Barion
Model Standar fisika partikel |
---|
Barion (bahasa Inggris: baryon) adalah partikel subatom komposit yang terdiri dari tiga kuark (yang berbeda dari meson, yang terdiri dari satu kuark dan satu antikuark). Barion dan meson termasuk dalam keluarga partikel hadron, yang merupakan partikel berbasis kuark. Nama "barion" berasal dari kata Yunani untuk "berat" (βαρύς, barys), karena, pada saat penamaannya, kebanyakan partikel dasar yang dikenal memiliki massa lebih rendah dari barion.
Sebagai partikel berbasis kuark, barion berpartisipasi dalam interaksi kuat, sedangkan lepton, yang tidak berbasis kuark, tidak. Barion yang paling akrab adalah proton dan neutron yang membentuk sebagian besar massa materi yang terlihat di alam semesta. Elektron (komponen utama lainnya dari atom) adalah lepton.
Setiap barion memiliki antipartikel yang sesuai (antibarion) di mana kuark digantikan oleh antikuark yang sesuai. Sebagai contoh, proton terbuat dari dua kuark naik dan satu kuark turun; dan antipartikel yang sesuai, antiproton, terbuat dari dua antikuark naik dan satu antikuark turun.
Zat barionik
[sunting | sunting sumber]Zat-zat yang terdiri dari barion disebut zat barionik. Hampir seluruh benda yang ditemui sehari-hari, dan segala hal yang terdiri dari atom termasuk zat barionik.
Catatan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- C. Amsler et al. (Particle Data Group) (2008). "Review of Particle Physics". Physics Letters B. 667 (1): 1–1340. Bibcode:2008PhLB..667....1A. doi:10.1016/j.physletb.2008.07.018.
- H. Garcilazo; J. Vijande & A. Valcarce (2007). "Faddeev study of heavy-baryon spectroscopy". Journal of Physics G. 34 (5): 961–976. doi:10.1088/0954-3899/34/5/014.
- K. Carter (2006). "The rise and fall of the pentaquark". Fermilab and SLAC. Diakses tanggal 2008-05-27.
- W.-M. Yao et al.(Particle Data Group) (2006). "Review of Particle Physics". Journal of Physics G. 33: 1–1232. arXiv:astro-ph/0601168 . Bibcode:2006JPhG...33....1Y. doi:10.1088/0954-3899/33/1/001.
- D.M. Manley (2005). "Status of baryon spectroscopy". Journal of Physics: Conference Series. 5: 230–237. Bibcode:2005JPhCS...9..230M. doi:10.1088/1742-6596/9/1/043.
- H. Muir (2003). "Pentaquark discovery confounds sceptics". New Scientist. Diakses tanggal 2008-05-27.
- S.S.M. Wong (1998a). "Chapter 2—Nucleon Structure". Introductory Nuclear Physics (edisi ke-2nd). New York (NY): John Wiley & Sons. hlm. 21–56. ISBN 0-471-23973-9.
- S.S.M. Wong (1998b). "Chapter 3—The Deuteron". Introductory Nuclear Physics (edisi ke-2nd). New York (NY): John Wiley & Sons. hlm. 57–104. ISBN 0-471-23973-9.
- R. Shankar (1994). Principles of Quantum Mechanics (edisi ke-2nd). New York (NY): Plenum Press. ISBN 0-306-44790-8.
- E. Wigner (1937). "On the Consequences of the Symmetry of the Nuclear Hamiltonian on the Spectroscopy of Nuclei". Physical Review. 51 (2): 106–119. Bibcode:1937PhRv...51..106W. doi:10.1103/PhysRev.51.106.
- M. Gell-Mann (1964). "A Schematic of Baryons and Mesons". Physics Letters. 8 (3): 214–215. Bibcode:1964PhL.....8..214G. doi:10.1016/S0031-9163(64)92001-3.
- W. Heisenberg (1932). "Über den Bau der Atomkerne I". Zeitschrift für Physik (dalam bahasa Jerman). 77: 1–11. Bibcode:1932ZPhy...77....1H. doi:10.1007/BF01342433.
- W. Heisenberg (1932). "Über den Bau der Atomkerne II". Zeitschrift für Physik (dalam bahasa Jerman). 78 (3–4): 156–164. Bibcode:1932ZPhy...78..156H. doi:10.1007/BF01337585.
- W. Heisenberg (1932). "Über den Bau der Atomkerne III". Zeitschrift für Physik (dalam bahasa Jerman). 80 (9–10): 587–596. Bibcode:1933ZPhy...80..587H. doi:10.1007/BF01335696.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Particle Data Group—Review of Particle Physics (2008).
- Georgia State University—HyperPhysics
- Baryons made thinkable, an interactive visualisation allowing physical properties to be compared