Lompat ke isi

Ar-Rahim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

'''Ar Rahiim''' الرحيم artinya asma Dzat ni'mat kecil; Ar Rahiim adalah asma Dzat Allah ta'ala yang memiliki ni'mat pendek atau ni'mat kecil, hanya sebatas hidup di dunia saja tidak terus abadai hingga akhirat. Keni'matan kecil ini adalah sebanding dengan keni'matannya hewan-hewanan. Dalam kehidupan manusia ni'mat kecil akan terkena kepada siapa saja yang diterapan ilmu dan akal akan tetapi ditidak dipakai mengandung iman dan islam maka ia termasuk dalam ni'mat kecil, walaupun orang itu cakep/cantik dan kaya raya.

Al Baqoroh 2 : 39 " Setiap orang yang kafir(yang tidak beriman dan menjalankan islam dan membohongi ayat-ayat Kami, maka seluruhnya mereka menjadi ahlinya nereka sedangkan mereka semua dineraka akan abadi selamanya."


Mengapakah tidak diartikan sebagai Maha Penyayang?

  1. Sesuatu dapat dikatakan sebagai penyayang apabila ia mementingkan sesuatu yang disayangi dibanding segala-galanya. Bila benar disebut Maha Peyayang kenapa pulakah masih banyak yang mereas hidupnya tidak bahagia? bukankah semestinya bila di sayangi oleh Maha Penyayang itu semua akan merasakan keabadian hakiki?
  2. Kenapa pulakah disebut Maha Penyayang kok masih harus menciptakan neraka untuk menghukum umatnya yang tidak taat padaNya?
  3. Bila disebut Maha Penyayang mengapakah ada di dalam neraka secar abadi? bukankan bila disebut sayang itu adalah tidak mengingkan yang disayang itu meresa susah, sedih, kecewa apalagi hingga disiksa?
  4. Berdasarkan An Nisa 4 : 168 " Sesungguhnya seluruh kafirin dan seluruh orang yang meng-aniaya itu tidak ada jalan bagi mereka untuk mendapatkan ampunan dan mendapatkan petunjuk Allah". Ini ayat Al Qur'an yang diyakini kebenarannya dan tiada keraguan didalamnya lalu apabila demikian dimana Maha Penyayangnya? Berarti ada yang rancu apabila Ar Rahiim diartikan sebagai Penyayang.

Akar kata Ar Rahiim

Berdeda dengan Ar Rahmaan yang tidak mempunyai akar kata, Ar Rahiim ini mempunyai akar katanya dalam bahasa Arab. Nama/ Asma Ar Rahiim ini tidak menjadi pertanyaan bagi kaum musyrikin dimekah pada saat mereka melakukan perjanjian Hudaibiyah.


Ar Rahiim dalam Al Qur'an