Lompat ke isi

Budaya pemerkosaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tingkat pemerkosaan (laporan polisi) per 100.000 populasi, 2010–2012

Budaya pemerkosaan adalah sebuah konsep sosiologi untuk keadaan dimana pemerkosaan dianggap wajar dan normal karena sikap masyarakat terhadap gender dan seksualitas.[1][2] Budaya tersebut dipakai untuk menyebut dan menjelaskan perilaku dalam kelompok-kelompok sosial, yang meliputi pemerkosaan penjara dan di wilayah-wilayah konflik dimana pemerkosaan perang dipakai sebagai senjata psikologi.[3][4][5][6][7] Budaya tersebut diasosiasikan dengan fantasi pemerkosaan dan pornografi pemerkosaan.

Referensi

  1. ^ Olfman, Sharna (2009). The Sexualization of Childhood. ABC-CLIO. hlm. 9. 
  2. ^ Flintoft, Rebecca (October 2001). John Nicoletti; Sally Spencer-Thomas; Christopher M. Bollinger, ed. Violence Goes to College: The Authoritative Guide to Prevention and Intervention. Charles C Thomas. hlm. 134. ISBN 978-0398071912. 
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama leaderu
  4. ^ Rozee, Patricia. "Resisting a Rape Culture". Rape Resistance. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 January 2013. Diakses tanggal 11 January 2012. 
  5. ^ Steffes, Micah (January 2008). "The American Rape Culture". High Plains Reader. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2012. Diakses tanggal 11 January 2012. 
  6. ^ Maitse, Teboho (1998). "Political change, rape, and pornography in postapartheid South Africa". Gender & Development. 6 (3): 55–59. doi:10.1080/741922834. ISSN 1355-2074. PMID 12294413. 
  7. ^ Baxi, Upendra (August 2002). "The Second Gujarat Catastrophe". Economic and Political Weekly. 37 (34): 3519–3531. JSTOR 4412519. 

Bacaan tambahan