Hukum Stefan–Boltzmann
Hukum Stefan–Boltzmann, juga dikenal sebagai hukum Stefan, adalah hukum yang mendeskripsikan intensitas dari radiasi termal yang dikeluarkan oleh suatu benda dalam bentuk suhu dari benda tersebut. Hukum ini dinamakan sesuai dengan Josef Stefan, yang menurunkan hubungan secara empiris, dan Ludwig Boltzmann, yang menurunkan hukumnya secara teori.
Untuk penyerap atau pemancar yang dikenal sebagai benda hitam, hukum Stefan–Boltzmann mengatakan bahwa total energi yang dipancarkan per satuan luas permukaan per satuan waktu (juga dikenal sebagai radiant exitance) memiliki proporsional dengan pangkat empat dari suhu benda hitam tersebut, :
Konstanta proporsional, , disebut sebagai konstanta Stefan–Boltzmann. Konstanta ini memiliki nilai:
Secara umum, hukum Stefan–Boltzmann untuk radiasi yang keluar adalah:
dengan adalah emisivitas dari permukaan yang mengeluarkan radiasi. Nilai emisivitas ini biasanya bernilai antara nol dan satu, dengan nilai satu pada emisivitas dimiliki oleh benda hitam.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1864, John Tyndall mempresentasikan pengukuran dari emisi inframerah dari filamen platina dan warna pada filamen tersebut.[2][3][4] Proporsional kepada pangkat empat dari suhu absolut diturunkan oleh Josef Stefan (1835–1893) pada 1877 berdasarkan pengukuran eksperimen Tyndall.[5]
Penurunan hukum dari pertimbangan teoritis dipresentasikan oleh Ludwig Boltzmann (1844–1906) pada tahun 1884, ditulis berdasarkan karya Adolfo Bartoli.[6] Bartoli pada 1876 menurunkan keadaan tekanan radiasi dari prinsip termodinamika. Setelah Bartoli, Boltzmann mempelajari sebuat mesin kalor ideal menggunakan radiasi elektromagnetisme sebagai zat penggerak, dibandingkan dengan gas ideal.
Hukum ini hampir langsung diverifikasi secara eksperimentasi. Heinrich Weber pada 1888 menunjukkan turunan pada suhu lebih tinggi, tapi akurasi dalam ketidakpastian pengukuran mengonfirmasi suhu hingga 1.535 K (1.261,85 °C) pada 1897.[7] Hukum ini, termasuk pada prediksi konstanta Stefan–Boltzmann sebagai fungsi terhadap laju cahaya, konstanta Boltzmann, dan konstanta Planck, adalah konsekuensi langsung terhadap hukum Planck yang diformulasikan pada 1900.
Konstanta Stefan–Boltzmann
[sunting | sunting sumber]Konstanta Stefan–Boltzmann, , diturunkan dari konstanta fisika lainnya:
dengan adalah konstanta Boltzmann, adalah konstanta Planck, dan adalah kecepatan cahaya di ruang hampa.[8][9]
Sejak redefinisi satuan pokok SI 2019, yang menetapkan nilai tepat untuk , , dan , maka konstanta Stefan–Boltzmann bernilai:
Maka,
Sebelum ini, nilai dari dihitung dari pengukuran nilai tetapan gas.[10]
Nilai dari konstanta Stefan–Boltzmann berbeda pada sistem satuan yang lain, seperti yang diperlihatkan di bawah.
Context | Value | Units |
---|---|---|
SI | 5,670374419 | W⋅m−2⋅K−4 |
CGS | 5,670374419 | erg⋅cm−2⋅s−1⋅K−4 |
US customary units | 1,713441 | BTU⋅hr−1⋅ft−2⋅°R−4 |
Thermochemistry | 1,170937 | cal⋅cm−2⋅day−1⋅K−4 |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "2022 CODATA Value: Stefan–Boltzmann constant". The NIST Reference on Constants, Units, and Uncertainty. NIST. Mei 2024. Diakses tanggal 2024-05-18.
- ^ Tyndall, John (1864). "On luminous [i.e., visible] and obscure [i.e., infrared] radiation". Philosophical Magazine. 4th series. 28: 33.
- ^ Wüllner 1875, hlm. 215.
- ^ Wisniak, Jaime (November 2002). "Heat radiation law – from Newton to Stefan" (PDF). Indian Journal of Chemical Technology. 9: 551–552. Diakses tanggal 2023-06-15.
- ^ Stefan menyebutkan (Stefan 1879, hlm. 421): "Zuerst will ich hier die Bemerkung anführen, … die Wärmestrahlung der vierten Potenz der absoluten Temperatur proportional anzunehmen." (Pertama, saya ingin menunjukkan bahwa observasi Wüllner pada buku teksnya, ditambah dengan laporan dari eksperimen Tyndall pada radiasi kabel platina yang bercahaya oleh karena arus listrik, karena observasi ini yang membuat saya sadar bahwa radiasi termal memiliki proporsional dengan pangkat empat dari suhu absolut.)
- ^ Boltzmann 1884
- ^ Badino & 2015 31.
- ^ "Thermodynamic derivation of the Stefan–Boltzmann Law". TECS. 21 February 2020. Diakses tanggal 20 June 2023.
- ^ Reif, F. (1965). Fundamentals of Statistical and Thermal Physics. Waveland Press. ISBN 978-1-57766-612-7.
- ^ Moldover, M. R.; Trusler, J. P. M.; Edwards, T. J.; Mehl, J. B.; Davis, R. S. (1988-01-25). "Measurement of the Universal Gas Constant R Using a Spherical Acoustic Resonator". Physical Review Letters. 60 (4): 249–252. Bibcode:1988PhRvL..60..249M. doi:10.1103/PhysRevLett.60.249. PMID 10038493.
- ^ Çengel, Yunus A. (2007). Heat and Mass Transfer: a Practical Approach (edisi ke-3rd). McGraw Hill.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Badino, M. (2015). The Bumpy Road: Max Planck from Radiation Theory to the Quantum (1896–1906). SpringerBriefs in History of Science and Technology. Springer International Publishing. ISBN 978-3-319-20031-6. Diakses tanggal 2023-06-15.
- Boltzmann, Ludwig (1884). "Ableitung des Stefan'schen Gesetzes, betreffend die Abhängigkeit der Wärmestrahlung von der Temperatur aus der electromagnetischen Lichttheorie" [Penurunan dari hukum Stefan tentang ketergantungan radiasi termal terhadap suhu dari teori elektro-magnetik dari cahaya]. Annalen der Physik und Chemie (dalam bahasa Inggris). 258 (6): 291–294. Bibcode:1884AnP...258..291B. doi:10.1002/andp.18842580616 . ISSN 0003-3804.
- Stefan, J. (1879). "Über die Beziehung zwischen der Wärmestrahlung und der Temperatur" [Hubungan antara radiasi panas dan suhu] (PDF). Sitzungsberichte der Mathematisch-naturwissenschaftlichen Classe der Kaiserlichen Akademie der Wissenschaften (dalam bahasa Jerman). 79: 391–428.
- Wüllner, Adolph (1875). Lehrbuch der Experimentalphysik [Buku teks untuk eksperimen fisika] (dalam bahasa Jerman). 3. Leipzig, Jerman: B.G. Teubner. hlm. 215.