Determinasi Teknologi (Dampak Pada Anak)
Istilah “Teknologi” berasal dari kata “techne” yaitu cara dan “logos” yaitu pengetahuan. Secara harafiah teknologi dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang cara. Teknologi merupakan cara melakukan sesuatu untuk memenuhi atau melengkapi kebutuhan manusia dengan bantuan suatu alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau memberdayakan anggota tubuh, panca indera dan otak manusia[1]. Sebuah teknologi memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap masyarakat terutama pada perubahan sosial dan budaya seseorang yang sering disebut dengan Determinisme Teknologi[2]. Ide dasar dari teori Determinisme Teknologi adalah suatu perubahan yang terjadi pada segala macam cara berkomunikasi yang secara tidak langsung akan membentuk pula keberadaan manusia itu sendiri. Teknologi membentuk individu dengan bagaimana cara mereka berpikir, berperilaku dalam suatu masyarakat dan teknologi tersebut yang pada akhirnya mengarahkan manusia untuk bergerak dari satu abad teknologi ke abad teknologi yang lain[3]. McLuhan memiliki sebuah pemikiran dimana budaya seseorang dibentuk oleh bagaimana cara seseorang itu berkomunikasi. Paling tidak ada beberapa tahapan yang layak untuk disimak. Pertama, Penemuan dalam sebuah teknologi komunikasi akan menyebabkan sebuah perubahan budaya. Kedua, perubahan yang ada di dalam jenis-jenis komunikasi akhirnya akan membentuk sebuah kehidupan manusia. Ketiga, sebagaimana dengan yang dikatakan oleh McLuhan bahwa “Kita membentuk suatu peralatan untuk berkomunikasi, dan akhirnya peralatan untuk berkomunikasi yang kita gunakan itu akhirnya akan membentuk atau mempengaruhi di kehidupan kita sendiri”[4].
Teknologi komunikasi membuat suatu pesan dan membentuk perilaku seseorang. Radio menghantarkan suara kepada seseorang melewati indera pendengaran (audio), sementara televisi tidak hanya menghantarkan suatu suara dari pendengaran tetapi juga suatu penglihatan (audio visual). Apa yang dialami dari dua media tersebut akan masuk ke dalam sebuah perasaan manusia dan akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Yang mengakibatkan seseorang selalu ingin menggunakannya secara terus menerus. Dimana McLuhan menyampaikan pada kesimpulannya bahwa media adalah pesan itu sendiri (the medium is the message). Media tak lain dan tak bukan adalah suatu alat untuk memperkuat, memperkeras dan memperluas dari fungsi dan perasaan manusia. Dengan kata lain, masing-masing dari penemuan pada media baru yang betul-betul dipertimbangkan untuk dapat memperluas beberapa kelebihan baik dari kemampuan dan kecakapan manusia. Misalnya, mengambil dan membaca sebuah buku. Dengan hal tersebut buku dapat memperluas cakrawala, kecakapan, pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Seperti yang sering dikatakan oleh masyarakat umum, buku merupakan jendela dunia yang artinya dengan buku kita akan bisa melihat dunia[5].
Teknologi telah digunakan oleh manusia sejak dahulu tidak hanya mempengaruhi usia orang dewasa dan remaja, tetapi juga pada usia anak-anak. Ditahap pertumbuhan manusia fase anak-anak merupakan fase dimana mereka memiliki rasa ingin tahu yang cukup besar.
Tahapan Mc Luhan terhadap sejarah Kehidupan Manusia
- Tribal Age. Pada Era purba atau Era suku zaman dahulu manusia hanya mengandalkan indera pendengaran dalam berkomunikasi. Komunikasi pada masa ini hanya berdasarkan narasi, dongeng, tuturan dan sejenisnya. Sehingga telinga adalah raja , yang memiliki arti hearing is believing dan kemampuan visual manusia belum banyak diandalkan dalam komunikasi. Era primitif ini akhirnya tergeser dengan di temukannya alphabet atau huruf.
- Literate Age. Sejak ditemukannya huruf dan alphabet akhirnya manusia berkomunikasi dimana indera penglihatan menjadi dominan saat ini, mengalahkan indera pendengaran. Manusia berkomunikasi tidak lagi mengandalkan tuturan tetapi lebih kepada tulisan.
- A print Age. Semenjak ditemukannya mesin cetak menjadikan alphabet semakin tersebar luas. Kehadiran mesin cetak membuat manusia berkreasi dalam mengembangkan cara-cara berkomunikasi.
- Electronic Age. Pada masa ini ditandai dengan ditemukannya berbagai alat sebagai kemajuan teknologi komunikasi. Contohnya seperti telegraph,telepon, radio, film, televisi, VCR, mesin fax, computer dan internet. Manusia menjadi hidup di alam yang di sebut “Global Village”, dimana dengan media massa dapat berhubungan dengan yang lainnya tanpa batas negara. Pada era elektronik seperti saat ini media pada hakekatnya telah mempengaruhi cara berpikir, merasakan, dan bahkan bertingkah laku[6].
Pengaruh Teknologi Terhadap Anak
Potensi dan kecerdasan anak-anak tidak dapat berkembang dengan sendirinya dibutuhkan stimulasi yang dapat memancing kecerdasan dan potensi, salah satu nya dengan teknologi[7].
- Proses pengenalan teknologi berdasarkan usia
- Usia 2 sampai dengan 4 tahun, Anak-anak memulai proses interaksi dengan teknologi.
- Usia 4 sampai dengan 7 tahun, Anak-anak mulai tertarik melakukan eksplorasi sendiri.
- Usia 7 sampai dengan 10 tahun, Anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial.
- Usia 10 sampai dengan 12 tahun, Anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka[8].
Dampak Positif Teknologi Bagi Anak
- Membangun kreatifitas anak.
- Menambah wawasan anak.
- Membangun relasi anak.
- Anak dapat mengetahui informasi terkini.
- Anak-anak dapat menggunakan perangkat lunak pendidikan seperti program-program pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi dan sebagainya. Perangkat pendidikan kini juga diciptakan dengan unsur hiburan (entertainment) yang sesuai dengan materi.
Dampak Negatif Teknologi Bagi Anak
- Anak dapat mengalami ketergantungan terhadap teknologi.
- Anak menjadi kurang bersosialisasi.
- Anak dapat secara tidak sengaja mengakses situs-situs pornografi.
- Anak yang mengkonsumsi games yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas dapat memicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
Referensi
- ^ Alisjahbana, I. (1980). Teknologi dan Perkembangan. Jakarta: Yayasan Idayu.
- ^ Straubhaar, J., LaRose, R., & Davenport, L. (2010). Media Now: Understanding Media, Culture and Technology, 6th edition. Belmont, CA: Wadsworth (JS).
- ^ Nurudin. (2012). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers.
- ^ Marshall, M. (1962). Gutenberg Galaxy: The Making of typographic Man. Toronto: University of Toronto Press.
- ^ Nurudin. (2004). Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
- ^ Marshall, M. (2001). Understanding Media. London: Routledge.
- ^ Wibhowo, C., & Sanjaya, R. (2011). Stimulasi Kecerdasan Anak Menggunakan Teknologi Informatika. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
- ^ http://www.mitrakeluarga.com/surabaya/dampak-negatif-teknologi-gadget-terhadap-proses-perkembangan-anak/