Lompat ke isi

Suksesi Kekaisaran Romawi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 28 Desember 2023 18.11 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (top: Bot: Merapikan artikel)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)


Kelanjutan, suksesi, dan kebangkitan Kekaisaran Romawi adalah tema sejarah Eropa dan Pesisir Laut Tengah yang terus terjadi. Hal tersebut mencerminkan kenangan abadi bangsa-bangas Eropa terhadap kekuasaan dan prestise yang terkait dengan Kekaisaran Romawi itu sendiri.

Beberapa pemerintahan telah mengklaim kesinambungan langsung dengan Kekaisaran Romawi, menggunakan nama atau variasinya sebagai deskripsi dari pemerintahannya baik secara eksklusif maupun non-eksklusif. Tidak mengherankan, ketika berabad-abad telah berlalu dan semakin banyak perpecahan politik yang terjadi, gagasan tentang kontinuitas institusional menjadi semakin diperdebatkan. Pengakuan yang paling lama bertahan dan paling signifikan dari kelanjutan Kekaisaran Romawi adalah Kekaisaran Bizantium, Kesultanan Utsmaniyah, dan Kekaisaran Romawi Suci.

Terpisah dari klaim kelanjutan tersebut, pandangan bahwa Kekaisaran Romawi telah berakhir menyebabkan berbagai upaya untuk menghidupkannya kembali atau melanjutkan warisannya. Dalam konteks Rusia Ortodoks sejak abad ke-16 dan Italia modern antara tahun 1870 hingga 1945, upaya tersebut menggunakan kosakata "Roma Ketiga" ("Roma Pertama" dan "Roma Kedua", masing-masing adalah Roma di Italia dan Konstantinopel di Kekaisaran Bizantium) untuk menyampaikan pernyataan mereka tentang suksesi yang sah.