Lompat ke isi

Anne Frank

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Anne Frank
Foto Anne Frank pada bulan Mei 1942
Foto Anne Frank pada bulan Mei 1942
LahirAnnelies[1] atau Anneliese[2] Marie Frank
(1929-06-12)12 Juni 1929
Frankfurt, Jerman Weimar
Meninggal (umur 15)
Kamp konsentrasi Bergen-Belsen, Lower Saxony, Jerman Nazi
Kebangsaan
Karya terkenalThe Diary of a Young Girl (1947)
Tanda tangan

Annelies Marie "Anne" Frank (pelafalan dalam bahasa Belanda: [ʔɑnəˈlis maːˈri ˈʔɑnə ˈfrɑŋk], Jerman: [ʔanəliːs maˈʁiː ˈʔanə ˈfʁaŋk] ; 12 Juni 1929-Februari 1945[4]) adalah seorang pengarang dan penulis buku harian. Ia adalah salah seorang Yahudi korban Holocaust yang paling sering dibicarakan. Buku harian yang ditulisnya pada masa perang, The Diary of a Young Girl, telah diadaptasi menjadi sejumlah drama dan film. Lahir di kota Frankfurt di Jerman Weimar, ia menjalani sebagian besar masa hidupnya di Amsterdam, Belanda. Lahir sebagai warga negara Jerman, Frank kehilangan status kewarganegaraannya pada tahun 1941. Pasca kematiannya, ia meraih ketenaran internasional setelah buku hariannya diterbitkan. Buku harian tersebut mengisahkan pengalamannya bersembunyi ketika Jerman menduduki Belanda semasa Perang Dunia II.

Keluarga Frank pindah dari Jerman ke Amsterdam pada tahun 1933, tahun ketika Nazi mulai berkuasa di Jerman. Pada bulan Mei 1940, mereka sekeluarga terjebak di Amsterdam setelah Jerman menduduki Belanda. Karena penganiayaan terhadap penduduk Yahudi semakin meningkat pada bulan Juli 1942, keluarga tersebut bersembunyi di belakang rak buku di gedung tempat ayah Anne bekerja. Dua tahun kemudian, mereka sekeluarga dikhianati dan diangkut ke kamp konsentrasi. Anne Frank dan kakaknya, Margot Frank, akhirnya dipindahkan ke kamp konsentrasi Bergen-Belsen dan meninggal dunia di sana pada bulan Februari 1945 (kemungkinan karena tifus).[4]

Otto Frank, satu-satunya anggota keluarga yang selamat, kembali ke Amsterdam setelah perang dan mengetahui bahwa buku harian Anne disimpan oleh salah seorang penolong bernama Miep Gies. Berkat upayanya, buku harian tersebut akhirnya diterbitkan pada tahun 1947. Sejak saat itu, buku harian Anne telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa dari versi asli bahasa Belanda, dan pertama kali diterbitkan dalam bahasa Inggris pada tahun 1952 dengan judul The Diary of a Young Girl. Buku harian tersebut, yang dihadiahkan pada Anne saat ulang tahunnya yang ketigabelas, mengisahkan perjalanan hidupnya dari tanggal 12 Juni 1942 sampai 1 Agustus 1944.

Kehidupan awal

Frank lahir dengan nama Annelies[1] atau Anneliese[2] Marie Frank pada tanggal 12 Juni 1929 di Frankfurt, Jerman Weimar, putri dari pasangan Otto Frank (1889–1980) dan Edith Frank-Holländer (1900–45). Ia memiliki seorang kakak perempuan bernama Margot (1926–45).[5] Keluarga Frank tergolong penganut Yahudi liberal, dan tidak menjalankan semua kebiasaan dan tradisi Yahudi.[6] Mereka tinggal di lingkungan masyarakat yang sudah berasimilasi, terdiri dari warga Yahudi dan non-Yahudi dari berbagai agama. Edith Frank adalah orang tua yang lebih taat beragama dibandingkan dengan suaminya yang lebih tertarik pada kegiatan ilmiah dan memiliki perpustakaan yang luas; keduanya gemar mendorong anak-anak mereka untuk rajin membaca.[7]

Batu peringatan di depan rumah Aachen tempat Anne tinggal dengan neneknya.
A four-story, brick apartment block showing the building's facade, with several windows and an internal staircase leading into the block.
Blok apartemen di Merwedeplein tempat keluarga Frank tinggal dari tahun1934 sampai 1942.

Tanggal 13 Maret 1933, pemilu digelar di Frankfurt untuk memilih dewan kota, dan Partai Nazi pimpinan Adolf Hitler memenangkan pemilu tersebut. Demonstrasi antisemit terjadi dengan segera, dan keluarga Frank mulai cemas mengenai nasib mereka jika tetap tinggal di Jerman. Pada tahun yang sama, Edith dan kedua putrinya berangkat ke Aachen dan tinggal bersama ibu Edith, Rosa Holländer. Otto Frank tetap di Frankfurt, tetapi setelah ditawari untuk menjalankan sebuah perusahaan di Amsterdam, ia pindah ke sana untuk mengelola bisnis dan mencari tempat tinggal bagi keluarganya.[8] Keluarga Frank adalah satu dari 300.000 keluarga Yahudi yang meninggalkan Jerman antara tahun 1933 dan 1939.[9]

Otto Frank mulai bekerja di Opekta Works, sebuah perusahaan yang menjual ekstrak buah pektin, dan tinggal di sebuah apartemen di Merwedeplein (Merwede Square) di Rivierenbuurt, Amsterdam. Pada bulan Februari 1934, Edith dan kedua putrinya tiba di Amsterdam, dan kedua gadis tersebut disekolahkan—Margot di sekolah negeri dan Anne di sekolah Montessori. Margot menunjukkan kemampuannya dalam bidang aritmetika, sedangkan Anne gemar membaca dan menulis. Teman Anne, Hanneli Goslar, bercerita bahwa sejak kecil, Frank sering menulis, meskipun ia selalu menutupi karyanya dengan tangan saat menulis dan menolak membicarakan isi tulisannya dengan siapapun. Kakak beradik Frank memiliki kepribadian yang sangat berbeda; Margot adalah pribadi yang sopan, rajin, dan pendiam,[10] sedangkan Anne blakblakan, energik, dan ekstrover.[11]

Pada tahun 1938, Otto Frank mendirikan perusahaan keduanya, Pectacon, yang bergerak dalam penjualan produk-produk herbal, garam, dan rempah-rempah untuk membuat sosis.[12][13] Hermann van Pels dipekerjakan oleh Pectacon sebagai penasihat mengenai rempah-rempah. Hermann adalah seorang tukang daging Yahudi yang melarikan diri dari Osnabrück, Jerman bersama keluarganya.[13] Pada tahun 1939, ibu Edith ikut tinggal bersama keluarga Frank, dan tetap bersama mereka sampai ia meninggal dunia pada bulan Januari 1942.[14]

Pada bulan Mei 1940, Jerman menduduki Belanda. Pemerintah Jerman mulai menganiaya para Yahudi dengan memberlakukan sejumlah hukum yang bersifat membatasi dan diskriminatif; kewajiban untuk mendaftarkan diri dan pemisahan ras juga diberlakukan tak lama kemudian. Kakak beradik Frank unggul dalam pelajaran mereka dan memiliki banyak teman, tetapi sejak dikeluarkannya dekrit yang mengharuskan anak-anak Yahudi untuk bersekolah di sekolah Yahudi, mereka berdua didaftarkan di Lyceum (SMP) Yahudi. Anne kemudian berteman dengan Jacqueline van Maarsen di Lyceum.[14]

Pada bulan April 1941, Otto Frank mengambil tindakan untuk mencegah penyitaan Pectacon oleh pemerintah Jerman. Ia memindahkan sahamnya di Pectacon kepada Johannes Kleiman dan mengundurkan diri sebagai direktur perusahaan. Perusahaan tersebut dilikuidasi dan seluruh asetnya diambil alih oleh Gies and Company, yang dikepalai oleh Jan Gies. Pada bulan Desember 1941, Frank melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan Opekta. Usaha Frank tetap berjalan dalam skala kecil-kecilan dengan penghasilan pas-pasan, tetapi masih bisa mencukupi kebutuhan keluarganya.[15]

Periode yang tercatat dalam buku harian

Sebelum ke persembunyian

Bergen-Belsen

Untuk ulang tahunnya yang ketiga belas pada 12 Juni 1942, Anne menerima sebuah buku catatan kecil yang dia tunjukkan kepada ayahnya dalam sebuah jendela toko beberapa hari sebelumnya. Meskipun buku itu sebenarnya adalah sebuah buku tanda tangan, Anne memutuskan untuk menggunakannya sebagai sebuah buku harian. Dia mulai menulis segera, menggambarkan dirinya, keluarganya, dan teman-temannya, lelaki yang dia sukai dan tempat-tempat yang dia suka kunjungi di sekitar tempat tinggalnya.

Meskipun isi awal ini menggambarkan dia sebagai seorang gadis kecil yang biasa, dia juga menggambarkan perubahan yang terjadi setelah pendudukan Jerman. Misalnya, ia menuliskan tentang lencana atau bintang kuning yang secara terpaksa harus dipakai oleh semua orang Yahudi di depan publik. Selain itu, dia juga menceritakan pembatasan dan penganiayaan yang telah terjadi dalam kehidupan penduduk Yahudi Amsterdam.

Pada bulan Juli 1942, Margot Frank menerima panggilan dari Kantor Pusat untuk Emigrasi Yahudi (Zentralstelle für jüdische Auswanderung) yang memerintahkan dia untuk melapor dan melakukan relokasi ke kamp kerja. Setelah berunding dengan karyawan kepercayaannya, Otto memberitahukan kelurganya untuk bersembunyi di kamar atas atau tempat belakang perusahaan mereka yang terletak di pinggir Prinsengracht, salah satu jalan sepanjang kanal Amsterdam.

Kehidupan di Achterhuis'

Gedung Opekta pada Prinsengracht pada tahun 2002. Kantor Otto Frank berada di depan gedung, sedangkan dengan Achterhuis di belakangnya.

Pada 5 Juli 1942, Anne Frank dan keluarganya pindah ke tempat persembunyian yang disebut Achterhuis. Apartemen terdahulu mereka ditinggalkan dalam keadaan berantakan untuk menciptakan kesan bahwa mereka telah pergi tiba-tiba, dan Otto Frank meninggalkan catatan yang mengisyaratkan mereka akan pergi ke Swiss. Pada masa itu, orang Yahudi tidak diizinkan untuk menggunakan angkutan umum sehingga mereka terpaksa berjalan beberapa kilometer dari rumah mereka, dengan masing-masing mengenakan beberapa lapis pakaian karena mereka tidak berani terlihat membawa koper.

Achterhuis (sebuah kata Belanda yang menunjukkan bagian belakang rumah, diterjemahkan sebagai "Lampiran Rahasia" dalam edisi bahasa Inggris dari buku harian) adalah ruang tiga lantai di bagian belakang gedung yang memiliki pintu masuk dari bagian atas kantor Opekta. Dua kamar kecil, dengan [kamar mandi []] dan toilet, berada di tingkat pertama, dan di atas terdapat ruangan terbuka besar, dengan sebuah ruangan kecil di sampingnya. Pintu masuk Achterhuis ditutupi oleh rak buku untuk memastikan kerahasiaan tepat tersebut.

Hanya ada empat karyawan Otto yang mengetahui tempat persembunyiaan keluarga Frank, yaitu Victor Kugler, Johannes Kleiman, Miep Gies, dan Bep Voskuijl. Selain itu, mereka juga dibantu oleh suami Gies, Jan Gies, dan ayah Voskuijl, Johannes Hendrik Voskuijl. Mereka merupakan kontak antara dunia luar dan penghuni rumah, dan mereka terus memberi informasi tentang perang dan perkembangan politik. Mereka menyediakan semua kebutuhan mereka, memastikan keselamatan mereka, dan memasok makanan. Anne menulis tentang dedikasi dan upaya mereka dalam melakukan tindakan berbahaya dengan melindungi mereka. Semua sadar bahwa jika persembunyian tersebut terbongkar, mereka akan tertangkap dan mungkin menghadapi hukuman mati karena melindungi orang Yahudi.

Pada akhir Juli 1942, keluarga van Pels yang terdiri dari pasangan Hermann dan Auguste, serta putranya yang berumur 16 tahun, Peter, bergabung dengan keluarga Frank dalam persembunyian mereka di Achterhuis. Pada November tahun yang sama, Fritz Pfeffer, seorang dokter gigi dan teman keluarga Frank juga bergabung dengan mereka. Pada awalnya, Anne merasa senang dengan kehadiran orang baru, namun ketegangan cepat berkembang dalam kelompok yang hidup dalam keterbatasan tersebut. Dia tidak terlalu senang berbagi kamar dengan Fritz Pfeffer yang membuatnya terganggu dan Anne juga berselisih dengan Auguste yang dia anggap bodoh. Di dalam buku hariannya, Anne menceritakan bahwa ia merasa jauh dan sering berdebat dengan Margot dan ibunya, hanya ayahnya yang memiliki kedekatan emosional dengannya. Selain itu, Anne juga menceritakan hubungannya yang semula canggung dengan Peter berubahan menjadi kedekatan asmara.

Anne menghabiskan sebagian besar waktunya membaca dan belajar, sambil terus menulis buku hariannya. Selain memberikan sebuah narasi dari peristiwa yang terjadi, ia juga menulis tentang ambisi dan perasaannya, dan kenyataan bahwa dia tidak bisa berdiskusi dengan siapa pun. Dia menulis secara teratur hingga karya terakhirnya pada 1 Agustus 1944.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b Anne Frank Fonds.
  2. ^ a b Barnouw & Van Der Stroom 2003, hlm. 3, 17.
  3. ^ Müller 1999, hlm. 143, 180–181, 186.
  4. ^ a b Riset oleh Anne Frank House pada tahun 2015 mengungkapkan bahwa Frank kemungkinan meninggal dunia pada bulan Februari 1945, bukannya bulan Maret, sebagaimana yang diperkirakan oleh pemerintah Belanda. "New research sheds new light on Anne Frank’s last months". AnneFrank.org, 31 March 2015
  5. ^ Müller 1999, preface: Family tree.
  6. ^ van der Rol & Verhoeven 1995, hlm. 10.
  7. ^ Lee 2000, hlm. 17.
  8. ^ Lee 2000, hlm. 20–23.
  9. ^ van der Rol & Verhoeven 1995, hlm. 21.
  10. ^ Müller 1999, hlm. 131.
  11. ^ Müller 1999, hlm. 129–135.
  12. ^ Müller 1999, hlm. 92.
  13. ^ a b Lee 2000, hlm. 40.
  14. ^ a b Müller 1999, hlm. 128–130.
  15. ^ Müller 1999, hlm. 117–118.