Bimetal
Bimetal adalah sebuah bahan yang terdiri dari dua jenis logam yang disatukan dengan cara direkatkan. Kedua jenis logam yang menyusun bimetal sama-sama dapat memuai, tetapi dengan nilai koefisien muai yang berbeda. Perbedaan koefisien muai ini dimanfaatkan pada sistem kendali.
Asal nama
[sunting | sunting sumber]Istilah bimetal diperoleh dari dua kata yaitu bi dan metal. Kata bi berarti dua, sedangkan metal berarti logam.[1]
Prinsip
[sunting | sunting sumber]Bahan yang menyusun bimetal terdiri dari dua jenis logam yang menyatu akibat direkatkan. Perbedaan kedua jenis logam ini terletak pada nilai koefisien muai. Pemuaian akan terjadi ketika bimetal dipanaskan. Jenis logam yang menyusun bimetal dan nilai temperatur kerja yang diberikan kepadanya, menjadi penentu bagi nilai pemuaian yang terjadi. Kedua logam yang memuai akan menjadi lebih panjang selama pemuaian berlangsung. Namun, pemuaian menimbulkan reaksi pelengkungan dengan arah pelengkungan dari logam dengan koefisien muai yang lebih tinggi ke logam dengan koefisien muai yang lebih rendah.[2]
Fungsi
[sunting | sunting sumber]Sistem kendali
[sunting | sunting sumber]Dalam inslatalasi listrik, bimetal merupakan salah satu jenis sekring. Fungsinya untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik sebagai bagian dari sistem kendali intalasi listrik. Nama peralatannya umum disebut pemutus daya.[3]
Jenis logam
[sunting | sunting sumber]Tembaga-Mangan
[sunting | sunting sumber]Bimetal berbahan tembaga-mangan dapat dibuat menggunakan katalis berupa silika berpori. Kumpulan partikel pada silika yang menjadi katalis harus termasuk dalam golongan material mesopori. Pada kondisi tersebut, partikel-partikel tembaga dan manganyang merupakan komponen aktif katalitik dapat menyatu secara langsung.[4]
Produk
[sunting | sunting sumber]Relai beban lebih termal
[sunting | sunting sumber]Relai beban lebih termal dapat beroperasi melalui penghubungan elemen panas dengan motor listrik terhubung secara seri. Arus listrik yang mengalir pada motor listrik dan suhu lingkungan di sekitarnya, menjadi penentu bagi suhu pemanasnya. Salah satu tipe dari relai beban lebih termal menggunakan strip bimetal. Keunggulan dari strip bimetal pada relai beban lebih termal adalah mampu membuka kontak bantu yang biasanya tertutup jika arus motor listrik menjadi berlebihan.[5]
Toleransi suhu panas pada relai beban lebih termal tipe strip termal dapat disesuaikan nilainya antara 85–115% dari nilai kerja pemanas. Relai beban lebih termal tipe strip termal juga dapat diatur untuk mampu memberikan izin terhadap kontak atas dua hal. Pertama, izin kepada kontak untuk mengatur ulang secara otomatis. Kedua, izin kepada kontak untuk mengatur secara manual setelah strip bimetal cukup dingin.[5]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Jati, Bambang Murdaka Eka (Desember 2013). Pengantar Fisika 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hlm. 315. ISBN 979-420-852-3.
- ^ Islam, I. N., dan Pangestu, A. (2021). "Perancangan Alat Pengering dan Pensteril Pakaian Menggunakan Bimetal dan Sinar Ultraviolet Berbasis IOT". Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian 2021 “Penelitian dan Pengabdian Inovatif pada Masa Pandemi Covid-19”,: 284. ISBN 978-623-6535-49-3.
- ^ Suhendar (Oktober 2020). Tesniyadi, Dema, ed. Dasar Teknik Kendali: Analisis dan Implementasi Menggunakan MATLAB (PDF). Tangerang: Media Edukasi Indonesia. hlm. 5. ISBN 978-623-453-018-6.
- ^ Trendafilova, I., dkk. (3 Desember 2020). "Evolution of Surface Catalytic Sites on Bimetal Silica-Based Fenton-Like Catalysts for Degradation of Dyes with Different Molecular Charges". Nanomaterials. 10 (12). doi:10.3390/nano10122419.
- ^ a b Wibowo, Agus (Maret 2021). Santoso, Joseph Teguh, ed. Instalasi Listrik Industri (PDF). Semarang: Yayasan Prima Agus Teknik dan Universitas Sains & Teknologi Komputer. hlm. 141. ISBN 978-623-614-199-1.