Lompat ke isi

Pemeliharaan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 20 Januari 2024 05.02 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Pembuatan laman baru, diterjemahkan dari en.wp)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Sebuah traktor sedang diperbaiki di Werneuchen, 1966
Perbaikan mesin pesawat terbang (1915–1916)

Definisi teknis dari pemeliharaan meliputi pemeriksaan fungsional, servis, perbaikan, atau penggantian perangkat, peralatan, permesinan, infrastruktur, dan utilitas pendukung yang diperlukan di fasilitas industri, komersial, dan residensial.[1][2] Seiring berjalannya waktu, pemeliharaan mencakup sejumlah kata yang digunakan untuk menggambarkan berbagai macam praktik sederhana guna menjaga peralatan tetap berfungsi sebagaimana mestinya, baik sebelum[3] ataupun setelah terjadi masalah pada peralatan tersebut.

Fungsi pemeliharaan dapat didefinisikan sebagai pemeliharaan, perbaikan, dan pemeriksaan (Bahasa Inggris: maintenance, repair, and overhaul atau biasa disingkat menjadi MRO), dan MRO juga digunakan sebagai singkatan dari maintenance, repair, and operations.[4] Seiring berjalannya waktu, terminologi pemeliharaan dan MRO pun mulai menjadi standar. Departemen Pertahanan Amerika Serikat menggunakan definisi berikut:[5]

  • Semua aktivitas—seperti pengujian, pengukuran, penggantian, penyesuaian, dan perbaikan—yang bertujuan untuk mempertahankan atau mengembalikan sebuah unit fungsional di atau ke keadaan tertentu, di mana unit tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya.[5]
  • Semua tindakan yang diambil untuk mempertahankan material dalam kondisi siap pakai atau untuk mengembalikannya ke kondisi siap pakai. Tindakan tersebut meliputi inspeksi, pengujian, servis, klasifikasi, perbaikan, manufaktur ulang, dan reklamasi.[5]
  • Semua tindakan perbaikan dan suplai yang diambil untuk menjaga sebuah pasukan dalam kondisi siap untuk menjalankan misinya.[5]
  • Pekerjaan yang rutin dilakukan untuk menjaga sebuah fasilitas (pabrik, bangunan, struktur, fasilitas pembumian, sistem utilitas, atau properti lain) dalam kondisi siap untuk digunakan terus-menerus, pada kapasitas dan efisiensi asli atau desainnya, sesuai tujuan pembuatannya.[5]

Pemeliharaan sangat terkait dengan tahap utilisasi dari suatu produk atau sistem teknis, di mana konsep kemudahan pemeliharaan harus dimasukkan. Pada skenario ini, kemudahan pemeliharaan dianggap sebagai kemampuan dari suatu barang, di bawah penggunaan yang wajar, untuk dipertahankan atau dikembalikan ke keadaan di mana barang tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dengan menggunakan prosedur dan sumber daya yang telah ditentukan.[6]

Pada sejumlah bidang, seperti pemeliharaan pesawat terbang, istilah MRO[7] juga meliputi inspeksi, manufaktur ulang, pengubahan, dan suplai suku cadang, aksesoris, bahan baku, perekat, sealants, pelapis, dan bahan habis pakai untuk pemeliharaan pesawat terbang pada tahap utilisasi. Di dunia penerbangan sipil internasional,  pemeliharaan pesawat terbang berarti:

  • Tindakan yang diperlukan untuk memastikan kelaikudaraan dari suatu pesawat terbang, termasuk salah satu atau kombinasi dari pemeriksaan, inspeksi, penggantian, perbaikan cacat, dan modifikasi atau perbaikan.[8]

Definisi tersebut meliputi semua aktivitas yang diwajibkan oleh peraturan penerbangan untuk dicantumkan di dalam dokumen pemeliharaan.

Perbaikan jalan

Industri transportasi air dan udara,[9] struktur lepas pantai,[10] pabrik, dan manajemen fasilitas cukup bergantung pada MRO, termasuk program pemeliharaan cat preventif atau terjadwal untuk memelihara dan mengembalikan pelapis yang diaplikasikan ke baja di lingkungan yang rawan terkena serangan dari erosi, korosi, dan polusi lingkungan.[10]

Tipe dasar dari pemeliharaan yang termasuk dalam MRO meliputi:

Konservasi arsitektur juga menerapkan MRO untuk mempreservasi, merehabilitasi, merestorasi, atau merekonstruksi struktur bersejarah dengan batu, bata, kaca, logam, atau kayu yang serupa dengan bahan asli jika memungkinkan, atau dengan teknologi polimer jika tidak memungkinkan.[12]

Pemeliharaan preventif

[sunting | sunting sumber]
Pembersihan preventif terhadap sebuah C-130J Hercules di Pangkalan Udara Keesler, Mississippi setelah beroperasi di atas Teluk Meksiko (garam dan kelembaban yang mengarah ke korosi aktif harus dibersihkan secara rutin)

Pemeliharaan preventif adalah "inspeksi periodik rutin" yang bertujuan untuk "menemukan masalah kecil dan memperbaikinya sebelum berkembang menjadi masalah besar."[13] Idealnya, "tidak ada yang rusak."[14]

Tujuan utama dari pemeliharaan preventif adalah untuk memastikan bahwa suatu peralatan dapat bertahan dari satu pemeliharaan terjadwal ke pemeliharaan terjadwal selanjutnya tanpa mengalami kegagalan yang disebabkan oleh kelelahan, kelalaian, atau pemakaian normal (yang dapat dicegah), yang juga dibantu oleh pemeliharaan terjadwal dan pemeliharaan berbasis kondisi dengan cara mengganti komponen yang aus sebelum akhirnya gagal. Aktivitas pemeliharaan meliputi pemeriksaan parsial atau penuh pada periode tertentu, penggantian oli, lubrikasi, penyesuaian kecil, dsb. Selain itu, pegawai dapat mencatat penurunan performa peralatan, sehingga pegawai mengetahui kapan waktu untuk mengganti atau memperbaikinya sebelum akhirnya menyebabkan kegagalan sistem.

Kontrak pemeliharaan preventif umumnya merupakan biaya tetap, sementara pemeliharaan yang kurang baik dapat menyebabkan munculnya biaya variabel, seperti penggantian peralatan besar.[13]

Tujuan utama dari pemeliharaan preventif adalah:

  1. Mempertahankan umur produktif dari barang modal.
  2. Mengurangi kerusakan peralatan penting.
  3. Mengurangi kerugian akibat kegagalan peralatan.

Pemeliharaan preventif atau pemeliharaan preventatif[15] memiliki arti sebagai berikut:

  • Perawatan dan servis oleh pegawai untuk menjaga peralatan agar tetap di kondisi operasional yang memuaskan  dengan menyediakan inspeksi, deteksi, dan koreksi sistematis terhadap suatu kegagalan, baik sebelum terjadi ataupun sebelum berkembang menjadi cacat yang besar.
  • Tindakan yang dilakukan terhadap suatu peralatan untuk mencegahnya rusak atau malfungsi. Tindakan tersebut dilakukan secara rutin terhadap peralatan untuk mencegahnya rusak.[16]
  • Pemeliharaan, termasuk pengujian, pengukuran, penyesuaian, penggantian komponen, dan pembersihan, yang khusus dilakukan untuk mencegah terjadinya kegagalan.

Istilah dan singkatan lain yang terkait dengan pemeliharaan preventif meliputi:

  • pemeliharaan terjadwal[17]
  • pemeliharaan terencana,[18] yang juga dapat meliputi penghentian terjadwal untuk keperluan penggantian peralatan
  • pemeliharaan preventif terencana adalah nama lain dari pemeliharaan preventif[19]
  • pemeliharaan kerusakan:[19] memperbaiki peralatan hanya jika terjadi kerusakan. Pemeliharaan ini juga dikenal sebagai pemeliharaan reaktif[20] dan mungkin melibatkan "kerusakan konsekuensial."[21]

Pemeliharaan terencana

[sunting | sunting sumber]

Pemeliharaan preventif terencana, biasa disebut sebagai pemeliharaan terencana atau pemeliharaan terjadwal, adalah semua bentuk pemeliharaan terjawal terhadap suatu obyek atau peralatan. Lebih spesifik, pemeliharaan terencana adalah sebuah servis terjadwal yang dilakukan oleh pegawai yang kompeten dan sesuai, untuk memastikan bahwa komponen dalam suatu peralatan tetap berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga dapat terhindar dari rusak yang terjadi secara tiba-tiba.[22]

Faktor kunci yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeliharaan terencana adalah jadwal, karena suatu peralatan terkadang tidak dapat dipakai selama proses pemeliharaan.[17][18] Sebaliknya, pemeliharaan berbasis kondisi tidak secara langsung didasarkan pada usia peralatan.

Pemeliharaan terencana dapat didasarkan pada tanggal, pada durasi pengoperasian peralatan, atau pada jarak tempuh peralatan.

Sejumlah komponen memiliki jadwal pemeliharaan dengan interval yang tetap, biasanya karena keausan atau umur simpan yang tetap.

Pemeliharaan prediktif

[sunting | sunting sumber]

Pemeliharaan prediktif dirancang untuk membantu menentukan kondisi dari suatu peralatan yang sedang digunakan untuk memperkirakan kapan pemeliharaan harus dilakukan terhadap peralatan tersebut. Pendekatan ini menjanjikan penghematan biaya jika dibandingkan dengan pemeliharaan preventif rutin atau berbasis waktu, karena pemeliharaan ini hanya dilakukan jika dibutuhkan. Oleh karena itu, pemeliharaan ini dianggap sebagai pemeliharaan berbasis kondisi yang dilakukan sesuai estimasi tingkat degradasi dari suatu barang. Tujuan utama dari pemeliharaan prediktif adalah untuk memungkinkan penjadwalan pemeliharaan korektif yang baik, dan untuk mencegah kegagalan peralatan secara tiba-tiba.[3] Pemeliharaan ini menggunakan sensor untuk memantau parameter kunci pada suatu mesin atau sistem, dan menggunakan data tersebut dengan analisis tren historis untuk mengevaluasi kesehatan dari sistem tersebut secara terus-menerus dan memprediksi kerusakan sebelum kerusakan tersebut terjadi.[23] Pemeliharaan ini memungkinkan pemeliharaan dilakukan secara lebih efisien, karena dapat diperoleh data yang lebih akurat mengenai kesehatan dari suatu sistem.[24]

Penggantian prediktif adalah penggantian dari suatu komponen yang masih berfungsi dengan baik.[25] Biasanya, penggantian ini adalah kebijakan penggantian berbasis manfaat pajak,[butuh rujukan] di mana peralatan mahal atau sejumlah komponen kecil yang murah diganti dan didonasikan sesuai jadwal umur simpan yang tetap. Barang-barang tersebut lalu diberikan kepada lembaga yang tidak dikenai pajak.[26][butuh rujukan]

Pemeliharaan berbasis kondisi

[sunting | sunting sumber]

Pemeliharaan berbasis kondisi singkatnya adalah pemeliharaan yang dilakukan hanya saat dibutuhkan. Walaupun metode ini sebenarnya telah lama eksis, metode ini kini menjadi bagian dari metode pemeliharaan yang lebih baru yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan dan konektivitas baru. Pemeliharaan ini juga sering disebut sebagai 'pemantauan berbasis kondisi', karena pemeliharaan baru dilakukan setelah satu atau lebih indikator menunjukkan bahwa peralatan akan mengalami kegagalan atau performa peralatan mengalami penurunan.

Pemeliharaan ini juga dapat diaplikasikan ke sistem penting yang dilengkapi dengan redundansi aktif dan pelaporan kegagalan.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Defense Logistics Agency". DLA.mil. Diakses tanggal 5 August 2016. 
  2. ^ "European Federation of National Maintenance Societies". EFNMS.org. Diakses tanggal 5 August 2016. All actions which have the objective of retaining or restoring an item in or to a state in which it can perform its required function. These include the combination of all technical and corresponding administrative, managerial, and supervision actions. 
  3. ^ a b Ken Staller. "Defining Preventive & Predictive Maintenance". 
  4. ^ "MRO – Definition". RF System Lab. 
  5. ^ a b c d e Federal Standard 1037C and from MIL-STD-188 and from the Department of Defense Dictionary of Military and Associated Terms
  6. ^ "AAP-6 – Glossary of terms and definitions". NATO Standardization Agency. North Atlantic Treaty Organization: 158. 
  7. ^ United States Code of Federal Regulations Title 14, Part 43 – Maintenance, Preventive Maintenance, Rebuilding, and Alteration
  8. ^ Airworthiness Manual, Doc 9760 (edisi ke-3). Montreal (Canada): International Civil Aviation Organization. 2014. hlm. 375. ISBN 978-92-9249-454-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-01. Diakses tanggal 2018-02-18. The Airworthiness Manual (Doc 9760) contains a consolidation of airworthiness-related information previously found in other ICAO documents ... provides guidance to States on how to meet their airworthiness responsibilities under the Convention on International Civil Aviation. This third edition is presented based on States' roles and responsibilities, thus as State of Registry, State of the Operator, State of Design and State of Manufacture. It also describes the interface between different States and their related responsibilities. It has been updated to incorporate changes to Annex 8 to the Chicago Convention — Airworthiness of Aircraft, and to Annex 6 — Operation of Aircraft 
  9. ^ Berendsen, A. M.; Springer (2013). Marine Painting Manual (edisi ke-1st). ISBN 978-90-481-8244-2. 
  10. ^ a b Templat:Cite ISO standard
  11. ^ Singhvi, Anjali; Gröndahl, Mika (January 1, 2019). "What's Different in the M.T.A.'s New Plan for Repairing the L Train Tunnel". The New York Times. 
  12. ^ Charles Velson Horie (2010). Materials for Conservation: Organic Consolidants, Adhesives and Coatings (edisi ke-2nd). Butterworth-Heinemann. ISBN 978-0-75-066905-4. 
  13. ^ a b Micharl Decourcy Hinds (February 17, 1985). "Preventive Maintenance: A Checklist". The New York Times. 
  14. ^ Erik Sandberg-Diment (August 14, 1984). "Personal computers preventive maintenance for an aging computer". The New York Times. 
  15. ^ Ben Zimmer (April 18, 2010). "Wellness". The New York Times. Complaints about preventative go back to the late 18th century ... ("Oxford English Dictionary dates preventive to 1626 and preventative to 1655) ..preventive has won" 
  16. ^ O. A. Bamiro; D. Nzediegwu ; K. A. Oladejo ; A. Rahaman ; A. Adebayo (2011 ). Mastery of Technology for Junior School Certificate Examination. Ibadan: Evans Brothers (Nigeria Publishers) Limited. 
  17. ^ a b "CPOL: System Maintenance and Downtime Announcements". Diakses tanggal March 21, 2019. ... out of service from 6:00–7:00am Eastern for regularly scheduled maintenance. 
  18. ^ a b "Dodge City Radar Planned Maintenance". weather.gov (National Weather Service). ... will be down for approximately five days 
  19. ^ a b "The development of a cost benefit analysis method for monitoring the condition of batch" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal March 22, 2019. 
  20. ^ "What is PPM Maintenance?". 
  21. ^ contohnya dari kebocoran yang sebenarnya dapat dicegah.
  22. ^ Wood, Brian (2003). Building care. Wiley-Blackwell. ISBN 978-0-632-06049-8. Diakses tanggal 2011-04-22. 
  23. ^ Garcia, Mari Cruz; Sanz-Bobi, Miguel A.; Del Pico, Javier (August 2006), "SIMAP: Intelligent System for Predictive Maintenance: Application to the health condition monitoring of a windturbine gearbox", Computers in Industry, 57 (6): 552–568, doi:10.1016/j.compind.2006.02.011 
  24. ^ Kaiser, Kevin A.; Gebraeel, Nagi Z. (12 May 2009), "Predictive Maintenance Management Using Sensor-Based Degradation Models",   IEEE Transactions on Systems, Man, and Cybernetics - Part A: Systems and Humans, 39 (4): 840–849, doi:10.1109/TSMCA.2009.2016429, hdl:1853/56106alt=Dapat diakses gratis 
  25. ^ "Spacewalking Astronauts Swap Out Space Station's Batteries". The New York Times. March 22, 2019 . Diakses tanggal March 22, 2019. 
  26. ^ seperti universitas dan sekolah lokal.

Bibliografi

[sunting | sunting sumber]
  • Maintenance Planning, Coordination & Scheduling, by Don Nyman & Joel Levitt Maintenance ISBN 978-0831134181

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]