Lompat ke isi

Dongoran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 November 2023 00.51 oleh Newbie3827 (bicara | kontrib)
Dongoran
Aksara Batakᯑᯬᯝᯬᯒᯉ᯲
Nama marga
  • Siregar
  • Siregar Dongoran
  • Dongoran
Julukan/
nama panggilan
Ompu Raja Dongoran
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Tuan Doli
3Guru Tatea Bulan
4Tuan Saribu Raja
5Si Raja Lontung
6Toga Siregar
7Dongoran
Nama lengkap
tokoh
Raja Siregar Dongoran
Nama istriSari boru Marpaung
Nama anakSahala Raja
Kekerabatan
Induk margaSiregar
Kerabat
marga
Siregar silo
Sormin
Baumi
Siregar silali
Ritonga
Siregar siagian
Turunan
  • Datu Baragas
  • Datu Nahurnuk
  • Datu Mangapung
  • Datu Parultop
Matani ari
binsar
Marpaung
PadanNainggolan
Asal
SukuBatak
Etnis
Daerah asalMuara, Tapanuli Utara
Kawasan
dengan
populasi
signifikan

Dongoran (Surat Batak: ᯑᯬᯝᯬᯒᯉ᯲) adalah salah satu marga Batak Toba dan Batak Angkola yang berasal dari daerah Hutanagodang, Muara, Tapanuli Utara. Leluhur marga Dongoran adalah Raja Siregar Dongoran, yang merupakan keturunan dari Toga Siregar.

Pembagian

Marga Dongoran adalah marga yang berafiliasi dengan dua etnis Batak, yaitu Batak Toba, dan Batak Angkola. Berdasarkan penjelasan Ch. Sutan Tinggi Barani Perkasa Alam dalam bukunya yang berjudul Tarombo Marga-Marga, marga Dongoran dapat dibagikan/menurunkan marga:

  1. Siregar
  2. Dongoran
  3. Salak
  4. Pahu
  5. Sigurda[1]



Kekerabatan

Dongoran atau Siregar Dongoran memiliki 3 saudara yaitu Siregar Silo, Siregar Silali, dan Siregar Siagian.

Asal

Marga Dongoran berasal dari Muara, Tapanuli Utara. Leluhur marga Dongoran adalah Raja Siregar Dongoran atau Ompu Raja Dongoran yang merupakan putra kedua dari Toga Siregar dan Si Boru Panggabean boru Limbong. "Dongoran" berarti sejenis Kuda/Hoda menurut istilah bahasa Batak Toba. Leluhur marga Dongoran awalnya bermukim di Muara, tepatnya di Hutanagodang dengan adat istiadat Batak Toba. Namun, keturunan-keturunan dari Raja Siregar Dongoran yang terdiri dari Datu Baragas, Datu Nahurnuk, Datu Mangampung, dan Datu Parultop berpencar merantau keluar dari daerah Muara. Datu Nahurnuk, dan Datu Parultop merantau dari Muara ke Siborong-borong, kemudian ke Lintong Ni Huta, Pangaribuan, Simangumban hingga ke Aek Bilah. Sedangkan Datu Baragas dan Datu Parultop tetap tinggal di Pangaribuan dan sebagian keturunannya pergi lagi ke arah Toba dan sebagian kecil ke Samosir. Keturunan Siregar Dongoran di Pangaribuan diberi tanah oleh kerabatnya yakni Siregar Silo untuk membuat sebuah perkampungan yang dikenal dengan nama Lumban Dongoran di Lumban Sormin, Pangaribuan. Sesampainya keturunan Raja Siregar Dongoran di Tapanuli Selatan, marga Dongoran mulai menyebar luas di Aek Bilah, Saipar Dolok Hole, Sipirok, Bungabondar, Sipiongot hingga Tano Tombangan dan mengadopsi budaya dan adat istiadat masyarakat Batak Angkola. Salah satu keturunan dari Raja Siregar Dongoran yakni Si Raja Sotaradu Dongoran juga mendirikan sebuah kerajaan di Aek Bilah. sebagian keturunan Raja Siregar Dongoran juga masih ada yang bermukim di Tapanuli Utara khususnya di Lumban Dongoran dan Rahutbosi di Pangaribuan, Lintong Ni Huta, Sigumpar, dan Muara dengan adat istiadat masyarakat Batak Toba.

Tokoh

Beberapa tokoh yang bermarga Dongoran, di antaranya adalah:

Referensi

  1. ^ Barani Perkasa Alam, Ch. Sutan Tinggi (2012). Tarombo marga-marga: Batak Toba, Angkola, Padanglawas, Karo, Dairi-Pakpak, Nias. Medan, Sumatera Utara: MITRA. ISBN 978-602-9414-02-8.