Rewang
Sabandi Rewang Parto | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 1928 Surakarta, Hindia Belanda |
Meninggal | 29 Oktober 2011 (umur 82 atau 83) Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
Partai politik | Partai Komunis Indonesia |
Afiliasi politik lainnya | Barisan Tani Indonesia |
Profesi | Politikus |
Sunting kotak info • L • B |
Sabandi Rewang Parto, biasa dikenal dengan Rewang (1928 – 29 Oktober 2011), adalah seorang politikus Indonesia. Ia sempat menjabat sebagai anggota Politbiro Comite Central Partai Komunis Indonesia (CC PKI). Dia juga pernah dipercaya memimpin PKI untuk daerah Jawa Tengah. Setelah PKI dinyatakan terlarang dia bersama beberapa tokoh PKI berusaha menghindari penangkapan.
Rewang tertangkap pasukan TNI dalam pertempuran tahun 1968 di Blitar Selatan dalam operasi penyisiran sisa-sisa kekuatan PKI yang diberi sandi Operasi Trisula. Rewang tertangkap dan kemudian dibuang di pengasingan Pulau Buru.
Sekembalinya dari Pulau Buru, Rewang kemudian menetap di Solo. Karena sulitnya akses kerja bagi eks tapol di masa Orde Baru, dia lalu menghidupi diri dan keluarganya menjadi penabuh gamelan sebuah grup ketoprak yang selalu berpentas setiap malam di Taman Balekambang, Solo.
Setelah grup tersebut sudah tidak pentas rutin sejak beberapa tahun lalu, Rewang kemudian memutuskan untuk tinggal di rumah bersama Fajar, anak tunggal. Di Masa tua kemudian Rewang lebih banyak waktu untuk mengasuh dua anak Fajar yang juga merupakan cucu-cucunya.
Ia meninggal dunia pada 29 Oktober 2011 di RS PKU Muhammadiyah, Solo setelah menjalani operasi kelenjar tiroid.[1] Ia merupakan suami dari Sri Kayati.[2]
Referensi