Fisika tanah
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Fisika tanah membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol (pengaturan) proses fisik yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisik meliputi bentuk dan saling hubungan antara material dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah. Dalam satu sisi, tujuan kajian fisika tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan perilaku (fisik dan kimiawi ) tanah, serta perannya dalam biosfer, termasuk proses saling hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air dan material yang dapat diangkutnya. Pada sisi lainnya, pemahaman fisika tanah akan dapat digunakan sebagai asas untuk bisa melakukan manajemen yang benar terhadap sumberdaya tanah dan air, termasuk kegiatan irigasi, drainasi, konservasi tanah dan air, pengolahan tanah dan konstruksi. Oleh karena itu fisika tanah dapat dipandang sebagai ilmu dasar sekaligus terapan dengan melibatkan berbagai cabang ilmu yang lain termasuk ilmu tanah, hidrologi, klimatolologi, ekologi, geologi, sedimentologi, botani dan agronomi. Fisika tanah juga erat kaitannya dengan mekanika tanah, dinamika tanah dan keteknikan sipil. Permasalahan yang sering terjadi dalam fisika tanah adalah dalam mendifinisikan, mengkuantifikasikan dan mengoptimalkan aspek atau faktor sifat fisik tanah dengan sifat interaktif antara faktor kimiawi dan biologi.