Sengkala
Sengkala atau sengkalan adalah angka tahun yang disimbolkan dengan kata-kata, gambar, atau benda.
Sengkala dapat terwujud, karena dalam budaya Jawa masing-masing benda, sifat, atau kondisi alam memiliki angka.
Jenis Sengkala
Menurut bentuknya, terdapat dua sengkala, yaitu sengkala memet dan sengkala lamba. Sengkala memet menggunakan gambar atau benda, sementara sengkala lamba menggunakan kata-kata.
Menurut jenis kalender yang digunakan, terdapat surya sangkala dan candra sangkala. Surya sangkala menggunakan kalender gregorian yang berdasarkan perhitungan matahari, sementara candra sengkala menggunakan perhitungan bulan, seperti tahun saka, tahun Jawa, atau tahun Hijriah.
Contoh Sengkala
Peresmian Museum Dewantara Kirti Griya ditandai dengan candra sengkala 'Miyat Ngaluhur Trusing Budi'. 'Miyat'=2, 'ngaluhur'=0, 'trusing'=9, 'budi'=1.[1] Angka ini harus dibaca dari belakang, sehingga menunjukkan angka tahun 1902 Jawa. Sengkalan tersebut termasuk sengkalan lamba, karena hanya disimbolkan dengan kata-kata.
Bangunan Masjid Syuhada termasuk sengkalan memet, karena pada bangunannya terkandung makna angka 17-8-1945. Hal tersebut digambarkan dalam bagian-bagian penting bangunan seperti 17 anak tangga di bagian depan, delapan segi tiang gapura dan empat kupel bawah serta lima kupel atas.[2]