Lompat ke isi

Serangan 11 September 2001

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 31 Juli 2005 15.20 oleh RobotQuistnix (bicara | kontrib) (robot Adding: cy)


Serangan 11 September ialah 4 serangan oleh teroris yang terjadi pada saat yang sama. Mereka mengambil 4 pesawat dan menabrakkan ketiganya ke bangunan di Amerika Serikat. Sekitar 3.000 orang tewas.

4 pesawat itu ialah:

  1. American Airlines Penerbangan 11, yang menabrak menara World Trade Center yang utara
  2. United Airlines Penerbangan 175, yang menabrak menara World Trade Center selatan
  3. American Airlines Penerbangan 77, yang menabrak Pentagon
  4. United Airlines Penerbangan 93, yang menabrak ke tanah. Para teroris itu ingin menabrakkan pesawat ke U.S. Capitol Building atau Gedung Putih. Penumpang di pesawat itu mencoba mengambil alih pesawat, dan para teroris menabrakkan pesawat cepat saat pesawat jatuh.

Tiap orang dari keempat pesawat tewas, termasuk seluruh penabraknya. Ribuan orang di World Trade Center dan Pentagon juga tewas, dan kedua menara World Trade Center jatuh dan hancur. Inilah serangan terbesar oleh orang non-Amerika pada AS sejak 1814.

Setelah serangan, belum selesai duduk perkara siapa pelaku penyerangan itu, AS menyalahkan al-Qaida, dan memulai "Perang Melawan Terorisme". Pemimpin al-Qaida ialah Osama bin Laden, dan ia tinggal di Afghanistan. AS menyeru Afghanistan menyerahkan bin Laden pada AS, namun Afghanistan takkan melakukannya. AS-pun kemudian menyerang dan menzalimi Afghanistan, yang disambut dengan unjuk rasa anti-AS di mana-mana. Namun jika diminta membeberkan bukti keterlibatan bin Laden, AS menolak dengan alasan tak jelas. Gedung Putih hanya punya dalih standar, tak mau mengungkapkan karena takut ketahuan jaringan Osama. Menurut Ari Fleicher, JuBir Gedung Putih, menyediakan bukti berarti memberi informasi berharga untuk mereka yang keberatan atas aksi Amerika dan memudahkan mereka bersembunyi, lantas melanjutkan aksi selanjutnya.

Reaksi

Presiden AS George Walker Bush mengumumkan bahwa pelaku terorisme itu tiada lain ialah organisasi al-Qaida dipimpin Osama bin Laden. Sedangkan pilot yang ditengarai menabrak gedung WTC dan Pentagon itu diidentifikasi beberapa nama Arab, walau beberapa nama yang disebut itu ternyata masih hidup. Salah satunya, Waleed al-Shehri, yang dicurigai FBI, saat itu ia ada di Maroko. Bahkan ada yang telah meninggal beberapa tahun setelah serangan itu. Hal ini disambut dengan reaksi keras warga AS terhadap umat Islam di sana, dan juga di beberapa negara Eropa dan Australia.

Sampai kini bin Laden membantah segala tuduhan yang dikemukakan kepadanya. Ia mengatakan bahwa kemampuannya tak secanggih itu sehingga bisa merontokkan gedung WTC itu. Ia menyatakan sanggup akan diekstradisi ke negara manapun yang netral dari pengaruh AS untuk diadili pengadilan internasional jika ada bukti keterlibatannya dalam peristiwa itu.

Bush menyatakan siap melakukan melakukan Perang Salib dalam melawan terorisme. Kendati Fleicher menyebutnya tak sengaja, begitu pula MenHan Donald Rumsfeld perlu melawan sandi itu, namun pernyataan itu diulang beberapa kali.

Teori Pelaku Peristiwa 9/11

Di bawah ini ialah beberapa pihak yang dicurigai sebagai dalang serangan 11 September :

  • Diduga pelakunya ialah bangsa Israel, menurut sebuah fakta menarik, dari laporan time.com, dari sekitar 6 ribu korban runtuhnya gedung WTC, hanya beberapa saja yang orang Yahudi. Padahal ada 4 ribu orang Yahudi yang mencari nafkah di gedung itu. Konon, mereka sebelumnya telah dilarang mendekati gedung nahas itu oleh kelompoknya. Pengamat intelijen yang juga mantan KaBaKIn, Zaini Anshar Maulani (1939-2005), kemungkinan temuan itu ada benarnya. Sebab selama ini Israel sering memanfaatkan dan memprovokasi beberapa orang Arab fanatik untuk melakukan teror bunuh diri itu. Namun sayangnya, FBI, CIA, dan pejabat keamanan AS tak sungguh-sungguh mengusut informasi bahwa pada tanggal itu 4 ribu orang Yahudi libur. Menurut salah satu sumber berita, bahwa saat peledakan itu, juru kamera Yahudi tampak bersuka cita atas tabrakan itu.
  • Z.A. Maulani juga menyebut Tentara Merah Jepang. Selain perkara ideologi, beberapa saat usai serangan, sebuah media lokal di Yordania ditelepon seseorang yang mengaku anggota kelompok radikal Jepang itu. Si penelepon menyatakan bertanggung jawab atas aksi itu. Menurutnya, serangan itu ialah pembalasan atas bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.
  • Beberapa hari setelah serangan, ada seorang penelepon ke televisi Abu Dhabi. Mengaku dari Front Demokratik Pembebasan Palestina (DFLP), penelepon itu mengaku pihaknya bertanggung jawab atas tragedi itu. Namun tak lama kemudian, lewat TV yang sama, seorang pejabat senior DFLP membantah klaim tadi.