Lompat ke isi

Ratu Wulung Ayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 Desember 2006 00.54 oleh 192.169.41.34 (bicara)

Ratu Wulung Ayu, adalah salah satu puteri Sunan Gunung Jati. Beliau telah di nikahkan dengan seorang 'ulama dari Pasai bernama Fatahillah yang telah di kirim Sultan Trenggana membantu Sunan Gunung Jati berperang melawan penjajah Portugis di Sunda Kelapa. Yang kemudian oleh Fatahillah di ubah namanya menjadi Jayakarta.

Sunan Gunung Jati yang juga mempunyai puteri lain dengan nama Syarifah Khodijah.

Menurut riwayat, Syarifah Khodijah telah bernikah dengan seorang sayyid dari keluarga besar BaAlawi yang telah berhijrah dari Balqeum, Karnataka, India yang bernama Sayyid Abdul Rahman Basyeiban. Silsilah lengkapnya adalah:

Sayyid Abdul Rahman bin Abu Hafs Umar (meninggal 1645M, Balqeum) bin Abdullah bin Abdul Rahman bin Umar (meninggal 1524M Qasam) bin Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar Basyeiban bin Muhammad Asadullah bin Hasan At-Turabi bin bin Ali bin Al-Faqih Muqaddam Muhammad bin Ali bin Muhammad Sohib Mirbath yang silsilahnya bersambung kepada Sayyidina Ali Zainal Abidin bin Al-Hussain putera Sayyidatina Fatimah binti Muhammad Rasulullah dan Sayyidina Ali bin Abu Talib.

Bermakna silsilah Syarifah Khodijah bertemu dengan Sayyid Abdul Rahman pada kakeknya Muhammad Sohib Mirbath.

Hampir semua para muballigh (kyai-kyai) di Indonesia dari keluarga Basyeiban bernasab kepada Sayyid Abdul Rahman dan Syarifah Khodijah.

Ayah Sayyid Abdul Rahman Abu Hafs Sayyid Umar Basyeban juga di kenali dengan Sayyid Umar al-Aydrus kerana memimpin majlis Ratib Al-Aydrus adalah guru kepada Syaikh Nur al-Din Ar-Raniri yang telah menjadi penasihat Sulatn Iskandar Thani di kerajaan Acheh.