Kabupaten Donggala
Kabupaten Donggala | |
---|---|
Julukan: Kota Wisata | |
Motto: Roso Risi Rasa | |
Koordinat: 0°41′40″S 119°43′50″E / 0.6944°S 119.7306°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Tengah |
Tanggal berdiri | 12 Agustus 1952 |
Ibu kota | Banawa |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Moh. Rifani Pakamundi (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong [1] |
• Sekretaris Daerah | Rustam Efendi |
Luas | |
• Total | 5.275,69 km2 (2,036,96 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 304.110 |
• Kepadatan | 58/km2 (150/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 88,96% Kristen 7,70% - Protestan 7,58% - Katolik 0,12% Hindu 3,10% Buddha 0,06% Konghucu 0,01% Lain-lain 0,17%[3] |
• IPM | 65,56 (2020) 65,49 (2019) ( Sedang )[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode pos | 74351 |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0457 |
Pelat kendaraan | DN xxxx B*/J* |
Kode Kemendagri | 72.03 |
DAU | Rp 706.939.979.000,00- (2020)[5] |
Fauna resmi | Nuri Sulawesi |
Situs web | http://www.donggala.go.id |
Kabupaten Donggala adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten sekaligus pusat administrasi terletak di kecamatan Banawa. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 5.275,69 km² dan berpenduduk sebanyak 304.110 jiwa pada tahun 2020.[2] Donggala adalah kabupaten terluas ke-7, terpadat ke-4, dan memiliki populasi terbanyak ke-4 di Sulawesi Tengah. Kabupaten Donggala terdiri dari 16 kecamatan dan 166 desa/kelurahan. Donggala mengelilingi wilayah Kota Palu, dan berbatasan dengan Parigi Moutong di bagian timur, Tolitoli di bagian utara dan timur laut, Sigi di bagian selatan, dan Sulawesi Barat di bagian barat dan barat daya.[a]
Literatur
[sunting | sunting sumber]Menurut literatur Perancis kata Donggala disebut dengan kata “Dunggally.” Pemuatan kata “Dunggally” tersebut dapat dilihat dalam peta tua Pulau Sulawesi yang dibuat pada tahun 1805 yang dibuat oleh David Woodard. Namun, peta pulau Sulawesi sebelum 1805 tidak menggunakan kata "Dunggally" melainkan kata “Durate” yang dimuat dalam peta yang dibuat oleh Lodocus Hondius pada tahun 1611. Sedangkan penyebutan Donggala menurut masyarakat setempat bersumber dari nama pohon Donggala yang tumbuh di wilayah ini. Dalam literatur Cina, wilayah Donggala disebut dengan nama “Tun Chia La". Penyebutan yang berbeda-beda ini hanya berbeda secara penulisan sedangkan maknanya tetap sama.[7]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pra-Kemerdekaan
[sunting | sunting sumber]Catatan tertua[8] tentang Donggala ditemukan dalam sumber-sumber Tiongkok sebelum abad ke-15 yang ditulis oleh J. V. Mills dan disunting Marcell Bonet di buku Chinese Navigation (1965). Sejak tahun 1430, wilayah kota Donggala telah dikenal sebagai pelabuhan untuk memperdagangkan hasil bumi seperti kopra, damar, dan kemiri, juga ternak sapi. Di rentang waktu yang panjang itu, Donggala adalah suatu kesatuan sebagai wilayah Kerajaan Banawa, yang bersamaan dengan masuknya kekuatan kolonial seperti kongsi dagang milik kerajaan Belanda, Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).[9]
Pada tahun 1667, VOC melalui Traktat Banawa selanjutnya mengikat Donggala untuk kali pertama dalam perjanjian penyerahan emas.[10] Oleh Belanda, Donggala dijadikan titik tengah di Selat Makassar untuk mengamankan jalur perdagangan laut di wilayah tersebut yang menghubungkan Makassar dan Manado. Pada tahun 1888, Belanda melalui Plakat Panjang (Lange Verklaring) – sebelumnya Korte Verklaring (Perjanjian Pendek) menetapkan Donggala sebagai jalur eksklusif perusahaan kapal dagangnya, KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij). Jalur penting itu diberi nama Jalur 14.[11]
Sejak Traktat Banawa 1667, Donggala telah menjadi penting tidak hanya untuk Belanda (VOC), tapi juga bagi perebutan kuasa tiga kerajaan: Ternate, Gowa (Makassar), dan Bugis (Bone). Kepentingan di bawah pengaruh koloni Belanda itu kemudian berkaitan dengan penentuan Donggala sebagai wilayah penunjang Karesidenan Celebes en Onderhoorigheden di Makassar dan Karesidenan Midden Celebes di Manado. Jalur darat antara Donggala ke Makassar yang lebih baik dibanding Donggala ke Manado di masa Gubernur Jenderal Hindia Belanda Baron van der Capellen itu melahirkan sarkasme: "lebih cepat ke Eropa dari Manado, daripada dari Manado ke Sulawesi Tengah (Donggala)".[12]
Perdagangan di Donggala menjadi lebih intensif hingga memasuki abad ke-20. Intensitas perdagangan antar kota dan kegiatan ekspor-impor melalui Donggala menjadikan pelabuhan di kota itu ramai. Booming Kopra (1920-1939) menjadi kata kunci dalam catatan sejarah selanjutnya, lalu Jepang datang menggantikan Belanda, dan selanjutnya fase pergolakan-pergolakan politik nasional pasca kemerdekaan.
Sebelum ditaklukkan oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1904 wilayah Kabupaten Donggala adalah wilayah Pemerintah raja-raja yang berdiri sendiri-sendiri yaitu Kerajaan Palu, Kerajaan Sigi Dolo, Kerajaan Kulawi, Kerajaan Biromaru, Kerajaan Banawa, Kerajaan Tawaili, dan Kerajaan Moutong.[13]
Dalam perkembangan selanjutnya daerah ini yang merupakan bagian dari wilayah Sulawesi Tengah dijadikan afdeling Donggala yang meliputi:
- Onderafdeling Palu terdiri dari: Landschap Kulawi di Kulawi, Landschap Sigi Dolo di Biromaru, Landschap Palu di Palu
- Onderafdeling Parigi terdiri dari: Landschap Parigi di Parigi, Landschap Moutong di Moutong
- Onderafdeling Donggala terdiri dari: Landschap Banawa di Donggala, Landschap Tawaili di Tawaili
- Onderafdeling Tolitoli
Setelah Kemerdekaan
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1952, bahwa mulai tanggal 12 Agustus 1952, daerah Sulawesi Tengah terbagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Donggala, yang wilayahnya meliputi bekas Onderafdeling Palu, Donggala, Parigi dan Tolitoli; serta Kabupaten Poso yang wilayahnya meliputi bekas Onderafdeling Poso, Bungku/Mori dan Luwuk.[13] Tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai tanggal kelahiran Kabupaten Donggala yang diperingati setiap tahun, dengan Peraturan Pemerintah No. 33 tahun 1952, juga disertai dengan pembentukan lembaga pemerintahan daerah serta badan-badan perlengkapan lainnya yaitu pembentukan DPRDS yang didasarkan Undang-Undang NIT No. 44 tahun 1950 dan pembentukan dinas-dinas yang terdiri dari Pertanian, Kehutanan, Perikanan Darat, Kehewanan, Pengajaran, Pekerjaan Umum, dan Kesenian.[13]
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No. 29 tahun 1953 tentang pembentukan daerah tingkat II di Sulawesi Tengah, sekaligus merupakan pemekaran pertama saat sebagian wilayah daerah Kabupaten Donggala dibagi menjadi Kabupaten Donggala dan Kabupaten Tolitoli. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 1999, ibu kota Kabupaten Donggala resmi dipindahkan dari Kota Palu, dikembalikan ke Kota Donggala sendiri yang berjarak 34 km dari Kota Palu.[13]
Peristiwa
[sunting | sunting sumber]- Pada tanggal 28 September 2018 pukul 18.02 WITA, gempa bumi berkekuatan 7,4 Mw mengguncang daerah Donggala, Palu dan sekitarnya.[14][15]
Pemerintahan
[sunting | sunting sumber]Daftar Bupati
[sunting | sunting sumber]No. | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai Politik / Fraksi | Wakil Bupati | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Intje Naim Daeng Mamangun | 1952 | 1954 | N/A | 1 | ||||
2 | Rajawali Muhammad Pusadan | 1954 | 1958 | N/A | 2 | ||||
3 | Bidin | 1958 | 1960 | N/A | 3 | ||||
4 | Daeng Maradja Lamakarate | 1960 | 1964 | N/A | 4 | ||||
5 | H.R. Ticoalu | 1964 | 1966 | N/A | 5 | ||||
6 | Abdul Azis Lamadjido | 1966 | 1979 | N/A | 6 | ||||
7 | Yan Moh Kaleb | 1979 | 1984 | N/A | 7 | ||||
9 | Ramli Noor | 1984 | 1989 | N/A | 9 | ||||
10 | Bandjela Paliudju | 1989 | 1994 | ABRI–Angkatan Darat | N/A | 10 | |||
11 | Syachbuddin Labadjo | 1994 | 1999 | N/A | 11 | ||||
12 | Nabi Bidja | 1999 | 2004 | Ahmad Abd. Rauf | 12 | ||||
13 | Adam Ardjad Lamarauna | 2004 | 2006 | Habir Ponulele | 13 | [ket. 1] [16] | |||
14 | Habir Ponulele | 2006 | 2008 | N/A | |||||
24 Desember 2008 | 24 Desember 2013 | Aly Lasamaulu | 14 | ||||||
15 | Kasman Lassa | 15 Januari 2014 | 15 Januari 2019 | PAN | Vera Elena Laruni | 15 | [17] | ||
16 Januari 2019 | 3 November 2023 | Mohammad Yasin | 16 | [18][19] | |||||
16 | Mohammad Yasin | 15 Desember 2023 | 16 Januari 2024 | Gerindra | Lowong | [20] |
- Legenda
Pelaksana tugas Bupati
[sunting | sunting sumber]Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret | Pelaksana tugas Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Bupati Definitif | |
Ghalib Lasahido (Penjabat) |
1979 | 1979 | — | Transisi | |||
Saleh Sandagang (Penjabat) |
1984 | 1984 | — | Transisi | |||
Kasmuddin H. (Penjabat) |
2008 | 24 Desember 2008 | — | Transisi | |||
Aidil Nur (Pelaksana Harian) |
24 Desember 2013 | 15 Januari 2014 | — | Transisi | |||
Muhammad Muchlis (Penjabat Sementara) |
15 Februari 2018 | 23 Juni 2018 | 15 | [21] | Kasman Lassa | ||
Mohammad Yasin (Pelaksana Tugas) |
3 November 2023 | 15 Desember 2023 | 16 | [22] | |||
Muh. Rifani Pakamundi (Penjabat) |
16 Januari 2024 | Petahana | — | [23] | Transisi |
- Keterangan
- ^ Meninggal dunia pada saat menjabat
Dewan Perwakilan
[sunting | sunting sumber]Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Donggala dalam dua periode terakhir.[24][25]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014–2019 | 2019–2024 | ||
PKB | 3 | 4 | |
Gerindra | 4 | 5 | |
PDI-P | 3 | 3 | |
Golkar | 4 | 4 | |
NasDem | 2 | 5 | |
Berkarya | (baru) 1 | ||
PKS | 4 | 5 | |
Perindo | (baru) 1 | ||
PPP | 2 | 0 | |
PAN | 1 | 1 | |
Hanura | 3 | 1 | |
Demokrat | 3 | 0 | |
PKPI | 1 | 0 | |
Jumlah Anggota | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 11 | 10 |
Kecamatan
[sunting | sunting sumber]Kabupaten Donggala terdiri dari 16 Kecamatan, 9 Kelurahan dan 158 Desa dengan luas wilayah 4.275,08 km² dan jumlah penduduk sebesar 293.470 jiwa dengan sebaran penduduk 68 jiwa/km².[26][27]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Donggala, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
72.03.12 | Balaesang | 13 | Desa | ||
72.03.31 | Balaesang Tanjung | 8 | Desa | ||
72.03.08 | Banawa | 9 | 5 | Desa | |
Kelurahan | |||||
72.03.18 | Banawa Selatan | 19 | Desa | ||
72.03.27 | Banawa Tengah | 8 | Desa | ||
72.03.06 | Dampelas | 13 | Desa | ||
72.03.09 | Labuan | 7 | Desa | ||
72.03.21 | Pinembani | 9 | Desa | ||
72.03.04 | Rio Pakava | 14 | Desa | ||
72.03.10 | Sindue | 13 | Desa | ||
72.03.25 | Sindue Tobata | 6 | Desa | ||
72.03.24 | Sindue Tombusabora | 6 | Desa | ||
72.03.11 | Sirenja | 13 | Desa | ||
72.03.14 | Sojol | 9 | Desa | ||
72.03.30 | Sojol Utara | 5 | Desa | ||
72.03.19 | Tanantovea | 10 | Desa | ||
TOTAL | 9 | 158 |
Pemekaran Daerah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2002, terjadi pemekaran di Kabupaten Donggala, sesuai UU No. 10 tahun 2002 tentang pembentukan Kabupaten Parigi Moutong. Dalam perkembangan selanjutnya tahun 2008 melalui UU No. 27 Tahun 2008 kembali terjadi pemekaran kabupaten di Kabupaten Donggala, yaitu Kabupaten Sigi.
Pariwisata
[sunting | sunting sumber]Objek Wisata
[sunting | sunting sumber]- Pantai Tanjung Karang
- Kampung Wisata Labuan Bajo
- Pantai Boneoge
- Pusentasi (Pusat Laut), Towale
- Pantai Kaluku, Limboro
- Pantai Taipa
- Pantai Sivalenta, Sirenja
- Pantai Parimpi Indah, Sirenja
- Pantai Enu
- Pantai Bambarano
- Pantai Harapan, Salubomba
- Pantai Lembasada, Lembasada
- Pantai Surumana, Desa Surumana
- Pantai Tosale, Desa Tosale
- Pantai Batusuya, Desa Batusuya
- Pantai Parimpi Desa Lende
- Pantai Salur Sabang, Desa Sioyong
- Pantai Salumbone, Desa Salumbone
- Danau Lino, Desa Lino
- Danau Talaga, Desa Talaga
- Danau Dampelas
- Danau Rano, Desa Rano
- Desa Dombu
- Hutan Mangrove Gonenggati, Kabonga Besar
- Anjungan Gonenggati, Kabonga Kecil, Banawa
- Pantai Kabonga
- Wisata Kuliner, Kaledo
- Wisata Seni Budaya Pembuatan Sarung Donggala, Desa Salubomba, Limboro, Watusampu, Kola-Kola, Ganti,Kabonga Kecil, Loli,Wani[28]
- Air Terjun Loli Tasiburi, Desa Loli Tasiburi
- Air Terjun Powelua, Desa Powelua
- Air Terjun Walandanu, Malei, Balaesang
- Air Terjun Bou, Desa Bou
- Air Terjun Nopubomba, Desa Nopubomba
- Air Terjun Bale, Desa Bale Tanantovea
- Tangga Bidadari, Desa Kajelata, Banawa Selatan
- Air Panas Sibado, Desa Sibado, Sirenja
- Air Panas Marana,Desa Marana, Sindue
- Air Panas Tambu, Desa Tambu
- Air Terjun Ogoamas, Sojol Utara
- Pulau Pasoso, Balaesang Balaesang[29]
- Pulau Maputi, Desa Pangalasiang
- Pulau Taring, Desa Lenju
- Pantai Labuana, Desa LendeNtovea, Sirenja
- Pantai Majang, Desa Long, Damsol
- Pantai Seget dan Lende Tovea, Sojol Utara
- Pantai Taring, Desa Lenju, Sojol Utara
- Cagar Alam Gunung Sojol
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Donggala dan Sulawesi Tengah, yang diambil pada tahun 2015.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-06. Diakses tanggal 2022-10-06.
- ^ a b "Kabupaten Donggala Dalam Angka 2020" (pdf). www.donggalakab.bps.go.id. hlm. 40 -110. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-28. Diakses tanggal 20 Januari 2021.
- ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Donggala". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-15. Diakses tanggal 20 Januari 2021.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan 2019-2020". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-27. Diakses tanggal 24 Februari 2021.
- ^ "Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020" (PDF). www.djpk.kemenkeu.go.id. (2020). Diakses tanggal 24 Februari 2021.
- ^ "Provinsi Sulawesi Tengah dalam Angka 2016" (PDF). Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-12-23. Diakses tanggal 15 Desember 2016.
- ^ Kaunang, I.R.B, Haliadi, dan Rabani, L.O. (2016). Jaringan Maritim Indonesia: Sejarah Toponim Kota Pantai di Sulawesi (PDF). Jakarta: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 161–162. ISBN 978-602-1289-43-3. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-02-10.
- ^ Lamarauna, Andi Mas Ulun La Parenrengi (2006). Sejarah Singkat Pembentukan Kabupaten Donggala. Palu: Yayasan Pudjananti.
- ^ Miller, George (2012). Indonesia Timur Tempoe Doeloe 1544-1992. Jakarta: Komunitas Bambu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-01. Diakses tanggal 2016-12-31.
- ^ Kruyt, Albertus Christiaan (1938). De West Toradja op Midden Celebes. Amsterdam: N. V. Noord-Hollandsche. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-01. Diakses tanggal 2016-12-31.
- ^ Junarti (2001). Elit dan Konflik Politik di Kerajaan Banawa Sulawesi Tengah 1888-1942. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-15. Diakses tanggal 2016-12-31.
- ^ Junarti (2001). op.cit. hlm. 3.
- ^ a b c d "Sejarah Kabupaten Donggala". Situs Resmi Pemerintah Kabupaten Donggala. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 31 Desember 2016.
- ^ "Gempa 7,7 Guncang Sulteng, Berpotensi Tsunami". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-28. Diakses tanggal 2018-10-06.
- ^ Nugroho Tri Laksono (28 September 2018). "BMKG Memutakhirkan Data Gempa Donggala 7,4 M". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-29. Diakses tanggal 28 September 2018.
- ^ "Bupati Donggala Tewas di Hotel Mulia". Tempo. 16 November 2006. Diakses tanggal 18 April 2020.
- ^ "Akhirnya, Bupati Donggala Dilantik". jurnalsulteng.com. 15 Januari 2014. Diakses tanggal 26 Desember 2016.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Gubernur Resmi Lantik Kasman-Yasin Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Donggala". Kabarselebes.id. 16 Januari 2019. Diakses tanggal 18 April 2020.
- ^ "BREAKING NEWS: Bupati Donggala Kasman Lassa Mundur dari Jabatannya". palu.tribunnews.com. tribunnews.com. 10 Juli 2023. Diakses tanggal 21 Januari 2024.
- ^ Wiranata, I. Ketut. "Gubernur Lantik Bupati Donggala Sisa Masa Jabatan 2019-2024". rri.co.id - Portal berita terpercaya (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-18.
- ^ Elvira Inda Sari, ed. (16-02-2018). "Gubernur Sulteng Kukuhkan 2 Pjs Bupati". infopublik.id. Diakses tanggal 25-05-2022.
- ^ Salam Kerimov, ed. (5-11-2023). "Moh Yasin Resmi Jadi Penjabat Bupati Donggala, Gantikan Kasman Lassa Maju Pileg 2024". palu.tribunnews.com. Diakses tanggal 21-01-2024.
- ^ "Kadis DPMPTSP Prov. Sulteng Resmi Dilantik Sebagai PJ Bupati Donggala Oleh Gubernur Sulawesi Tengah". dpmptsp.sulteng.prov.go.id. 17 Januari 2024. Diakses tanggal 21 Januari 2024.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Donggala 2014-2019
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Donggala 2019-2024". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-07. Diakses tanggal 2020-06-07.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Donggala. go.id
- ^ "20 Tempat Wisata Menarik di Sulawesi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-19. Diakses tanggal 2018-02-19.