KRI Frans Kaisiepo (368)
Karier (ID) | |
---|---|
Produksi | Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda. |
Mulai dibuat | 8 Mei 2006 |
Diluncurkan | 28 Juni 2008 |
Harga Unit | - |
Ditugaskan | Direncanakan pada 2009 |
Nama sebelumnya | SIGMA 4 |
Status | Aktif |
Pelabuhan utama | Armada Timur TNI-AL |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 1.700 Ton |
Panjang | 9.071 meter (29.760,50 ft) |
Lebar | 1.302 meter (4.271,65 ft) |
Draft | 360 meter (1.181,10 ft) |
Tenaga penggerak | 2 shaft V28-33D STC MAN Diesel @8.900 kW |
Kecepatan | 28 knot |
Jarak tempuh | 540 km pada 18 knot[1] |
Awak kapal | 80 orang |
Sonar & Radar | Radar MW08 3D multibeam surveillance radar Radar senjata: LIROD Mk2 tracking radar |
Persenjataan elektronik | Sistem Perang: Thales TACTICOS Data Link: LINK Y Mk2 datalink system Sonar Thales Kingklip medium frequency active/passive ASW hull mounted sonar Komunikasi elektronik Thales/Signaal FOCON Sistem Pengecoh: TERMA SKWS Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System |
Persenjataan | 2 x 4 rudal anti-pesawat MBDA Mistral TETRAL 4 rudal permukaan MBDA Exocet MM40 block 2 76 mm Oto-Melara kanon utama 2 x 20 mm Vector G12 kanon ringan 2 seluncur torpedo B515 tipe 3A 244S Mode II/MU 90 |
KRI Frans Kaisiepo (368) merupakan kapal keempat dari korvet kelas SIGMA milik TNI Angkatan Laut. KRI Frans Kaisiepo merupakan sebuah korvet yang dibuat oleh galangan kapal Schelde, Belanda dimulai pada tahun 2006 khusus untuk TNI-AL. Bertugas sebagai kapal patroli dengan kemampuan anti-kapal permukaan, anti-kapal selam dan anti-pesawat udara.
Sejarah
Pembuatan
Kontrak pembelian dan pembuatan Kapal kelas ini dilakukan pada bulan Januari 2004 dan efektif berlaku sejak 12 Juli 2004. Kapal dibuat di galangan kapal Schelde Naval Shipbuilding (SNS), Vlissingen, Belanda. Untuk KRI Frans Kaisiepo (368) sendiri pertama kali melakukan peletakan lunas pada Mei 2006.[2] Sebelumnya direncanakan untuk dibuat di Surabaya oleh PT PAL, tetapi dibatalkan.[butuh rujukan]
Nama
Menggunakan nama Frans Kaisiepo, salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Papua.[butuh rujukan]
Kapal
Persenjataan
Torpedo
KRI Frans Kaisiepo dilengkapi dengan torpedo 3A 244S Mode II/MU 90 yang dilengkapi dengan 2 peluncur torpedo tipe B515.[3]
Peluru kendali
Dipasang dua tipe rudal di atas kapal ini, yaitu:
- Peluru kendali anti kapal: MBDA Exocet varian terbaru MM40 block 2 yang mampu menjangkau target berjarak 180 km.[3]
- Peluru kendali darat ke udara: MBDA Mistral versi terbaru TETRAL. Mistral adalah sistem rudal pertahanan udara jarak sangat pendek, yang dapat digunakan dari berbagai platform, bisa dari kendaraan di darat, kapal, helikopter, bahkan dengan konfigurasi jinjing ala Stinger.[3]
Meriam
Meriam utama di posisi A dipasang Oto Melara 76 mm buatan Italia. Sedangkan kanon ringan tambahan pada posisi B dipasang Auxiliary Gun 2 x 20 mm Vector G12.[3]
Persenjataan elektronik
- Sistem manajemen tempur Thales TACTICOS buatan Thales, sebuah perusahan hi-tech Belanda, spesialis dalam bidang disain dan produksi sistem integral untuk komando dan kontrol, sensor dan komunikasi. Sistem ini dikenal dengan nama Combat Management System (CMS). Keunggulan teknologi yang dikembangkan Thales kini menjadi standar pertahanan NATO.[3]
- Data Link: LINK Y Mk2 datalink system
- Komunikasi elektronik: Thales/Signaal FOCON
- Sistem Pengumpan: TERMA SKWS
- Platform integrasi utama: Imtech UniMACs 3000 Integrated Bridge System
Sensor dan elektronis
Radar
Radar utama MW08 3D multibeam surveillance buatan Thales, sebuah radar dengan G-band, yang merupakan famili 3D multibeam jarak menengah (105 km) untuk survei, menentukan sasaran, dan penjejakan. MW08 ini dilengkapi dengan teknologi radar termutakhir yang pendeteksiannya serba otomatis. Radar ini juga dilengkapi dengan kontrol tembak untuk mengendalikan senjata terhadap sasaran permukaan. Ini juga diperkuat dengan radar kontrol tembak LIROD Mk2.[3]
Sonar
Thales Kingklip frekuensi menengah aktif/pasif ASW hull mounted sonar
Tenaga penggerak
Kapal kelas sigma ini dilengkapi dua buah mesin diesel V28-33D STC (sequintial turbo charging) diproduksi oleh MAN Diesel (Jerman) berkonfigurasi V 20 silinder. Mesin berkekuatan 8900 kW ini masing-masing menggerakan sebuah baling-baling yang bisa diatur kemiringan bilahnya melalui sebuah gir pengurang putaran satu tingkat. Mesin berbobot 46 ton ini berukuran panjang x lebar x tinggi = 7330 x 2100 x 3180 mm.[butuh rujukan]
Penugasan
Maritime Task Force/UNIFIL pada tanggal 21 Oktober 2010, KRI Frans Kaisiepo-368 secara aktif memberikan kontribusi kepada Maritme Task Force/UNIFIL mulai dari pelaksanaan patroli rutin, latihan bersama baik dengan LAF-Navy maupun unsur-unsur Maritime Task Force/UNIFIL lainya di AMO (Area of Maritime Operation). Misi tugas dari Maritime Task Force merupakan bagian keseluruhan dari operasi UNIFIL di Lebanon. Dengan melaksanakan pengawasan terhadap wilayah perairan Lebanon, hal ini akan mewujudkan suatu perdamaian di Lebanon.
2009
- Rencana Peuncuran
Referensi
Sumber
- ^ Drias, Junito (2007). "Korvet Itu Akhirnya Jadi KRI". Radio Netherland.
- ^ "SIGMA-Class Corvettes". Naval Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-04-02.
- ^ a b c d e f Ini Dia Sang Siluman KRI Diponegoro 365. detiknews, 5 Juli 2007.
Pranala luar
- 24-Oct-04, Thales to supply key systems for new corvettes Indonesian Navy worth 60m euro. Accessed: 28-Nov-2006 Diarsipkan 2012-02-09 di Wayback Machine.
- Jane's International Defense Review, Vol 37, November 2004, Indonesian corvettes receive IPMS
- Schelde Shipbuilding Diarsipkan 2011-09-28 di Wayback Machine.
- Brosur SCHELDE NAVAL PATROL 9113
- (Inggris)Tabel data teknis MAN Diesel 20V28/33D STC
- Thales Naval Netherland TACTICOS Diarsipkan 2008-03-18 di Wayback Machine.
- Thales Naval Netherland LIROD Mk2[pranala nonaktif permanen]
- KRI Sultan Iskandar Muda