Silmy Karim
Silmy Karim | |
---|---|
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk | |
Mulai menjabat 6 September 2018 | |
Direktur Utama | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 19 November 1974 Tegal, Jawa Tengah, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Anak | Raska Emir, Keisha Samira, Siarra Kalila, Salma Safina |
Almamater | Universitas Trisakti Universitas Indonesia Georgetown University George C. Marshall European Center for Security Studies NATO School Harvard University Naval Postgraduate School |
Situs web | www |
Sunting kotak info • L • B |
Silmy Karim (lahir 19 November 1974), adalah Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk sejak diangkat melalui RUPSLB pada tanggal 6 September 2018. Ia awalnya dikenal sebagai seorang profesional muda yang berkecimpung dalam bidang pertahanan dan industri pertahanan. Setelah berhasil menangani beberapa BUMN yang sedang bermasalah, kemudian ia dijuluki sebagai Dirut spesialis BUMN sakit.
Terakhir ia sukses dalam melakukan restrukturisasi dan transformasi PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. Salah satu restrukturisasi yang dilakukan di PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk. adalah dalam hal restrukturisasi hutang. Proses restrukturisasi ini memakan waktu lebih dari 1 tahun dan sukses dengan ditandatanganinya perjanjian restrukturisasi pada tanggal 12 Januari 2020 antara PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk dengan 10 krediturnya. Saat dilakukan restrukturisasi, Hutang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar 2.2 milyar USD (35 triliun rupiah), jumlahnya yang sangat besar ini sehingga disebut juga restrukturisasi hutang perusahaan terbesar di Indonesia. Krakatau Steel berhemat sebesar $685 juta US (11 triliun rupiah) dari program restrukturisasi ini.
Penugasan lain yang tak kalah penting adalah ketika ditunjuk sebagai Direktur Utama PT. Pindad (Persero), Silmy berhasil mengangkat nama dan peran strategis industri pertahanan dalam negeri. Saat itu popularitas Pindad nampak sekali terangkat dan menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, apalagi saat itu (tahun 2015) kontingen Indonesia berhasil memenangkan lomba menembak militer di Australia (AASAM-Australian Army Skills at Arms Meeting). Kemenangan Indonesia saat itu sempat heboh karena senjata produksi Pindad yang digunakan kontingen Indonesia akan dibongkar karena begitu baik performance-nya. Indonesia kala itu menyabet 30 medali emas dari 50 yang dipertandingkan, artinya Indonesia memperoleh lebih dari separuh medali emas yang tersedia, mengalahkan kontingen dari Amerika Serikat, Australia, Perancis, Inggris, dll.
Silmy juga pernah bertugas diberbagai institusi pemerintah seperti di Kementerian Pertahanan RI, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Penugasan dari berbagai institusi negara ini merupakan kesempatan yang sangat langka, hal ini menunjukan kepercayaan negara kepadanya begitu besar. Dan Pengalaman penugasan dan organisasi yang beragam membuatnya memiliki kemampuan leadership yang kuat dan jaringan yang luas, hal ini memudahkannya dalam menyelesaikan berbagai tantangan dan permasalahan dalam penugasan.
Karier
Pada tahun 2008, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis (PAB) TNI, Silmy Karim ditunjuk menjadi Anggota Timnas PAB TNI. Salah satu tugas tim tersebut adalah melakukan pengalihan aktivitas bisnis yang dimiliki TNI sesuai dengan amanat Pasal 76 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia. Ini merupakan tugas yang tidak mudah karena Tim bentukan Presiden RI ini harus mengambil alih bisnis-bisnis yang dimiliki oleh TNI karena TNI yang profesional tidak diperbolehkan lagi untuk berbisnis.
Setelah sukses menjalankan tugas yang berat di Timnas PAB TNI, Silmy pada tahun 2009 diminta oleh Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono dan Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan (Dephan) RI Sjafrie Sjamsoeddin untuk bergabung di Kementerian Pertahanan RI (Saat itu disebut Departemen Pertahanan RI).
Walaupun awalnya Silmy tidak memiliki latar belakang pendidikan di bidang militer dan pertahanan, setelah resmi bertugas di Kementerian Pertahanan, ia mendapat kesempatan menempuh pendidikan kemiliteran dan pertahanan atas prakarsa Sekjen Departemen Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin. Silmy Karim mengenyam pendidikan militer dan pertahanan di luar negeri, mulai dari NATO School di Oberammergau (Jerman) hingga ke Harvard University di Cambridge dan Naval Postgraduate School (Amerika Serikat). Berbekal pengetahuan dari hasil pendidikan tersebut, Silmy menjadi salah satu pakar di Indonesia pada bidang manajemen Pertahanan.
Di Kementerian Pertahanan RI, tugas yang diamanatkan ke Silmy pertama kali adalah sebagai Penasihat Menteri Pertahanan. Jabatan ini dimulai semenjak ia ditempatkan sebagai Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI hingga tahun 2014. Kemudian di bidang industri pertahanan, sejak 2010, Silmy masuk sebagai Anggota Tim Asistensi Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP). Ia pun ikut merancang Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Jabatan terakhirnya di KKIP adalah Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar Lembaga. Atas jasanya dalam penugasan di Kementerian Pertahanan RI, Silmy mendapatkan bintang jasa Dharma Pertahanan Republik Indonesia pada tahun 2014.
Silmy bukanlah orang baru di pertahanan dalam negeri. Perkenalan Silmy dengan dunia militer dimulai pada tahun 2007. Awalnya, dengan latar belakang pendidikan serta pengalamannya di bidang ekonomi dan dunia usaha, ia diminta untuk melakukan supervisi atas proses transformasi dari bisnis-bisnis yang dimiliki oleh TNI. Saat itu Silmy diangkat menjadi Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis (TSTB) TNI di tahun 2007.
Selain di bidang pertahanan, Silmy yang sempat mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pendidikan intelijen di Jerman. Karenanya ia juga bergabung di Badan Intelijen Negara (BIN) menjadi Anggota Dewan Analis Strategis (BIN) sejak 2013. Pengalamannya di bidang ekonomi, pertahanan, intelijen, serta keamanan nasional dan keamanan internasional membuatnya dapat berkontribusi dengan baik dalam penugasannya di BIN.
Penugasan di BUMN diawali saat ditugaskan menjadi komisaris di PT. PAL (Persero) pada tahun 2011-2014. Penugasan ini membawa misi Kementerian Pertahanan RI dalam memastikan program pembangunan kapal dan kapal perang di PT PAL (Persero) bisa terlaksana dengan baik beserta proses alih teknologinya sukses.
Pada bulan Oktober 2014, posisi Direktur Utama PT Pindad (Persero) kosong karena Sudirman Said diangkat menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Minieral. Silmy akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Pindad (Persero) pada 22 Desember 2014 melalu proses Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden RI.
Setelah sukses membenahi dan meningkatkan kinerja PT Pindad (Persero) dalam waktu 1 tahun 7 bulan (22 Desember 2014 - 3 Agustus 2016), Silmy diberikan kepercayaan untuk memperbaiki BUMN lainnya yaitu PT. Barata Indonesia (Persero) mulai 7 Agustus 2014. Setelah bertugas di PT. Barata Indonesia (Persero) selama 2 tahun 1 bulan, Menteri BUMN memberi tugas lain untuk membenahi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 6 September 2018.
Selain di dalam pemerintahan, Silmy juga pernah berkarier di perusahaan publik dengan menjadi Komisaris Independen PT Bentoel International Investama Tbk. (RMBA), dan PT Alfa Retailindo Tbk. (ARI). Karena reputasi profesionalisme yang dimilikinya membuat ia dipercaya oleh perusahaan global untuk duduk sebagai Komisaris Utama PT. MAN Diesel & Turbo Indonesia, serta sebagai Komisaris PT. GE Power Solutions Indonesia.
Selain itu, ia dikenal aktif dalam sejumlah organisasi kepemudaan dan sosial seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), serta Yayasan Paramadina.
Riwayat Singkat Jabatan
- Direktur Utama PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk (September 2018-Sekarang)
- Direktur Utama PT. Barata Indonesia (Persero) (Agustus 2016-September 2018)
- Direktur Utama PT. Pindad (Persero) (Desember 2014-Agustus 2016)
- Staf Ahli Bidang Kerja Sama dan Hubungan Antar lembaga, Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) (2010-Sekarang)
- Anggota Dewan Analis Strategis Badan Intelijen Negara (BIN) (2013-2015)
- Komisaris PT. PAL Indonesia (Persero) (2011-2014)
- Anggota Tim Pakar Manajemen Pertahanan Kementerian Pertahanan RI (2010-2014)
- Staf Khusus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI (2010-2011)
- Anggota Tim Pengendali Aktivitas Bisnis TNI (2010-2011)
- Anggota Tim Nasional Pengalihan Aktivitas Bisnis TNI (2008-2009)
- Anggota Tim Supervisi Transformasi Bisnis TNI (2007-2008)
Pendidikan
- Sarjana Ekonomi Universitas Trisakti (1997)
- Magister Ekonomi Universitas Indonesia (2007)
- Georgetown University, GLS, Washington D.C., AS (2010)
- George C. Marshall European Center for Security Studies, Program in Advance Security, Garmisch-Partenkirchen, Jerman (2012)
- NATO School, Oberammergau, Jerman (2012)
- Harvard University di Bidang Pertahanan Nasional dan Internasional, Cambridge, Amerika Serikat (2012)
- Naval Postgraduate School (NPS) di Bidang Manajemen Pertahanan, Monterey, Amerika Serikat (2014)
Penghargaan
Bintang Dharma Pertahanan dari Menteri Pertahanan (2014)
Buku
Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia
http://www.silmykarim.com/buku/
Kompas, 15 Februari 2015, hlm. 28, Ninok Leksono, Resensi Buku: "Membangun Kekuatan di Saat Tipe Perang Berubah"
Referensi
- https://www.youtube.com/watch?v=Z63FJph9qIo&feature=player_embedded#sthash.5iUoq8aB.dpuf
- http://www.pindad.com/
- http://nasional.kompas.com/read/2008/10/14/00374218/cita-cita.dan.kesejahteraan.prajurit
- Kompas, 14 Februari 2015, hlm. 07, Silmy Karim, "Aspek Strategis Industri Pertahanan"
- Kompas, 9 Oktober 2015, hlm. 32 "Silmy Karim: Komik dan Senjata"