Lompat ke isi

Tupai

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Agustus 2021 05.44 oleh Symphonium264 (bicara | kontrib) (Suntingan 120.188.83.103 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot)
Tupai
Rentang waktu: Paleocene akhir - Kini
Tupai madras (Anathana ellioti)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Scandentia

Wagner, 1855
Suku

Tupai (bahasa Inggris: treeshrew)adalah segolongan mamalia kecil yang mirip, dan kerap dikelirukan, dengan bajing. Secara ilmiah, tupai tidak sama dan jauh kekerabatannya dari keluarga bajing. Tupai adalah pemangsa serangga, dan dahulu dimasukkan ke dalam bangsa insektivora (pemakan serangga) bersama-sama dengan cerurut, sedangkan bajing dan bajing terbang termasuk bangsa Rodentia (hewan pengerat) bersama-sama dengan tikus.

Klasifikasi

Tupai memiliki otak yang relatif besar. Rasio besar otak berbanding besar tubuh pada tupai adalah yang terbesar pada makhluk hidup, bahkan mengalahkan manusia.

Tupai pernah dipisahkan dari cerurut dan tikus bulan yang tetap berada dalam bangsa Insectivora, dan dipindahkan ke dalam bangsa Primata yang beranggotakan kukang, singapuar, monyet dan kera. Pemindahan ini karena kemiripan internal tupai dengan bangsa monyet itu, sehingga dianggap sebagai golongan primata awal.

Namun menurut pendapat terbaru berdasarkan kajian kekerabatan molekuler (molecular phylogeny), kini tupai digolongkan tersendiri ke dalam bangsa Scandentia; yang bersama-sama dengan kubung (bangsa Dermoptera) dan bangsa Primata di atas, menyusun kelompok hewan yang disebut Euarchonta. Gambaran cabang-cabang kekerabatan tersebut adalah sebagai berikut:

Euarchontoglires
    |--Glires
    |    |--hewan pengerat (Rodentia), termasuk bajing.
    |    |--kelinci dan terwelu (Lagomorpha)
    \--Euarchonta
         |--tupai (Scandentia)
         \--N.N.
              |--kubung (Dermoptera)
              \--N.N.
                   |--Plesiadapiformes (telah punah)
                   \--primata (Primata)

Ragam jenis

Scandentia terdiri dari dua suku yakni Tupaiidae dan Ptilocercidae. Pendapat lain (misalnya Corbet dan Hill, 1992) menyebutkan bahwa bangsa ini terdiri dari suku tunggal Tupaiidae, dengan dua anak suku: Tupaiinae dan Ptilocercinae. Ptilocercidae berisikan satu marga dan satu spesies saja, yakni tupai ekor-sikat Ptilocercus lowii. Sedangkan Tupaiidae memiliki 4 marga dan 19 spesies.

Pulau Kalimantan (Borneo) kemungkinan merupakan pusat keragaman jenis-jenis tupai, mengingat sebelas (12 jika Palawan dimasukkan) dari 20 spesies tupai di dunia dijumpai di sana. Rincian jenis dan penyebarannya adalah sebagai berikut:

Peribahasa

Tupai kerap dijadikan ibarat dalam Peribahasa Indonesia, meski yang dimaksudkan di situ biasanya adalah bajing. Misalnya:

Rujukan

Ditulis dengan bahan-bahan dari Wikipedia bahasa Inggris dan rujukan berikut:

  • Corbet, G.B. and J.E. Hill, 1992, The Mammals of the Indomalayan Region: a systematic review. Nat. Hist. Mus. Publ. and Oxford Univ. Press.
  • Payne, J., C.M. Francis, K. Phillipps, dan S.N. Kartikasari. 2000. Panduan Lapangan Mamalia di Kalimantan, Sabah, Sarawak & Brunei Darussalam. The Sabah Society, Wildlife Conservation Society-Indonesia Programme dan WWF Malaysia. ISBN 979-95964-0-8

Pranala luar