Lompat ke isi

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Oktober 2009 04.48 oleh Masrudin (bicara | kontrib) (memindahkan Pusdiklat Depdiknas ke Pusdiklat)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen Pendidikan Nasional atau Pusdiklat semula adalah bagian dari Biro Kepegawaian Depdikbud. Pada awal 1970an berkembang pemikiran untuk membentuk suatu unit kerja dengan tugas dan fungsi khusus peningkatan kompetensi sumber daya aparatur di lingkungan Depdikbud. Pada 1975, dibentuklah unit kerja baru yang diberi nama Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai. Pusdiklat Pegawai ditetapkan sebagai organisasi sendiri yang berkedudukan langsung di bawah Mendikbud. Sejak itu sampai dengan 1986, Pusdiklat berlokasi di Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 41-42 berdekatan dengan Kantor Wilayah Depdikbud DKI Jakarta (sekarang Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi Pemerintah DKI Jakarta) dan Pusat Grafika Indonesia (sebelum belakangan pindah ke Serengseng, Jakarta Selatan). Sejak 1986 Pusdiklat resmi menempati lokasi yang sekarang dengan alamat Jl. Raya Cinangka Km 19, Sawangan, Depok 16517.


Pusdiklat dipimpin oleh seorang Kepala (eselon II). Sejak berdiri sampai sekarang Pusdiklat telah mengalami sembilan kali pergantian pimpinan. Secara berturut-turut Kepala Pusdiklat adalah Drs. Soeharto (1975-1981), Drs. Waskito Tjiptosasmito, MA (1981-1983), Prof. Dr. Kasmiran Waryo (1983-1985), Drs. Ahmad Nusa (1985-1988), Dr. Nyoman Dekker, SH (1988-1992), Dr. Ir. Wahyudi Ruwiyanto (1992-1994), Prof. Dr. Miftah Thoha, MPA (1994-1999), Drs. Rusli Rachman, Msi (1999-2002), dan Agus Dharma, PhD sejak Juli 2002 sampai sekarang.


Dari seluruh Kepala Pusdiklat itu, enam di antaranya adalah pegawai struktural dan sisanya (tiga orang) berasal dari perguruan tinggi (dosen). Masing-masing figur itu telah dan sedang menjejakkan langkah dan meninggalkan bekas yang tidak akan terlupakan.


Pimpinan silih berganti dan seperti organisasi lainnya, linkungan fisik dan psikispun turut berkembang. Pusdiklat terus menata diri, mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja yang lebih kondusif, serta mendesain program-program yang lebih variatif dan inovatif dengan jangkauan sasaran yang lebih luas. Pusdiklat telah dan akan terus menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, baik di dalam maupun di luar lingkungan Depdiknas dan dengan SEAMEO (South East Asian Minister of Education Organization). Pada 16-17 Agustus 2004 Pusdiklat menjadi rumah tangga Regional Training Center (Retrac) Governing Board Meeting yang ketujuh. Retrac, salah satu dari SEAMEO Centers, berlokasi di Vietnam (Ho Chi Minh City). Sejak 1999, Kapusdiklat adalah anggota dari Retrac Governing Board. Keanggotaan Kapusdiklat dalam Retrac Governing Board tidak bersifat ex officio.


Pusdiklat sekarang telah berusia lebih dari tiga dasawarsa (tepatnya 33 tahun). Dalam usia yang semakin dewasa itu, Pusdiklat telah mengalami tiga kali perubahan organisasi. Sekalipun demikian, tugas dan fungsinya relatif tidak berubah, yaitu menyelenggarakan dan mengoordinasikan pendidikan dan pelatihan pegawai di lingkungan Depdiknas berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri. Perjalanan masih panjang dan masih banyak yang perlu dibenahi, bukan hanya karena faktor-faktor internal, tetapi juga karena desakan faktor-faktor eksternal. Pada saat yang sama, Pusdiklat tetap berusaha konsisten dengan upaya peningkatan mutu berkelanjutan sesuai dengan standar kinerja yang telah ditetapkan. Anggota Pusdiklat sadar bahwa upaya mencapai visi dengan melaksanakan misi yang telah disepakati memerlukan tidak hana kerja keras, tetapi juga kerja lebih cerdas.

Visi dan Misi

Visi Pusdiklat

Dengan mengacu pada tugas dan fungsi Pusdiklat serta mencermati lingkungan baik internal maupun eksternal, maka visi Pusdiklat dirumuskan sebagai berikut.

Menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia aparatur negara yang dikenal berkualitas baik di Indonesia

Dengan visi, Pusdiklat diharapkan dapat menjadi tempat pertukaran gagasan kreatif dan inovatif dengan mutu program yang kompetitif. Pusdiklat juga diharapkan akan menjadi tempat dimana komitmen peningkatan mutu tampak jelas dalam kegiatan diseminasi dan pengembangan gagasan dan praktik mutakhir manajemen kinerja organisasi publik dengan inovasi sebagai norma yang menjiwai setiap kegiatan.


Dengan demikian, Pusdiklat akan memiliki identitas yang menonjol yang membedakannya dari lembaga serupa dengan sejumlah fasilitator diklat yang berkualitas tinggi; program diklat yang aktraktif; manajemen program diklat yang efektif dan efisien; publikasi bermutu; perpustakaan dengan koleksi lebih dari cukup dan dikelola dengan teknologi mutakhir; serta pelayanan penunjang prima.

Misi Pusdiklat

Terwujudnya visi Pusdiklat merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh segenap anggota Pusdiklat sebagai bagian dari organisasi publik yang memberikan pelayanan peningkatan kompetensi SDM aparatur negara di bidang pendidikan. Sehubungan dengan itu misi utama (moto) Pusdiklat adalah :

Memberikan yang terbaik

Ini berarti setiap anggota Pusdiklat akan dan harus berusaha keras dan cerdas memberikan pelayanan prima dalam semua aspek manajemen peningkatan kompetensi SDM aparatur pendidikan. Misi itu mencakup berbagai hal utama yang harus terlaksana untuk mencapai visi organisasi. Dengan demikian, berbagai hal yang masih bersifat abstrak dalam visi akan terlihat lebih nyata pada uraian misi utama itu.

Rincian misi Pusdiklat disusn setelah mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi Pusdiklat dalam berkiprah meningkatkan mutu manajemen peningkatan kompetensi SDM aparatur pendidikan sesuai dengan kebutuhan aktual. Adapun rincian misi Pusdiklat sebagai berikut :

  1. Menyelenggarakan dan mengembangkan berbagai jenis diklat yang berorientasi pada kebutuhan peningkatan kompetensi sumber daya manusia aparatur pendidikan.
  2. Mewujudkan manajemen diklat yang profesional sebagai model pembelajaran.
  3. Mengembangkan jaringan kerja sama dengan stakehlder dan organisasi terkait secara nasional, regional, dan internasional.


Pranala luar