Numerical Notation: A Comparative History
Numerical Notation: A Comparative History adalah buku yang ditulis oleh Stephen Chrisomalis. Buku ini membahas sejarah sistem bilangan yang digunakan di seluruh dunia. Berdasarkan orisinil pada karya tesis PhD di Universitas McGill,[1][2] buku ini diterbitkan oleh Cambridge University Press di tahun 2010.
Isi buku
Chrisomalis mengklasifikasi sistem bilangan yang ia gambarkan menjadi delapan kumpulan yang luas. Kelompok itu ialah Hieroglifik, Levantine, Italik, Alphabetik, Asia Selatan, Mesopotamia, Asia Timur, dan Mesoamerika. Selain itu, Chrisomalis menyertakan bab yang terpisah untuk sistem "miscellaneous" (lain-lain) yang tidak dapat dimasukkan ke dalam delapan kumpulan tersebut. Masing-masing sistem bilangan diilustrasikan dalam bentuk tabel, dan lebih dari seratus sistem bilangan diliputi.[3] Setelah bab-bab tersebut, Chrisomalis kemudian membahas keajegan di sepanjang sistem bilangan, beserta faktor-faktor yang telah berdampak mengenai bagaimana sistem bilangan dapat berubah dari waktu ke waktu.[4][5][6]
Resepsi
Ivor Grattan-Guinness menemukan bahwa buku ini "menetapkan isi buku itu sebagai penghargaan besar dalam kaitan sejarah matematika beserta dengan antropologi", yang memberikan pujian khusus untuk bab-bab yang mencerminkan evolusi sistem bilangan yang dimulai dari sudut pandang secara sosial dan kognitif. Grattan-Guinness mengatakan bahwa Chrisomalis juga dapat menyertakan sistem Braille sebagai sistem bilangan yang ditulis, serta sistem bilangan yang kemungkinan merupakan pendahulu bilangan Romawi. Meskipun adanya kelalaian pada isi buku tersebut, Grattan-Guiness menganggap buku itu tidak memadai dalam komprehensif isinya.[7] G. E. R. Lloyd juga menganggap buku tersebut lebih komrepehensif daripada karya sebelumnya. Lloyd memuji kedetailan mengenai penjelasan Chrisomalis, yang mengamati bahwa pernyataan yang Chrisomalis tekankan mengenai penerapa praktik seperti komersial menjadi terkesan "agak kurang pembahasannya daripada yang diduga" mengenai matematika murni.[8] Christophe Heintz menyebut buku itu "sebuah prestasi yang berharga dalam kajian evolusioner budaya", menulis dengan kesetujuannya mengenai bagaimana Chrisomalis menahan dirinya menyajikan "teori besar" yang akan menyembunyikan penjelasan rumit dan terperinci.[4]
Ernest Davis memberikan peninjauan positif di SIAM News. Menurut Davis, aspek terpenting dalam buku itu adalah pembahasannya mengenai tampilan yang terus menyampaikan semua atau hampir semua sistem bilangan yang diliputi, seperti basis yang merupakan kelipatan dari sepuluh. Davis menemukan penjelasan Chrisomalis yang "jelas sempurna, tetapi agak membosankan". Penjelasan terakhir kemudian diredakan dengan "informasi sejarah dan berbudaya di sepanjang perjalanan".[9]
Eugene Kidwell, yang menerbitkan buku untuk Institute of Mathematics and its Applications, menjelaskan isinya "komprehensif, ensiklopedia, dan ilmiah", yang dilankutkan bahwa isinya "menjadi menarik bagi ahli antripologi, riwayat sains, dan sastra".[3] D. M. Hutton menganggap buku itu "[memiliki kualitas yang] sangat luar biasa" dan berpendapat bahwa isinya dapat dibaca tiap-tiap bab atau digunakan sebagai karya referensi.[10] Fernando Q. Gouvêa berpendapat bahwa penjelasan pada isi buku itu menggantikan perlakuan angka kuno dalam A History of Mathematical Notations, karya tua Florian Cajori yang masih digunakan.[11]
Georg Schuppener menemukan bahwa buku ini masih kekurangan tampilan, yang masih terasa seperti "pembaca untuk kalangan umum" dan mengatakan bahwa Chrisomalis sering kali mengabaikan kesastraan representasi bilangan. Walakin, Schuppener mengatakan bahwa buku itu "akan menjadi volume terpenting dalam notasi-notasi numerik".[12]
Referensi
- ^ Laughlin, Philip (2021-06-21). "Re-counting the Cognitive History of Numerals". The MIT Press Reader (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-23.
- ^ Chrisomalis (2003) (Tesis). McGill University.
- ^ a b Kidwell, Eugene (2012-04-01). "Numerical Notation: A Comparative History". Institute of Mathematics and its Applications (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-23. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b Heintz, Christophe (September 2013). Journal of the Royal Anthropological Institute (dalam bahasa Inggris). 19 (3): 664–666. doi:10.1111/1467-9655.12058_8. ISSN 1359-0987. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Katz, Joshua T. (2011). Journal of the American Oriental Society. 131 (3): 497–498. ISSN 0003-0279. JSTOR 41380727.
- ^ Aveni, Anthony F. (2010). Journal of Anthropological Research. 66 (4): 557–558. ISSN 0091-7710. JSTOR 20798881.
- ^ Grattan-Guinness, I. (April 2013). Annals of Science (dalam bahasa Inggris). 70 (2): 294–295. doi:10.1080/00033790.2010.518767. ISSN 0003-3790.
- ^ Lloyd, G. E. R. (December 2010). Isis (dalam bahasa Inggris). 101 (4): 864–865. doi:10.1086/659672.
- ^ Davis, Ernest (June 2015). "Numerical Notation Systems as Cultural Artifacts" (PDF). SIAM News. 48 (5): 4–5.
- ^ Hutton, D. M. (2012-08-03). Kybernetes (dalam bahasa Inggris). 41 (7/8): 1160–1160. doi:10.1108/k.2012.41.7_8.1160.1.
- ^ Gouvêa, Fernando Q. (2013-08-26). "A History of Mathematical Notations". MAA Reviews. Diakses tanggal 2024-09-23.
- ^ Schuppener, Georg (2012-08-10). Written Language & Literacy (dalam bahasa Inggris). 15 (2): 279–281. doi:10.1075/wll.15.2.08sch. ISSN 1387-6732.