Lompat ke isi

Bijih

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Oktober 2023 02.50 oleh Andreanstev (bicara | kontrib) (1. Membersihkan spasi ganda. 2. Memperbaiki kalimat sehingga lebih jelas dan mudah dimengerti)
Bijih besi (Formasi besi terikat)
Bijih mangan
Bijih timbal
Bijih emas
Kereta angkut bijih di sebuah ilustrasi tambang di Museum dan Arsip Sejarah Pertambangan di Pachuca, Meksiko.

Bijih adalah batu yang mengandung mineral penting baik itu logam maupun bukan logam. Bijih diekstraksi melalui penambangan yang kemudian hasilnya dimurnikan untuk mendapatkan unsur-unsur yang bernilai ekonomis.

Kandungan mineral, logam dan wujudnya secara langsung mempengaruhi biaya pertambangan bijih. Biaya ekstraksi harus diberi pembobotan untuk dibandingkan dengan nilai ekonomis logam yang terkandung untuk menentukan bijih yang mana yang lebih menguntungkan dan bijih mana yang kurang menguntungkan. Bijih logam secara umum merupakan persenyawaan oksida, sulfida, silikat, atau logam "murni" (misalnya tembaga murni) yang biasanya tidak terkumpul di dalam kerak Bumi atau logam "mulia" (biasanya tidak berbentuk senyawa) seperti emas. Bijih harus diolah untuk mengekstraksi logam-logam dari batuan sampah dan dari mineral bijih. Tubuh bijih dibentuk oleh berbagai macam proses geologis. Di dalam bahasa Inggris, proses "pembentukan bijih" disebut sebagai ore genesis.

Pembentukan

Proses pembentukan bijih sangat kompleks, seringkali melibatkan beberapa proses yang saling berinteraksi. Meskipun dari satu jenis bijih yang sama, apabila terbentuk oleh proses yang berbeda-beda, maka akan menghasilkan tipe endapan yang berbeda-beda pula.

Penggolongan bijih menurut pembentukannya

  1. bijih primer (hipogen), yakni bijih yang diendapkan pada saat terjadinya proses pelogaman.
  2. bijih sekunder (supergen), yakni bijih yang diendapkan sebagai akibat alterasi dari bijih primer, oleh proses pelapukan dari air permukaan yang meresap ke dalam tanah.

Proses pembentukan

  1. Konsentrasi magmatik > deposit magmatik
  2. Sublimasi > sublimat
  3. Kontak metasomatisme > deposit kontak metasomatikcock
  4. Konsentrasi hidrotermal > pengisian celah-celah terbuka (pertukaran ion pada batuan)
  5. Sedimentasi lapisan sedimenter (evaporit)
  6. Pelapukan Konsentrasi residual
  7. Metamorfisme > deposit metamorfik

Contoh proses pengendapan bijih besi

  1. Diferensiasi magmatik
  2. Larutan hidrotermal
  3. Proses sedimentasi
  4. Proses pelapukan

Kategorisasi endapan bijih besi

  1. Mutu
  2. Besar cadangan
  3. Jenis mineral ikutan

Manfaat pengenalan proses pembentukan

  1. Membantu dalam proses pencarian
  2. Membantu dalam proses penemuan
  3. Membantu dalam proses pengembangan bahan galian

Cadangan bijih

"Cadangan bijih" adalah timbunan bijih pada satu kawasan yang ditentukan batasannya. Ini berbeda dengan sumber daya mineral yang didefinisikan menurut kriteria penggolongan sumber daya mineral. Sebagian besar cadangan bijih dinamai menurut lokasinya (misalnya, Witswatersrand, Afrika Selatan), atau menurut penemunya (misalnya cadangan nikel kambalda dinamakan menurut pengebor perintisnya), atau menurut lelucon, tokoh sejarah, tokoh terkemuka, mitologi (phoenix, kraken, serepentleopard, dll) atau nama sandi perusahaan sumber daya yang mendirikannya (misalnya MKD-5 adalah nama singkatan untuk perusahaan tambang nikel Mount Keith).

Penggolongan cadangan bijih

Cadangan bijih digolongkan menurut bermacam-macam kriteria yang dikembangkan melalui pengkajian geologi ekonomi, atau pembentukan bijih. Berikut ini adalah penggolongan yang biasa dilakukan.

Cadangan epigenetik hidrotermal

Hidrotermal terkait granit

Cadangan nikel-kobalt-platina

Cadangan terkait gunung berapi

Cadangan metamorfik

Terkait batuan beku karbonatit-alkali

Cadangan endapan

Potret-dekat sampel formasi besi terikat dari Michigan Hulu. Batang skala adalah 5,0 mm.

Cadangan hidrotermal endapan

Bijih terkait astroblema

Ekstraksi

Beberapa cadangan bijih di dunia
Beberapa cadangan bijih lainnya di dunia

Ekstraksi dasar cadangan bijih mengikuti tahapan-tahapan berikut ini;

  1. Prospekting atau eksplorasi untuk menentukan dan kemudian mendefinisikan keluasan dan nilai bijih tempat di mana ia berada ("tubuh bijih")
  2. Menjalankan penaksiran sumber daya untuk menaksir secara matematika ukuran dan kadar cadangan
  3. Menjalankan pengkajian pra-kelayakan untuk menentukan keekonomian cadangan bijih secara teoretis. Tindakan ini mengenali secara dini, apakah penanaman modal lanjutan untuk pengkajian penaksiran dan teknis dapat dijamin secara aman atau tidak, dan mengenali risiko dan wilayah kunci untuk pengerjaan selanjutnya.
  4. Menjalankan studi kelayakan untuk menilai kesinambungan dana, risiko teknis dan keuangan, dan kesehatan projek dan membuat keputusan apakah projek pertambangan yang diajukan dapat diteruskan atau dihentikan. Ini meliputi perencanaan penambangan untuk menilai porsi keterpulihan ekonomi cadangan, metalurgi dan bijih, kelayakan penjualan dan keterbayaran konsentrat bijih, biaya-biaya teknik, penggilingan, dan infrastruktur, persyaratan keuangan dan ketergulirannya, dan lokasi sampel untuk menganalisis tambang yang mungkin dilakukan, dari penggalian awal melalui reklamasi.
  5. Pengembangan untuk menciptakan akses ke tubuh bijih dan bangunan instalasi pertambangan dan peralatannya
  6. Operasi pertambangan yang sebenarnya
  7. Reklamasi untuk membuat tanah bekas pertambangan dapat dimanfaatkan pada masa depan

Perdagangan

Bijih (logam) diperdagangkan secara internasional dan memberikan porsi yang cukup berarti di dalam perdagangan internasional bahan-bahan mentah, baik itu secara nilai ekonomisnya maupun jumlah fisiknya. Ini disebabkan oleh sebaran bijih di dunia tidaklah seragam, di satu pihak kaya akan bijih tetapi miskin fasilitas pengolahannya, sedangkan di pihak lain miskin akan bijih tetapi kaya akan fasilitas pengolahannya.

Sebagian besar logam dasar (tembaga, timbal, seng, nikel) diperdagangkan secara internasional di Bursa Logam London, dengan persediaan dan pertukaran logam yang lebih minimalis yang dipantau oleh Bursa Merkantil New York di Amerika Serikat dan Bursa Masa Depan Shanghai di Republik Rakyat Tiongkok.

Bijih besi diperdagangkan antara konsumen dan produsen, meskipun bermacam-macam harga tolok ukur ditentukan tahunan antara konglomerat pertambangan utama dan konsumen utama, dan ini mengatur wadah bagi partisipan yang lebih sedikit.

Komoditas lain yang lebih sedikit tidak memiliki gedung-gedung kliring dan harga tolok ukur, dengan sebagian besar harga dinegosiasikan antara pemasok dan konsumen, secara berhadapan langsung. Ini secara umum membuat penentuan harga bijih menjadi lebih sulit dan kabur. Logam-logam itu misalnya litium, niobium-tantalum, bismut, antimon, dan unsur langka. Sebagian besar komoditas ini juga didominasi oleh satu atau dua pemasok utama dengan lebih dari 60% cadangan dunia. Bursa Logam London menambahkan uranium ke dalam daftar logam yang diberi jaminan.

Bank Dunia melaporkan bahwa Cina adalah pengimpor terbesar bijih dan logam pada tahun 2005 diikuti oleh Amerika Serikat dan Jepang.

Mineral bijih penting

Sejarah teori

  1. Georg Bauer atau Georgius Agricola pada abad ke-16, mengobservasi cebakan bijih. Dia juga disebut sebagai "Bapak Ekonomi Geologi". Buku yang diterbitkannya berjudul: De re Metallica (tahun 1556).
  2. Nicolaus Steno dari pertengahan abad ke-18: memberikan pandangan mengenai tanggung jawab dan sumbangsih geologiwan yang berhubungan dengan geologi umum harus dihubungkan dengan mineral bijih.
  3. Henkel (tahun 1725 dan 1727) dan Zimmerman (tahun 1746) memberi masukan tentang pentingnya solusi hidrotermal atau uap yang berasal dari bagian terdalam (deep seated origin) yang menghasilkan endapan bijih karena proses metasomatisme (penggantian).
  4. Von Oppel (tahun 1749) membuat perbedaan antara urat kuarsa (vein) dan lapisan endapan (bedded deposits), di mana cross cutting features adalah sekunder dan open fissure adalah primer (origin), dan kemudian menyesuaikan diri dengan lapisan interbedded.
  5. Delius (tahun 1770 dan 1773) mempelajari tentang alterasi bijih oleh agen atmosfer, dia juga mengamati perkembangan mineral sekunder pada zona alterasi sebagai zona supergen.
  6. Charpenter seorang profesor dari Jerman (tahun 1778 dan 1779) yakin bahwa urat kuarsa (vein) terbentuk oleh alterasi dari batuan induk (country rock) dan memotong batuan-batuan dinding yang di antaranya terjadi silifikasi.
  7. Gerhard (tahun 1781) menulis bahwa urat kuarsa (vein) terbuka dan terisi oleh sisa cairan magma atau mineral-mineral yang terbawa (mineral leached) atau open fissure fillid dari dalam bumi.
  8. Teori sekresi lateral (cadangan batuan bijih berasal dari mineral cucian (mineral leached) dari wall rock oleh air (meteoric origin). Teori dari Charpenter dan Gerhard ini bertahan selama 100 tahun (sampai tahun 1882)
  9. James Huton, Scot, dan Abraham Gottlob Wenner dari Jerman, memprediksikan pengaruh yang luas tentang cadangan bijih. Huton seorang plutonis (tahun 1888 dan 1895) terkenal dengan teorinya: yaitu magma yang berhubungan dengan endapan mineral logam, berasal dari perputaran cairan sisa magma.
  10. Joseph Bruneur (1801), Scipione Breaslak (1811) geologiwan Italia menyebutkan bahwa proses segregasi magma dapat menjelaskan bagaimana mineral hadir terkonsentrasi dalam lapisan batuan beku.
  11. Spurr (1923) memodifikasi bahwa magma bijih (bijih magma) diterima sebagai pembawa/mengandung tubuh bijih (bijih bodies).
  12. Werner seorang Neptunis menerangkan bahwa cadangan bijih basal, batu pasir, batu kapur terbentuk sebagai endapan awal dalam lautan. Dalam bukunya yang berjudul: New theory of the formation of veins. Diterangkan bahwa vein berasal dari dasar laut. Bermula dari terbentuknya sebagai rekahan/crack yang disebabkan oleh slumping atau gempa bumi, kemudian crack terisi oleh proses resapan kimia.

Lihat pula

Referensi

  • Media tentang Ore di Wikimedia Commons