Buku harian
Buku Harian (bahasa Inggris: diary) adalah catatan kejadian yang kita alami sehari-hari. Kita menulis kejadian yang mengesankan pada hari ini pada buku diary. Fungsi diary adalah sebagai kenangan masa-masa yang pernah kita alami. Bisa juga sebagai momento/sejarah kehidupan kita. Seiring dengan perubahan zaman yang terlalu cepat sehingga perubahan tersebut membuat individu semakin stress entah dengan kariernya atau keluarganya, Diary atau buku harian pun berubah fungsi dari sekadar menyimpan kenangan menjadi sebuah media untuk mencurahkan perasaan seseorang atas masalah yang dihadapinya. Menurut Alice D. Domar, menulis buku harian adalah sebuah langkah untuk mengungkapkan emosi dan perasaan kita dan membantu kita untuk merawat pikiran kita. Juga dengan berkembangnya teknologi, buku harian sekarang tidak hanya ditulis pada secarik kertas namun juga bisa berupa data di komputer atau notebook bahkan ada yang berupa fasilitas daring untuk menulis buku harian di Internet. Buku harian juga merupakan suatu hal yang bersifat personal, sehingga seseorang memiliki hak untuk mempublikasi buku hariannya atau hanya disimpan untuk dirinya sendiri.
Ketentuan Penulisan
Dalam penulisannya, buku harian tidak memiliki ketentuan khusus seperti susunan pada karya ilmiah ataupun aturan yang mengikat seperti pantun. Buku harian merupakan ruang personal yang bisa sesukanya digunakan oleh penulisnya.
Buku harian yang diterbitkan
Banyak buku harian tokoh-tokoh terkenal telah diterbitkan dan membentuk elemen penting dari literatur otobiografi. Sebagian kecil di antaranya:
- Buku harian Franz Kafka, sastrawan dalam bahasa Jerman
- Buku harian Hellen Keller, aktivis dan pejuang HAM Amerika Serikat
- Buku harian Andi Warhol, seniman Amerika Serikat
- Buku harian Anne Frank, seorang Yahudi korban Holocaust
Contoh di Indonesia:
- Catatan Seorang Demonstran, buku harian Soe Hok Gie