Lompat ke isi

Biarkan Aku Mengalah (album)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Biarlah Aku Mengalah merupakan album studio ke-5 Nike Ardilla direkam pada 15 April 1992 dan dirilis pada 10 Juni 1992. Biarlah Aku Mengalah meraih BASF Award sebagai album terlaris tahun 1992. Inilah album pertama Nike Ardilla yang tidak mengandalkan karya Deddy Dores sebagai menu utama.

Biarlah Aku Mengalah
Album studio karya Nike Ardilla
Dirilis10 Juni 1992
Direkam15 April 1992
GenreHard rock, Pop rock, Arena rock, Power ballad
Durasi46:26
LabelBlackboard
Music Plus
Musica Studio's
Kronologi Nike Ardilla
Matahariku
(1991)Matahariku1991
Biarlah Aku Mengalah
(1992)
Biarkan Cintamu Berlalu
(1994)Biarkan Cintamu Berlalu1994

Hits “Biarlah Ku Mengalah” diciptakan oleh Youngky RM, yang kemudian dikenal sebagai pencipta lagu spesialis lagu-lagu mellow. Ada bagian unik dari lagu ini yang menampilkan monolog seorang cowok sedang membaca surat, yang akan mengingatkan pada pola lagu-lagu sendu era 80-an yang biasanya dibawakan Rano Karno atau Tommy J.Pisa. Seperti album Nike Ardilla sebelumnya, album ini pun laris manis dipasaran. Terjual mencapai 2 Juta keping dan meraih BASF AWARD Kategori album terlaris 1992. Video klip yang menampilkan Gusti Randa sebagai model pun selalu dinantikan pemirsa TVRI saat itu. Album ini menyimpan banyak lagu-lagu bagus yang potensial menjadi hits, diantaranya lagu “Surat Terakhir” yang belakangan malah sering diputar di radio setelah Nike Ardilla meninggal. Album ini didukung oleh musisi-musisi kondang, ada Embong Raharjo pada saxophone, Budi Haryono “GIGI” pada Drum, Pay "Slank" pada Gitar, dan Yoga GP pada Bass. Selain itu album Biarlah Aku Mengalah ini juga didukung komposer Indonesia yang sudah ternama seperti Youngky Soewarno, Mus Mujiono, Franky Sahilatua, Dadang S Manaf, Ian Rusli, Teddy Riadi, Areng Widodo, Deddy Dhukun, dan yang pastinya Deddy Dores.

Daftar lagu

  1. Biarlah Aku Mengalah (Youngky RM)
  2. Duka Pasti Berlalu (Dadang S Manaf)
  3. Dalam Biru Hatiku (Yongky S / Tommy Marie)
  4. Percuma (Dede A. Poetra)
  5. Maafkanlah (Ronny Gadhuh & Dhenda SR, Leman B.)
  6. Surat Terakhir (Dadang S Manaf)
  7. Kemelut Cinta (Areng Widodo)
  8. Bila Cinta Mulai Bersemi (Deddy Dores)
  9. Demi Dia (Zero Beat)
  10. Di Dalam Sunyi (Franky Sahilatua)
  11. Semestinya (Deddy Dhukun/ Sam Bobo)
  12. Cinta Putih (Riossa)

Rujukan