Lompat ke isi

Hutasoit

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 15 September 2023 14.05 oleh 114.122.15.214 (bicara) (Menghapus Sedikit Kesalahan)
Hutasoit
Aksara Batakᯂᯮᯖᯘᯬᯤᯖ᯲
(Surat Batak Toba)
Nama margaHutasoit
GelarBorsak Bimbinan
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Raja Isumbaon
3Tuan Sori Mangaraja
4Tuan Sorba Di Banua
(Raja Nai Suanon)
5Si Raja Sumba
6Toga Sihombing
7Hutasoit
Nama lengkap
tokoh
Borsak Bimbinan Hutasoit
Nama anakRaja Ginaung
Kekerabatan
Induk margaSihombing
Persatuan
marga
Toga Sihombing
Kerabat
marga
Turunan
  • Sunggu Parbaja
  • Parpati Toba
PadanSihotang Marsoit
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalTipang, Baktiraja

Hutasoit (Surat Batak: ᯂᯮᯖᯘᯬᯤᯖ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba yang berasal dari Tipang, Baktiraja, Humbang Hasundutan. Leluhur marga Hutasoit adalah Ompu Borsak Bimbinan Hutasoit yang merupakan keturunan dari Sihombing.

Asal

Menurut sejarah, Sihombing dahulu bermukim di Pulau Samosir kemudian merantau ke daerah Tipang. Tipang kemudian menjadi diabadikan sebagai daerah asal dari keempat anak Sihombing: Silaban, Lumbantoruan, Nababan, dan Hutasoit. kemudian keempat anak Sihombing merantau ke dataran tinggi Humbang. Hutasoit menempati beberapa wilayah di Humbang Habinsaran (Siborongborong).

Secara umum Hutasoit menganggap Siborongborong menjadi bonapasogit. Dari daerah ini mereka menyebar ke wilayah Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan (Sigumpar, Hutasoit, Lintong Nihuta, Dolok Sanggul) sekarang setelah pemekaran menjadi Kabupaten Humbang Hasundutan, serta menyebar lagi ke Tanah Dairi Sidikalang.

Hutasoit tersebar dari Tipang naik ke dataran tinggi Humbang ke Negeri Lintong Nihuta di Desa Sigumpar dan Desa Hutasoit. dan ke Negeri Butar dan kemudian ke Negeri Siborongborong, yaitu di Desa Pardomuan dan Desa Siaro/Silaitlait. Keturunan keempat borsak ini secara bersamasma tinggal bedampingan di Dataran Humbang. Di Negeri Lintongnihuta keempat borsak itu memiliki desa dan juga di Negeri Siborongborong. Desa-desa di Negeri Lintongnihuta kebanyakan di tempati Lumbatoruan, antara lain: Desa Parulohan, Sibntuon, Lumbajulu, Sigompul dan Siguriguri. Desa lain ada Desa Hutasoit dan Sigumpar di tempati Marga Hutasoit dan Negeri Silaban di tempati marga Silaban dan Negeri Nagasaribu di tempati marga Nababan. Demikian juga di Negeri Butar, keempat borsak itu ada disana; Butar Toruan tinggal Nababan dan Butar Dolok tinggal Lumbantoruan, Silaban, Hutasoit. Desa di Negeri Siborongborong di tempati Hutasoit antara lain di Lumban Pea, di Pardomuan, di Siaro, di Silaitlait dan di pusat kota Siborongborong. Dari Siborongborong Marga Hutasoit menyebar ke Pangaribuan dan Ke Silindung dengan menamakan marga Sihombing (memakai marga Sihombing bukan Hutasoit).

Turunan

Pada generasi keenam, Hutasoit dibagi dalam dua turunan, yakni: Sunggu Parbaja dan Parpati Toba. Borsak Bimbinan (Generasi I) Hutasoit punya 1 anak yaitu Ompu Raja Ginaung (Generasi II). Anak dari Ompu Raja Ginaung juga ada satu yaitu Ompu Raja Dibabana (Generasi III). Anak dari Ompu Raja Dibabana ada dua, (disini banyak yg mencatat hanya satu anaknya) yaitu saribugaja dan Ompu Lanok Nabolon (Generasi IV). Anak dari generasi ke empat ini ada satu yaitu Ompu Hundulbatu (Generasi V). Anak dari Ompu Hundul Batu ada dua yaitu Sunggu Parbaja dan Parpati Toba (Generasi VI). berarti kesimpulannya dari hutasoit sampe ke Sunggu Parbaja atau Parpatitoba langsung dihitung aja ke genarasi ke -6, tinggal melanjutkan seterusnya (contoh: sindarmataniari berarti generasi ke 7). Hingga saat ini tercatat generasi (sundut) keturunan dari Ompu Borsak Bimbinan Hutasoit (marga Hutasoit) sudah diatas 20 generasi.

Padan (perjanjian) dengan marga lain

Hutasoit memiliki perjanjian untuk tidak saling menikah dengan: Sihotang - Marsoit.

Sihotang Marsoit adalah anak yang dilahirkan oleh boru Manik istri dari Sihotang. Anak itu diberi nama Marsoit oleh ibu yang melahirkannya. Pemberian nama ini adalah sebagai kenangan baginya bahwa Marsoit itu adalah anak yang dikandung dari marga Hutasoit. Hubungan boru Manik dengan Hutasoit terjadi ketika Sihotang meninggalkannya. Beberapa tahun kemudian setelah ada hubungan boru Manik dan Hutasoit, pulanglah Sihotang ke rumahnya. Demikian juga Hutasoit terpaksa melarikan diri meninggalkan boru Manik, karena perkawinan mereka tidak resmi. Sihotang menerima "Langge na do na tubu di porlakna". Langge adalah sejenis tumbuhan yang dapat berkembang sampai di luar perbatasan tanah. Tanaman itu menjadi milik dari pemilik tanah itu, walaupun bukan dia yang menanam. Mengetahui kejadian itu Sihotang Marsoit dan Hutasoit merasa ada hubungan satu darah dan memutuskan tidak boleh kawin kedua marga itu.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Hutasoit, di antaranya adalah:

Referensi