Lompat ke isi

Wikipedia:Pedoman ejaan dan penulisan kata

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ejaan yang umum dipakai dalam Wikipedia (dan dianjurkan dipakai, namun tidak diwajibkan) adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga. Untuk membantu Anda yang tak sempat merujuk pada kamus, berikut beberapa panduan.

Daftar kata yang sering salah dieja

Daftar ini disusun menurut urutan abjad. Kata pertama adalah kata baku menurut KBBI (kecuali ada keterangan lain) dan dianjurkan digunakan, sedangkan kata-kata selanjutnya adalah variasi ejaan lain yang tak sepatutnya digunakan.

  • aktif, aktip
  • aktivitas, aktifitas
  • al Quran, alquran
  • analisis, analisa
  • Anda, anda
  • apotek, apotik (ingat: apoteker, bukan apotiker)
  • asas, azas
  • atlet, atlit (ingat: atletik, bukan atlitik)
  • bus, bis
  • diagnosis, diagnosa
  • ekstrem, ekstrim
  • Februari, Pebruari
  • frekuensi, frekwensi
  • gladi, geladi
  • hierarki, hirarki
  • hipnosis (nomina), menghipnosis (verba), hipnotis (adjektiva)
  • ibu kota, ibukota
  • ijazah, ijasah
  • istri, isteri
  • izin, ijin
  • jadwal, jadual
  • jendral, jenderal
  • Jumat, Jum'at
  • karier, karir
  • Katolik, Katholik
  • komoditi, komoditas
  • komplet, komplit
  • konkret, konkrit, kongkrit
  • kualitas, kwalitas, kwalitet
  • kuantitas, kwantitas
  • kuitansi, kwitansi
  • kuno, kuna (*lihat bagian diskusi dari halaman ini)
  • lokakarya, loka karya
  • metode, metoda
  • narasumber, nara sumber (berlaku juga untuk kata belakang lain)
  • nasihat, nasehat
  • November, Nopember
  • objek, obyek
  • objektif, obyektif
  • olahraga, olah raga
  • persen, prosen
  • Prancis, Perancis
  • praktik, praktek (ingat: praktikum, bukan praktekum)
  • provinsi, propinsi
  • putra, putera
  • putri, puteri
  • realitas, realita
  • saksama, seksama (Ingat!)
  • samudra, samudera
  • sangsi (=ragu-ragu), sanksi (=konsekuensi atas perilaku yang tidak benar, salah)
  • saraf, syaraf
  • sarat (=penuh), syarat (=kondisi yang harus dipenuhi)
  • sepak bola, sepakbola
  • segitiga, segi tiga
  • silakan, silahkan (Ingat!)
  • sintesis, sintesa
  • sistem, sistim
  • sorga, surga, syurga
  • subjek, subyek
  • subjektif, subyektif
  • Sumatera, Sumatra
  • standar, standard
  • standardisasi, standarisasi (Ingat!)
  • takhta, tahta
  • teknik, tehnik
  • telepon, tel(f/p)on, telefon, tilpon
  • teoretis, teoritis (diserap dari: theoretical)
  • trampil, terampil
  • ubah (=mengganti), rubah (=serigala, [mengganti?]) -- sepertinya kedua-duanya berlaku
  • utang, hutang (ingat: piutang, bukan pihutang)
  • Yogyakarta - Jogjakarta
  • zaman, jaman

Tata Tertib Imbuhan

Akhiran an, kan & nya

  • Ayo gerakkan badanmu! (bentuk verba dari gerak -> camkan k ganda!)
  • Gerakan yang dilakukannya bagus. (bentuk nomina dari gerak -> camkan akhiran -an!)
  • Makanannya lezat! (n ganda, makanan tidak luluh)
  • Akhiran nya harus disambung dengan kata di depannya.

Awalan pe, me

  • Satu suku kata harus diberi sisipan -nge-
    • pengeboman, pengecoran, mengecor, mengelem, mengecek
  • menyatukan bukan memersatu: menjadikan satu/ menggabungkan
  • mempersatukan karena persatukan: mengikat bagian-bagian yang tercerai berai dengan satu ikatan
  • Ia memenangi pertandingan itu bukan Ia memenangkan pertandingan itu
  • Sebaliknya: Juri memenangkannya dalam pertandingan itu

Peluluhan

  • memerlukan bukan memperlukan -> kata yang diimbuhkan adalah kata dasar (perlu)
  • memperlambat bukan memerlambat - kata yang diimbuhkan bukan kata dasar (perlambat)
  • memprogram bukan memrogram dan mentransfer bukan menransfer -> Kata serapan
  • mengait bukan mengkait (kait)... tetapi mengkaji (kaji) alih-alih mengaji (aji)

Bentuk Terikat, Terpisah

Berlaku untuk: antar, dwi, tri, catur, maha, swa, pra, tuna, anti, pasca, nir, non, dsb.

  • Kata dasar: DISAMBUNG -> dwiwarna, trimurti, mahasiswi, prasarjana
  • Kata jadian/turunan: TERPISAH -> pasca pemilu, maha pengasih, pasca kemerdekaan, non kolesterol
  • Kata berhuruf kapital: BERTANDA HUBUNG -> non-Indonesia, anti-Israel, pasca-KTT

Kata berakhiran -ir/-isasi

Pada zaman dulu, banyak kata Indonesia yang menyerap kata Belanda yang berakhiran -ir, namun yang dibakukan sekarang adalah serapan dari bentuk kata Inggris. Contoh:

  • mengorganisasi, bukan mengorganisir
  • mengoordinasi, bukan mengoordinir

Penulisan bilangan ordinat

Jika ditulis dengan angka Arab, bilangan ditulis dengan diawali ke-. Jika ditulis dengan angka Romawi, bilangan ditulis sendirian.

  • Benar: abad kesebelas, abad ke-11, abad XI
  • Salah: abad ke sebelas, abad ke 11, abad ke-XI, abad 11

Tanda baca yang sering salah ditulis

Sebagian besar tanda baca ditulis menempel pada kata yang mendahuluinya.

  • Contoh: bukan Contoh :
  • Hey! bukan Hey !
  • Siapa? bukan Siapa ?
  • kata1, kata2, kata3 bukan kata1,kata2,kata3 dan bukan pula kata1 , kata2 , kata3
  • "Siapakah yang melawan?" bukan "Siapakah yang melawan"?
  • "Kira-kira seperti ini," ujar Budi
  • Semua tanda baca harus dimuat di dalam tanda kutip bukan di luar (setelahnya)!
  • (kami tidak bercanda!) bukan (kami tidak bercanda)!
  • (kami berharap). bukan (kami berharap.)

Kata depan di vs. awalan di-

Jika kata depan di diikuti nama tempat (misalnya, Jakarta, mana, situ, kota), berilah spasi di antara kata di dan nama tempat tersebut.

Contohnya:
           1. di sana, bukan disana.
           2. di kota, bukan dikota.

Jika awalan di- diikuti kata jenis lainnya (kata kerja, kata sifat, dll), kedua kata tersebut harus digabung.

Contohnya:
           1. ditiup, bukan di tiup.
           2. dibuka, bukan di buka.

Pranala luar