Talun, Kayen, Pati
Talun | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pati | ||||
Kecamatan | Kayen | ||||
Kode pos | 59171 | ||||
Kode Kemendagri | 33.18.02.2015 | ||||
Luas | - | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
Talun adalah desa di kecamatan Kayen, Pati, Jawa Tengah, Indonesia.
Sejarah
Talun, menurut cerita yang berkembang dimasyarakat, berasal dari kata "Tal" (nama sejenis pohon) dan "alun-alun" (tempat lapang yang ramai atau pusat kegiatan). Alkisah, Ki Ageng Talun, seorang murid dari Sunan Kudus mendapat tugas untuk membuka perkampungan di sebuah hutan yang banyak ditumbuhi oleh pohon "Tal".
Begitu selesai ditebang, luasnya seperti alun-alun. Begitulah, sejak itu orang-orang menyebut tempat itu sebagai Talun. Pohon Tal sendiri sekarang tidak terdapat di desa tersebut. Terakhir, sekitar tahun 1987 masih ada dua pohon di dekat masjid utara desa, namun sudah ditebang pula. Pohon Tal mirip seperti pohon kelapa dengan batangnya yang meninggi.
Ki Ageng Talun sendiri, sekarang, makamnya terdapat di desa Kalimulyo kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Ia menjadi sesepuh bagi penduduk desa Talun maupun desa Kalimulyo. |kode pos =59171
Geografis
Secara geografis letaknya berbatasan dengan wilayah Kudus (sebelah barat). Desa-desa yang berdekatan adalah desa Pesagi, desa Boloagung, desa Rogomulyo, dan desa Sundoluhur.
Demografi
Masyarakat desa Talun adalah masyarakat muslim. Ada beberapa pesantren dan madrasah yang menjadi tempat belajar para warga.
Umumnya para warga bertani, berdagang, dan menjadi tenaga kerja di luar negeri (Malaysia, Hongkong dan Arab Saudi).
Bencana angin puting beliung
Desa ini beberapa kali diterpa oleh angin lisus atau angin puting beliung. Yang terparah adalah yang terjadi pada Senin petang, tanggal 9 Maret 2009 dimana angin tersebut merobohkan sekitar 50 rumah penduduk dan puluhan lainnya rusak berat ataupun ringan.
Agowisata perikanan air tawar
Selain menjadi petani, banyak penduduk yang membudidayakan ikan air tawar, mengingat desa ini sebagian merupakan daerah rawa-rawa yang berlimpah dengan air.
Luas tambak lebih kurang 8 Ha Jenis ikan Ikan bandeng, ikan tawes, nila, tombro dan karper. Sementara ini yang sudah dioperasikan adalah untuk tempat pemancingan dan pondok saji ikan bakar sebagai sarana rekreasi keluarga yang murah meriah khususnya bagi penggemar memancing.