Sinagoga Sha'ar Hashamayim (Indonesia)
Sinagoga Sha'ar Hashamayim בית כנסת שער השמים | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Yahudi Ortodoks |
Ritus | Sephardi Barat |
Kepemimpinan | Yaakov Baruch |
Status | Aktif |
Lokasi | |
Lokasi | Watulambot, Tondano Barat, Kabupaten Minahasa Sulawesi Utara, Indonesia |
Situs web | |
https://www.instagram.com/shaar.hashamayim.indonesia/ https://www.facebook.com/shaarhashamayim |
Sinagoga Sha'ar Hashamayim (bahasa Ibrani: שער השמים ("Sha'ar Hashamayim", "Gerbang Surga" dalam bahasa Indonesia) atau dikenal juga dengan Beth Knesset Sha'ar Hashamayim dan atau Kahal Kadosh Sha'ar Hashamayim adalah Sinagoga Yahudi Ortodoks dengan tradisi Sephardi (Spanyol dan Portugis) yang berlokasi di Tondano, Sulawesi Utara, Indonesia, yang didirikan pada tahun 2003.
Sinagoga Sha'ar Hashamayim adalah sinagoga kedua di Indonesia setelah sinagoga lain di kota Surabaya, yang dibangun pada tahun 1939 oleh komunitas Yahudi Irak, dan ditutup pada tahun 2009. Sha'ar Hashamayim menjadi satu-satunya Sinagoga Ortodoks di Indonesia yang masih beroperasi sampai saat ini.
Jemaat Sinagoga Sha'ar Hashamayim relatif kecil. Tetapi meskipun begitu, jemaat berhasil mempertahankan tradisi dan budaya peninggalan orang-orang Yahudi yang telah berada di Indonesia sejak ratusan tahun.
Sejarah
Sinagoga Sha'ar Hashamayim awalnya adalah sebuah rumah yang dimiliki seorang Yahudi Belanda bernama Leo Elias van Beugen. kemudian rumah tersebut dialih fungsikan menjadi Sinagoga dibawah kepemimpinan Yaakov Baruch, cucu dari Leo Elias van Beugen. Pada tanggal 17 September 2004, Sinagoga diresmikan oleh J. P Van der Stoop, seorang Yahudi Belanda yang juga seorang Direktur Sigmo Beheer BV Netherland.
Pembangunan Sinagoga Sha'ar Hashamayim adalah kelanjutan dari sejarah panjang Komunitas Yahudi di Indonesia yang di masa lalu dipimpin oleh Ehren Pris dan David Mussry. Selain itu, pembangunan Sinagoga bertujuan agar orang Yahudi di Indonesia baik yang berada di Sulawesi maupun keturunan Yahudi Irak tetap bisa menjalankan ibadah dan menjadikan Sinagoga Sha'ar Hashamayim di Tondano sebagai simbol pusat keagamaan Yahudi di Indonesia.
Lokasi pembangunan Sinagoga di Tondano juga bukan tanpa alasan, melainkan karena Indonesia adalah negara yang antisemitismenya cukup tinggi, sehingga pemilihan lokasi untuk membangun Sinagoga dan komunitas Yahudi yang aktif di Minahasa lebih memungkinkan sebab Minahasa cenderung lebih aman dibanding kota lain di Sulawesi Utara maupun di luar pulau Sulawesi karena masyarakat lokal Minahasa mayoritas adalah pemeluk agama Kristen yang secara politik sangat pro terhadap Israel.
Pada akhir tahun 2019, Sinagoga ini diresmikan oleh pemerintah daerah yang dimana itu juga membuat Sinagoga Sha'ar Hashamayim menjadi satu-satunya tempat ibadah agama Yahudi di Indonesia yang sah secara hukum.[1]
Pada awal tahun 2021, Sinagoga ini mendapat pengawasan dari tiga orang Rabbi: Rabbi Moshe Otero (Darkei Israel), Rabbi Maikel Habib (Torah VeAhava), Rabbi Sjimon René den Hollander (Congregation Searith Israel, New York), dan juga mendapat dukungan dari Komunitas Yahudi Sefardis Belanda, New York, dan London.
Gaya Arsitektur dan Interior
Tampilan luar Sinagoga terinspirasi dari City of David di Yerusalem, yang dimana keseluruhan bangunan dilapisi dengan batu alam, baik bangunan Sinagoga itu sendiri, mau pun ruangan Mikvah.
sedangkan interior Sinagoga terinspirasi dari Esnoga/Portuguese Synagogue (Amsterdam), dengan tempat lilin disetiap ujung Tebah, Heikal yang menyerupai Heikal Esnoga Amsterdam, lampu gantung antik yang berasal dari jaman kolonialisme Belanda, kursi panjang di bagian samping untuk jemaat pria, dua baris kursi panjang di bagian belakang untuk jemaat perempuan, dan rak buku untuk Siddurim, dan buku hari raya.
Fasilitas
Di halaman Sinagoga terdapat bangunan terpisah khusus untuk Mikvah, yang dimana pembangunan Mikvah tersebut hanya membutuhkan waktu 3 bulan dan menjadikan kolam Mikvah pertama yang ada di Indonesia baik sebelum dan sesudah masa kolonial Belanda. pembangunan Mikvah sendiri diawasi oleh Rabbi Sjimon René den Hollander dari New York.
selain kolam Mikvah, di halaman Sinagoga juga terdapat bangunan Guest House untuk para Rabbi tamu yang datang ke Sinagoga dengan tujuan agar para Rabbi lebih mudah menjangkau Sinagoga khususnya pada hari Shabbat yang dimana pada hari itu seorang Yahudi tidak boleh menggunakan kendaraan.
Galeri
Lihat Juga
Refrensi
- ^ "Only synagogue left in Indonesia officially inaugurated". The Jerusalem Post | JPost.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-08-17.