Lompat ke isi

Rayuan Pulau Kelapa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Rayuan Pulau Kelapa adalah lagu Indonesia yang ditulis oleh Ismail Marzuki (1914-1958). Lirik lagu ini berisi tentang keindahan alam Indonesia, seperti flora, kepulauan, dan pantainya. Lagu ini adalah favorit nostalgia di kalangan ekspatriat Indonesia, terutama mereka yang meninggalkan negara itu untuk Belanda pada 1940-an dan 1950-an, setelah kemerdekaan.[1]

Rekaman lagu oleh Gordon Tobing populer di Uni soviet pada 1950-an.[2] Lagu itu sangat populer di kalangan orang Rusia, diaransemen oleh Komposer Soviet Vitaly Geviksman dan dibawakan dalam bahasa Rusia oleh penyanyi Maya Golovnya.

Pada tahun 1956, lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Polandia oleh penyanyi Polandia Janusz Gniatkowski dengan judul "Indonezja"

Pada tahun 1956, lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Tionghoa oleh penyanyi Makau Poon Sow-keng dengan judul "Ye Dao Gu Niang" (Hanzi tradisional: 椰島姑娘; Hanzi sederhana: 椰岛姑娘; harfiah: 'Gadis Pulau Kelapa').

Pada tahun 1980, lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Belanda oleh penyanyi Belanda Anneke Grönloh dengan judul "Indonesië, ik hou van jou".

Pada tahun 2015, lagu "Rayuan Pulau Kelapa" dinyanyikan ulang oleh grup musik rock Endank Soekamti.

Lirik

Tanah airku Indonesia
Negeri elok amat kucinta
Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa
Tanah airku aman dan makmur
Pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa
Sejak dulu kala

refrain

Melambai-lambai nyiur di pantai
Berbisik-bisik Raja Kelana
Memuja pulau nan indah permai
Tanah airku, Indonesia

Penggunaan di media

Di era orde baru di bawah pemerintah Presiden Suharto, TVRI memainkan lagu itu sebagai lagu penutup setiap malam. Lagu ini sebagai lagu penutup siaran digunakan di closedown pada Indosiar, SCTV, Bandung TV, Banten TV, TVKU, PJTV, Inspira TV, Madama FM, Spin 106 FM dan masih banyak lagi untuk lagu ini dinyanyikan dalam bahasa Belanda oleh penyanyi Belanda Anneke Grönloh dengan judul "Indonesië, ik hou van jou" memainkan lagu itu sebagai lagu penutup sehingga digunakan memakai lagu ini saat closing siaran setelah tengah malam sudah berakhir pada saat ditutup acara program terakhir atau acara penutup siaran.

RRI Programa 3 menggunakan penggalan nada lagu ini (terutama dua baris terakhir refrain) sebagai sinyal interval menjelang menit :00 setiap jamnya.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Indonesian World of radio". Diakses tanggal 25 januari 2020. 
  2. ^ LINDSAY, JENNIFER (2012-02-28). HEIRS TO WORLD CULTURE: BEING INDONESIAN, 19 (dalam bahasa Inggris). HAWAII University Press. ISBN 978-90-6718-379-6. 

Pranala luar