Temu mangga
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP52Nurdin (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 15 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 29 April 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP52Nurdin (Kontrib • Log) 3843 hari 456 menit lalu. |
Temu (Kunyit) Mangga | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | C. amada
|
Nama binomial | |
Curcuma amada Roxburgh
| |
Sinonim | |
Curcuma mangga Valeton & van Zijp |
Temu mangga (Curcuma mangga Val.) famili ''Zingiberaceae'' merupakan tanaman asli daerah Indo-malesian, tersebar dari Indo-China, Taiwan, Thailand, Pasifik hingga Australia Utara. Beberapa nama daerah adalah Temu mangga, kunyit putih, kunir putih, temu bayangan, temu poh (Jawa), temu pao (Madura), temu mangga, temu putih (Melayu), koneng joho, koneng lalap, konneng pare, koneng bodas (Sunda), dan nama asingnya adalah temu pauh (Malaysia), kha min khao (Thailand).[1]
Temu mangga atau kunyit mangga merupakan empon-empon yang berkhasiat mirip dengan temu putih. Rimpangnya dimanfaatkan untuk mengatasi gangguan pada perut, mengatasi penyakit kanker, dan penambah nafsu makan.
Pranala luar
Referensi
- ^ Tedjo A, Sajuthi D, Darusman LK (2005). Aktivitas Kemoprevensi Ekstrak Temu Mangga. Makara Kesehatan, 9(2): 57-62.