Lompat ke isi

Pilar Sinergi BUMN Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 Agustus 2023 03.47 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Perbaikan tata bahasa)
PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
PemilikKereta Api Indonesia

Wijaya Karya

PTPN VIII

Jasa Marga

PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia atau biasa disingkat menjadi PSBI, adalah sebuah perusahaan patungan yang didirikan oleh empat badan usaha milik negara Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sejarah

Perusahaan ini didirikan oleh Kereta Api Indonesia, Wijaya Karya, PTPN VIII, dan Jasa Marga pada tanggal 2 Oktober 2015, dan pada tanggal 6 Oktober 2015, pembentukan perusahaan ini telah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan. Presiden Joko Widodo kemudian meneken Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Api Cepat antara Jakarta dan Bandung. Perusahaan ini direncanakan akan mendirikan perusahaan patungan bersama badan usaha milik negara Tiongkok untuk membangun dan mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung..[1][2]

Perusahaan patungan tersebut kemudian resmi didirikan pada tanggal 16 Oktober 2015 dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China atau biasa disingkat menjadi KCIC, dengan perusahaan ini memegang 60% sahamnya, sementara sisanya dipegang oleh China Railway International Company Ltd. KCIC direncanakan akan mengutamakan komersialisasi, tidak memberatkan APBN, dan mengedepankan sinergi antar bisnis.[3] Menanggapi pendirian KCIC, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga menyatakan bahwa ia "sangat menyesalkan" dan "sulit memahami" pilihan Indonesia ini.[4] Namun, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan bahwa struktur keuangan Tiongkok dinilai lebih menguntungkan, karena proposal Tiongkok tidak memerlukan jaminan dan pendanaan dari pemerintah Indonesia.[5]

Referensi

  1. ^ Lestari, Daurina (2015-10-08). "Pilar Sinergi BUMN Indonesia Akan Bangun Kereta Cepat". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  2. ^ Wahyuni, Nurseffi Dwi (2016-01-21). Suhendra, Zulfi, ed. "Kereta Cepat Jakarta-Bandung Lewati 4 Stasiun, Mana Saja?". Liputan6.com. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  3. ^ "Bangun Kereta Cepat, Konsorsium BUMN-Cina Dibentuk". Republika Online. 2015-10-16. Diakses tanggal 2022-04-20. 
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Japan Times3
  5. ^ "Indonesia defends bidding process for high-speed rail project after Japan angered at being rejected". The Strait Times. Singapore. 2 October 2015. Diakses tanggal 2 October 2015.