Kesejukan angin
Kesejukan angin (bahasa Inggris: wind chill) atau populer dengan sebutan faktor kesejukan angin (bahasa Inggris: wind chill factor) adalah suhu udara yang dirasakan lebih dingin daripada suhu yang terukur oleh termometer ketika angin berhembus menerpa kulit yang terbuka. Makin kencang angin bertiup, makin dingin udara terasa oleh tubuh manusia. Rasa dingin yang dirasakan tubuh manusia bergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis pakaian, jumlah sinar matahari yang menerpa tubuh, dan luas bidang kulit yang terbuka.
Rumus pertama kesejukan angin diciptakan oleh Paul Allman Siple dan Charles F. Passel yang bekerja di Antartika sebelum Perang Dunia II. Rumus ini kemudian diadopsi oleh Dinas Cuaca Nasional Amerika Serikat pada tahun 1973, dan dipakai hingga diganti dengan rumus baru pada 1 November 2001. Siple dan Passel menghitung waktu yang dibutuhkan untuk membekukan 250 gram air dalam silinder plastik yang diletakkan di luar di tengah terpaan angin.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Oliver, John E. (2005). Encyclopedia of World Climatology. Encyclopedia of Earth Sciences Series. Springer. hlm. 805. ISBN 1402032641. Diakses tanggal 2013-01-19.