Lompat ke isi

Persetubuhan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Coition of a Hemisected Man and Woman (c. 1492) adalah sebuah interpretasi pelukis tentang apa yang terjadi dalam tubuh selama coitus, oleh Leonardo da Vinci


Hubungan seksual, khususnya coitus, adalah bentuk kopulasi bagi manusia. Istilah hubungan seksual merujuk pada area yang lebih luas dalam aktivitas seksual dibandingkan dengan istilah coitus, yang hanya merujuk pada seks antar alat kelamin pria dan wanita.

Coitus mungkin didahului dengan foreplay, yang menyebabkan gairah pada partner, menyebabkan terjadinya ereksi dari penis dan pelumasan alami pada vagina.

Untuk memulai sebuah hubungan seksual, penis yang telah ereksi dimasukkan ke dalam vagina dan salah satu partner atau keduanya menggerakkan pahanya untuk membuat penis bergerak maju dan mundur di dalam vagina dan menghasilkan gesekan, tanpa sama sekali mengeluarkan penis secara penuh. Dengan demikian, mereka merangsang diri sendiri maupun partnernya hingga orgasme dan ejakulasi diperoleh. Penetrasi dengan penis juga dikenal dengan intromission atau dengan nama Latin immissio penis.

Reproduksi seksual

Coitus adalah metode dasar reproduksi manusia. Selama ejakulasi, yang umumnya disertai dengan orgasme pada pria, serangkaian kontraksi otot mengirimkan air mani yang berisi gamet pria yang dikenal sebagai sel sperma atau spermatozoa ke dalam ruang vagina.

Rute yang dilalui dalam ruang vagina adalah melalui cervix menuju rahim dan kemudian menuju ke tuba fallopi. Jutaan sperma terdapat dalam setiap ejakulasi, untuk meningkatkan kemungkinan sebuah pembuahan dengan sel telur atau ovum. Sel sperma dapat bertahan hingga sembilan hari dalam tubuh wanita. Ketika sebuah sel telur yang subur dari wanita terdapat dalam tuba fallopi, gamet pria bergabung dengan ovum menghasilkan pembuahan dan pembentukan sebuah embrio baru. Ketika sebuah ovum yang telah terbuahi mencapai rahim, ia akan tertanam pada dinding uterus, yang dikenal dengan endometrium dan kehamilan dimulai.

Hubungan seksual dalam agama

Hubungan seksual dalam agama tidak berbeda dengan hubungan seksual yang dijelaskan dalam biologi yaitu memasukkan alat kelamin pria (penis) ke dalam alat kelamin wanita (vagina). Namun, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi:

  • hubungan seksual hanya dilakukan oleh sepasang suami-istri yang sah secara hukum agama
  • hubungan seksual tidak dilakukan pada saat seorang istri sedang haid
  • hubungan seksual hanya dibenarkan melalui vagina, dan tidak melalui anus. Dengan demikian, anal sex tidak dibenarkan dalam agama.
  • hubungan seksual hanya dilakukan dengan lawan jenis. Dengan demikian Homoseksual maupun Lesbian tidak dibenarkan dalam agama.


Bentuk lain hubungan seksual

Seks oral

Seks oral terdiri dari semua aktivitas seksual yang melibatkan penggunaan mulut dan lidah.

Seks anal

Seks anal adalah hubungan seksual di mana penis yang ereksi dimasukkan ke rektum melalui anus. Selain itu penetrasi anus dengan dildo, butt plug, vibrator, lidah, dan benda lainnya juga disebut anal seks. Anal seks dapat dilakukan oleh orang heteroseksual maupun homoseksual.

Lihat pula

Pranala luar