind the "Final" part of the hit series' title". Rocket News 24. Diakses tanggal 2016-11-28.
- ^ a b Chris Kohler (2009-07-23). "Why's It Called 'Final Fantasy'? Uematsu Explains". Wired. Diakses tanggal 2016-11-28.
- ^ a b c d e f Kevin Gifford (2011-12-21). "Hironobu Sakaguchi on Final Fantasy I's Roller-Coaster Development". 1UP. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-28. Diakses tanggal 2016-12-10.
- ^ a b c d Ed Fear (2007-12-13). "Sakaguchi discusses the development of Final Fantasy". Develop. Diakses tanggal 2016-12-10.
- ^ Sato (2014-09-17). "Final Fantasy 1 Coming To Nintendo 3DS eShop With 3D Support". Siliconera. Diakses tanggal 2016-12-10.
Pranala luar
- (Inggris) Final Fantasy di MobyGames