Banjarnegara, Banjarnegara
Banjarnegara | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Banjarnegara | ||||
Kode Kemendagri | 33.04.06 | ||||
Kode BPS | 3304060 | ||||
Desa/kelurahan | 13 | ||||
|
Banjarnegara adalah kecamatan sebagai ibu kota Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia atau biasa disebut Kota Banjarnegara. Kota ini memiliki semboyan Gilar-Gilar yang mewakili sembilan aspek Kehidupan yang mencerminkan cita-cita Kota Banjarnegara. Aspek tersebut yakni Bersih, Tertib, Teratur, Indah, Aman, Nyaman, Tenteram, Sopan, Sehat. Jumlah penduduknya 66.734 jiwa pada tahun 2015. Kota Banjarnegara merupakan kota penghubung antara Kota Purwokerto di Kabupaten Banyumas dengan Kabupaten Wonosobo.
Desa/kelurahan
- Ampelsari
- Argasoka
- Cendana
- Karangtengah
- Krandegan
- Kutabanjarnegara
- Parakancanggah
- Semampir
- Semarang
- Sokanandi
- Sokayasa
- Tlagawera
- Wangon
Pemerintahan
Banjarnegara adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara sebagai pusat pemerintahan. Secara administratif Kecamatan Banjarnegara terbagi menjadi 9 Kelurahan dan 4 Desa. Bersama dengan 2 kelurahan di Kecamatan Madukara yaitu Kelurahan Rejasa dan Kelurahan Kenteng membentuk kota Banjarnegara.
Geografi
Kecamatan Banjarnegara terletak di depresi sungai serayu sehingga membentuk suatu cekungan yang tidak terlalu luas sehingga mengapa kota Banjarnegara ini tidak terlalu luas dan kadang kala ada beberapa orang yang menganggapnya sebagai kota yang sepi karena kecilnya kota ini.
Ekonomi
Banjarnegara bukan merupakan kota industri layaknya Purbalingga ataupun Cilacap sehingga jarang sekali ditemukan aktivitas industri di Banjarnegara. Sebagian besar masyarakat Kota Banjarnegara hidupnya bergantung pada sektor pertanian karena masih luasnya areal persawahan di kota ini.
Bahasa dan Budaya
Bahasa yang umum digunakan oleh masyarakat kota Banjarnegara mengacu pada dialek Banyumasan yang biasa disebut dengan ngapak, tetapi bahasa ngapak tidak terlalu medog sebagaimana kebanyakan orang-orang di Banyumas berbicara namun ada beberapa imbuhan seperti "ka" kemudian pelafalan a menjadi e contohnya "iya" menjadi "iye".
Kuliner
Makanan khas kota ini adalah
- Dawet Ayu, adalah kuliner khas yang dibuat dari tepung terigu kemudian dibentuk menjadi cendol yang dicampur dengan santan dan gula merah ada beberapa yang ditambahkan dengan nangka ataupun durian.