Pia Alisjahbana
Pia Alisjahbana | |
---|---|
Lahir | Suftalasifah 26 Juli 1933 Bondowoso, Jawa Timur, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Almamater | Cornell University, Amerika Serikat |
Pekerjaan | Wartawan, pengajar |
Dikenal atas | Aktivis Perempuan, Pendiri Femina Grup dan GADIS |
Suami/istri | Sofyan Alisjahbana |
Orang tua | R Soerdjomihardjo Hisnat Djajadiningrat |
Pia Alisjahbana (Supia Latifah Alisjahbana) yang bernama asli Suftalasifah (lahir 26 Juli 1933) adalah seorang tokoh wartawan dan akademisi Indonesia. Dia bersama Mirta Kartohadiprodjo dan Widarti Gunawan dikenal sebagai pendiri majalah Femina pada tahun 1972 dan majalah GADIS setahun kemudian.
Kehidupan
Pia menempuh pendidikan tingginya di jurusan Kesusasteraan Inggris Modern di Universitas Cornell, Amerika Serikat pada tahun 1963. Dia merupakan putri dari pasangan Prof. Ir. R Soerdjomihardjo dan Hisnat Djajadiningrat.[1] Pia menikah dengan Sofyan Alisjahbana seorang putra dari sastrawan terkenal Sutan Takdir Alisjahbana.[2] Keduanya mendirikan Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA) pada 25 April 1955 dengan 22 mahasiswa lainnya.[3]Bersama Sofyan Alisjahbana dan Mirtha Alisjahbana, Pia mendirikan Femina Group, sebuah majalah bagi perempuan modern Indonesia yang aktual dan inspiratif. [4]Kontribusi Pia dalam media cetak membuatnya mendapat penghargaan Lifetime Achievement dari Ernts & Young pada tahun 2009.[5]
Dalam bidang pendidikan, Pia menjadi salah satu pendorong lahirnya American Indonesia Exchange Foundation (AMINEF), suatu lembaga yang menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Amerika Serikat. Selain itu, Pia juga pernah menjadi Lektor Kepala Fakultas Universitas Indonesia (UI) dan menjabat sebagai Koordinator Pasca Sarjana Kajian Wilayah Amerika dan Fakultas Sastra UI.[6]
Tidak hanya berkontribusi dalam bidang pendidikan dan media cetak, Pia juga berkontribusi dalam berbagai ajang fashion bergengsi serta menjadi pendukung pelestarian kekayaan budaya Indonesia melalui Yayasan Pusaka Indonesia.[6] Kontribusi Pia dalam dunia fashion membuatnya menjadi inspirasi bagi Didi Budiarjo untuk merancang koleksi terbaru bagi ajang Jakarta Fashion Week (JFW) pada tahun 2017.[6]
Pemerintah Prancis memberikan penghargaan the Chevalier dans I'Ordre de la Légion d'Honneur pada Pia karena telah menjadi sosok inspiratif bagi para perempuan Indonesia.[7] Pia menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut pada tahun 2015.[7]Melalui bukunya yang berjudul Menembus Zaman, Pia menulis tentang memoar kehidupannya sebagai perempuan yang hidup sejak masa kemerdekaan sampai reformasi.[8]
Aktivitas
- Pendiri Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA)
- Ketua Dewan Penyantun Yayasan Asih Budi Sekolah Luar Biasa
- Anggota Direksi Majalah Femina dan Ayahbunda serta X-tra
- Pemimpin Redaksi Majalah Gadis
- Lektor Kepala Fakultas Sastra Universitas Indonesia
- Koordinator Pasca Sarjana Kajian Wilayah Amerika dan Fakultas Sastra UI
Referensi
- ^ http://www.jakarta.go.id Pia Alisjahbana Diarsipkan 2013-12-02 di Wayback Machine.
- ^ swamajalah Keluarga Sutan Takdir Alisjahbana: Harus Menjadi Orang Extraordinary Diarsipkan 2013-12-03 di Wayback Machine.
- ^ "Pia Alisjahbana". encyclopedia.jakarta-tourism.go.id. Diakses tanggal 2021-04-17.
- ^ Marselina, Marselina; Sadono, Teguh Priyo; Marta, Rustono Farady (2019-07-24). "KONSTRUKSI KEKELUARGAAN, IDEALISME PEKERJA PERS, DAN RASA MEMILIKI PADA JURNALIS FEMINA GROUP". Jurnal Audience. 2 (1): 20–39. doi:10.33633/ja.v2i1.2693. ISSN 2620-8393.
- ^ "Pia Alisjahbana Profile". Indonesia Tatler (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-16.
- ^ a b c "Founder Femina Group, Pia Alisjahbana". Obsession News | Berita Analisis, Terpercaya. Diakses tanggal 2019-09-03.
- ^ a b Asia, Tatler. "Pia Alisjahbana". Tatler Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-03-16.
- ^ fdvs.io. "Pia Alisjahbana Menembus Zaman". www.dewimagazine.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2022-03-16.