Kapal induk Jepang Hōshō
Foto Hōshō dari atas udara ketika selesai dibangun pada Desember 1922
| |
Tentang kelas | |
---|---|
Operator: | Angkatan Laut Kekaisaran Jepang |
Didahului oleh: | Tidak ada |
Digantikan oleh: | Akagi |
Dibangun: | 1920–1922 |
Beroperasi: | 1922–1947 |
Bertugas: | 1922–1945 |
Rencana: | 2 |
Selesai: | 1 |
Dibuang: | 1 |
Sejarah | |
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Hōshō |
Asal nama | Feniks |
Pembangun | Perusahaan Pembangun Kapal Asano |
Pasang lunas | 16 Desember 1920 |
Diluncurkan | 13 November 1921 |
Mulai berlayar | 27 Desember 1922 |
Dicoret | 31 Agustus 1946 |
Nasib | Dibongkar pada 2 September 1946 |
Ciri-ciri umum (Saat jadi) | |
Jenis | Kapal induk ringan |
Berat benaman |
|
Panjang | 168,25 m (552 ft 0 in) |
Lebar | 17,98 m (59 ft 0 in) |
Daya muat | 6,17 m (20 ft 3 in) (mean) |
Tenaga | 30.000 shp (22.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 25 knot (46 km/h; 29 mph) |
Jangkauan | 8.680 nmi (16.080 km; 9.990 mi) pada 12 knot (22 km/h; 14 mph) |
Awak kapal | 512 orang |
Senjata |
|
Pesawat yang diangkut | 15 pesawat |
Hōshō (鳳翔 , Feniks sedang terbang) adalah sebuah kapal induk ringan milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Ia merupakan kapal induk paling pertama yang dibuat oleh Jepang.[Note 1] Ia ditugaskan pada tahun 1922 untuk menguji peralatan operasi pesawat terbang, teknik seperti lepas landas dan pendaratan, serta metode dan taktik operasional pesawat terbang.[1][2][Note 2]
Konstruksi
[sunting | sunting sumber]Awalnya Hōshō akan memiliki sebuah kapal saudari, yaitu "Shōkaku", namun dibatalkan pada tahun 1922 sesuai dengan Traktat Angkatan Laut Washington.[3][Note 3]
Masa dinas
[sunting | sunting sumber]Hōshō dan kelompok pesawat terbangnya berpartisipasi dalam Insiden Shanghai pada tahun 1932 dan pada tahap pembukaan Perang Tiongkok-Jepang Kedua pada akhir tahun 1937. Ia ikut serta dalam Armada Gabungan pada tahun 1935 dimana dia berada pada Armada Ke-empat. Ia berpartisipasi dalam Pertempuran Midway dengan tugas memberikan perlindungan udara sederhana, pengintaian, dan dukungan anti-kapal selam pada sang Badan Utama (terdiri dari Yamato, Nagato, Mutsu).[4]
Nasib
[sunting | sunting sumber]Hōshō mengalami insiden yang disebut sebagai Insiden Armada Ke-empat,[5] dimana ia terperangkap dalam topan pada 23 September dan mengalami kerusakan parah pada dek penerbangan depan kapal yang ambruk sehingga harus dipotong sebelum dapat melanjutkan perjalanan ke Arsenal Angkatan Laut Yokosuka untuk diperbaiki.[6][Note 4] Walaupun tergolong lemah dan ketinggalan zaman, tetapi masih bertahan dari Perang Dunia II. Dia bertugas sebagai transportasi repatriasi untuk mengambil tentara Jepang dan warga sipil yang ditempatkan di luar negeri dan mengembalikan mereka ke Jepang. Ia pun dimodifikasi dengan memotong hangarnya agar dapat membawa lebih banyak penumpang. Dia telah mengangkut sekitar 40.000 penumpang sebelum ia dipecat.[7][8] Kapal ini dibongkar pada 2 September 1946 sampai 1 Mei 1947 oleh Perusahaan Pembuat Kapal Kyôwa setelah menyelesaikan misi repatriasi.[7]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ HMS Argus sebenarnya sudah mendahului Hōshō sebagai kapal induk paling pertama di dunia dan memiliki dek pendaratan, namun, ia awalnya dirancang dan dibangun sebagai kapal samudera. Kapal induk yang benar-benar pertama kali dirancang sebagai kapal induk adalah HMS Hermes pada tahun 1918, tetapi ia baru selesai dibangun setelah Hōshō lahir.
- ^ Penerbang ulung Isamu Mochizuki pernah bekerja sebagai pilot tempur dari kapal Hōshō diantara 1926 dan 1932 (Hata dan Yasuho, hal. 342).
- ^ Howarth (hal. 148), Gardiner, dan Gray (hal. 240) dan Jentschura, Jung, dan Mickel (hal. 41) menyatakan bahwa Hōshō awalnya dibangun sebagai kapal tanker bernama "Hiryū". Menurut Milanovich, (hal. 10–11), ini ada benarnya. Kapal ini dipesan sebagai salah satu dari enam kapal spesial (Tokumukan) sebagai bagian dari program Armada delapan-enam; lima kapal lainnya akhirnya selesai dibangun sebagai kapal tanker.
- ^ Prados (hal. 36) menyatakan bahawa Letnan Shunichi Kira melakukan pendaratan pertama di atas Hōshō, pada 16 Maret 1923.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Milanovich, hal. 20–21
- ^ Watts, hal. 169; Evans dan Peattie, hal. 315; Parshall dan Tully, hal. 7; Peattie, hal. 229.
- ^ Watts, hal. 169
- ^ Goldstein, hal. 259, 284; Tully; Evans dan Peattie, hal. 586; Hata dan Yasuho, hal. 19
- ^ Evans and Peattie, hal. 243
- ^ Milanovich, hal. 11, 15–16
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamam22
- ^ Watts, hal. 171
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Campbell, John (1985). Naval Weapons of World War II. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-459-4.
- Evans, David C.; Peattie, Mark R. (1997). Kaigun: Strategy, Tactics, and Technology in the Imperial Japanese Navy, 1887–1941. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-192-7.
- Gardiner, Robert; Gray, Randal, ed. (1984). Conway's All the World's Fighting Ships: 1906–1921. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-85177-245-5.
- Goldstein, Donald M.; Dillon, Katherine V., ed. (2004). The Pacific War Papers: Japanese Documents of World War II. Dulles, Virginia: Potomac Books. ISBN 1-57488-632-0.
- Hata, Ikuhiko; Yasuho, Izawa (1989). Japanese Naval Aces and Fighter Units in World War II. Gorham, Don Cyril (translator). Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 0-87021-315-6.
- Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy 1895–1945. Fairfield, Pennsylvania: Fairfield Graphics. ISBN 0-689-11402-8.
- Jentschura, Hansgeorg; Jung, Dieter; Mickel, Peter (1977). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Annapolis, Maryland: United States Naval Institute. ISBN 0-87021-893-X.
- Milanovich, Kathrin (2008). "Hôshô: The First Aircraft Carrier of the Imperial Japanese Navy". Dalam Jordan, John. Warship 2008. London: Conway. ISBN 978-1-84486-062-3.
- Nevitt, Allyn D. (1997). "IJN Yukaze: Tabular Record of Movement". Long Lancers. Combinedfleet.com. Diakses tanggal November 14, 2010.
- Parshall, Jonathan; Tully, Anthony (2005). Shattered Sword: The Untold Story of the Battle of Midway. Dulles, Virginia: Potomac Books. ISBN 1-57488-923-0.
- Peattie, Mark (2001). Sunburst: The Rise of Japanese Naval Air Power 1909–1941. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 1-55750-432-6.
- Prados, John (1995). Combined Fleet Decoded: The Secret History of American Intelligence and the Japanese Navy in World War II. New York: Random House. ISBN 0-679-43701-0.
- Tully, Anthony P. (2006). "IJN Hosho: Tabular Record of Movement". Kido Butai. Combinedfleet.com. Diakses tanggal October 27, 2010.
- Ugaki, Matome (1991). Goldstein, Donald M.; Dillon, Katherine V, ed. Fading Victory: The Diary of Admiral Matome Ugaki, 1941–1945. Masataka, Chihaya (translator), Prange, Gordon W. (foreword). Pittsburgh, Pennsylvania: University of Pittsburgh Press. ISBN 0-8229-3665-8.
- Watts, Anthony J. (1971). The Imperial Japanese Navy. New York: Doubleday. ISBN 0-385-01268-3.
- Willmott, H. P. (1983). The Barrier and the Javelin: Japanese and Allied Pacific Strategies, February to June 1942. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 978-1-59114-949-1.