Husein Sastranegara
Husein Sastranegara | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Cianjur, Hindia Belanda | 20 Januari 1919
Meninggal | 26 September 1946 Yogyakarta, Indonesia |
Suami/istri | Koriyati Mangkuratmaja |
Orang tua | Demang Ishak Sastranegara (ayah) Katjih Lasminingroem (ibu) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Udara |
Masa dinas | 1941 - 1946 |
Pangkat | Opsir Udara I |
Satuan | Korps Penerbang |
Sunting kotak info • L • B |
Opsir Udara I (Anumerta) Husein Sastranegara (20 Januari 1919 – 26 September 1946) adalah salah satu perintis TNI-AU bersama dengan Agustinus Adisucipto, Halim Perdanakusuma, Abdulrahman Saleh dan Iswahyudi.
Opsir Udara I Husein Sastranegara gugur bersama ahli tehnik pesawat Sersan Mayor Udara Rukidi saat latihan dengan pesawat Cukiu yang jatuh di kampung Gowongan Lor, Yogyakarta pada 26 September 1946. Pesawat tersebut sedianya disiapkan sebagai pesawat cadangan untuk menjemput PM Sutan Sjahrir.
Bandara dan Patung
Berdasarkan Keputusan Kasau No. 76 Tahun 1952, namanya kini diabadikan di Bandara Internasional Husein Sastranegara & Pangkalan Udara Husein Sastranegara, Bandung, untuk menggantikan nama Pangkalan Udara Andir. Dan ada dua patung Husein Sastranegara, yaitu patung yang terletak dekat dengan Ruang VIP Sompil Basuki, Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung dan di Jl. Padjadjaran (dekat gerbang masuk utama bandara). Namun, patung yang terletak di dengan Ruang VIP Sompil Basuki telah diubah menjadi Monumen Pesawat Casa C-212.