Lompat ke isi

Lalu Kaidah Mele Habirah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dea Kuasa Lalu Jamalia Mele Habira[1] atau Lalu Jamila Mele Habirah atau Lalu Kaidah Dea Mele Habirah yang bernama anumerta Dea Kuasa Unter Iwes adalah Dea Ranga yakni mangkubumi Kesultanan Sumbawa.[1][2][3][4][5][6][7] Kemangkatan Sultan Harunnurrasyid II pada tanggal 8 Dzulkaidah 1205 atau 9 Juli 1791, Shafiatuddin yang bernama asli Masikki dijemput dari Bima untuk menduduki tahta Kesultanan Sumbawa. Pada masa pemerintahan Sultanah Shafiatuddin antara 1791 – 1792 telah datang ke Kesultanan Sumbawa, Karaeng Bainea Binamu Tenri Ico Dai Karaeng Marabombang, membawa kedua putranya : Saragialu Daeng Talebang dan I Mangalle Daeng Datta, beserta para pengikutnya. Mereka berlabuh di pelabuhan Garegat Bonto Kemase Labuhan Bontong Empang. Kedatangan ke Kesultanan Sumbawa setelah ditinggal mangkat oleh sang suami, Raja Binamu, I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompo Ri Binamu. Dimana terjadi kesalahan dalam pengangkatan raja pengganti yang menyebabkan ketersinggunangannya dan meninggalkan kerajaan Binamu negerinya tercinta menuju ke Sumbawa. Sebagai sesama wanita Sultananh Shafiatuddin lalu menghadiahkan tanah untuk pemukiman dan pertanian. Adipati Kesultanan Sumbawa, Lalu Kaidah Mele Habirah, kemudian mempersunting Saragi Alu Daeng Talebang, Putri Binamu. Melahirkan Lalu Tunji Dea Tane dan Lala Intan Ratu Nong Sasir. Permaisuri Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II, Lala Amatollah adalah putri dari Lala Intan Ratu Nong Sasir buah perkawinannya dengan Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape. Sedangkan keturunan dari Lalu Tunji Dea Tame melahirkan para pembesar dan pemberani Kesultanan Sumbawa antara lain : Lalu Makasau Dea Ranga Rango Berang, dan Adipati Abdul Jabar Lalu Tunruang. Pelaksanaan pemerintahan Sultanah Shafiatuddin tidak terlalu berjalan lancar karena campur tangan yang terlampau jauh dari sang suami Sultan Bima. Gelagat yang kurang menguntungkan ini kemudian membawa permufakatan Pangantong Lima Olas untuk menurunkan Sultanah Shafiatuddin. Kepulangannya ke Bima membawa serta Pusaka Kesultanan Sumbawa yang kemudian didaftar pada dokumen Kesultanan dan dimuat sdalam BUK Kesultanan Sumbawa. Pusaka tersebut telah diminta berkali – kali namun Kesultanan Bima enggan mengembalikan. Dalam catatan rahasia Bima tertanggal 15 November 1796, yang diterima Gubernur Belanda Willem Beth di Makassar, diterangkan bahwa seluruh pusaka Kesultanan Sumbawa telah diserahkan melalui utusan Kesultanan Sumbawa ; Datu Busing. Namun barang – barang tersebut tidak pernah sampai ke Istana Kesultanan Sumbawa. Sejak itulah dikeluarkan Maklumat oleh hukum adat Kesultanan Sumbawa untuk tidak lagi menobatkan seorang perempuan menjadi Sultanah. Sultanah Shafiatuddin mangkat di Bima pada tanggal 26 Oktober 1795 dan dimakamkan di Makam Sigi Na’e ( Mesjid Agung Bima).[7]

Karier politik

[sunting | sunting sumber]

Menjadi Enti Desa

[sunting | sunting sumber]

Mula-mula Lalu Kaidah Mele Habirah menjabat Enti Desa.

Menjadi Nene Adipati (Menteri Pertahanan)

[sunting | sunting sumber]

Lalu Kaidah Mele Habirah kemudian menjabat Adipati (Menteri Pertahanan) Kesultanan Sumbawa dengan gelar Nene Adipati Mele Habira.

Menjadi Dea Ranga (Mangkubumi)

[sunting | sunting sumber]

Setelah selesai menduduki jabatan sebagai Adipati (Menteri Pertahanan), Lalu Jamila Mele Habira kemudian dipromosikan menduduki jabatan Dea Ranga yakni mangkubumi Kesultanan Sumbawa.

Keturunan

[sunting | sunting sumber]

Lalu Jamila Mele Habira Dea Kuasa memiliki dua isteri, yakni:

  1. Lala Syarifah
  2. Lala Saragialu Daeng Talebang

Pemakaman

[sunting | sunting sumber]

Beliau wafat di Sumbawa dan dimakamkan di Untir Iwis, hingga kemudian beliau diabadikan dengan julukan Dea Kuasa Untir (Iwis), berarti bahwa kekuasaan yang tadinya begitu luas kini tinggallah seluas tanah pekuburan.[1]

Silsilah kekerabatan dengan Raja Sumbawa Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV

[sunting | sunting sumber]

Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah merupakan salah satu leluhur Raja Sumbawa Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV.

KEDATUAN GUNUNG GALESA
Lalu Mas Maling
Datu Gunung Galesa
Lala Mahiya


↓(bersuami)


♂ Sayyid Muhammad Ali Syamsuddin Kamarussaman Alaydrus
Lalu Najamuddin
(Lalu Nujum)
Lalu Bangsawan Abdurrahim
Abdul Karim
Lalu Bujir
Lalu Pangeran Anom
Lalu Rangam Ranga Batu Pasak
♂ Lalu Jane Dea Samede Puti Geti
♂ Lalu Indir
Dipati Rotong
Dea Dipati Bongkang Kapiyah
Nene' Dipati
Lalu Prabu Anom
Mele Dilaga
Dea Dipati
MANGKUBUMI SUMBAWA
Nene' Ranga
Dea Pin Manyurang
Dea Ranga
MANGKUBUMI SUMBAWA
Nene' Ranga
♂ Lalu Djamelela (Kaidah)
Mele Habira
Dea Ranga


Nama anumerta: Dea Koasa Unter Iwis
↓(beristeri)
♀ Lala Saragialu Daeng Talebang


Saragialu Karaeng Talebang
♂ Lalu Dilaga
MANGKUBUMI SUMBAWA
Nene' Ranga
Lalu Manyurang
Mele Abdullah
Dea Ranga
♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir


↓(bersuami)


♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape
♂ Lalu Tunji Dea Tame
Lalu M. Yusuf♀ Lala Amatollah


↓(bersuami)


SULTAN SUMBAWA XIII m. 1795-1816
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II
Lalu Muhammad
Lalu Makasau
Mele Banggae
Dea Ranga Rango Berang
SULTAN SUMBAWA XIV
m. 1836-1837

♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Mesir
(† 1837)
SULTAN SUMBAWA XV m. 1837-1883
♂ Dewa Masmawa Sultan Lalu Muhammad Amaroe'llah


↓(beristeri)


♀ Lala Rante Patolah
binti
Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu
bin
Tureli Donggo Mawa'a Kadi (Abdul Nabi) Raja Bicara Bima
Lalu Banggae Dea Tame Dea Dipati Karang Berang
DATU TALIWANG
♂ Daeng Mesir
DATU MARAJA MUDA SUMBAWA
♂ Datu Raja Muda Daeng Maskuncir
Maskuncir Datu Lolo Daeng Manassa


↓(beristeri)


♀ Datu Balasari
Lalu Patau Dea Mele Banggae
DATU TALIWANG
♂ Daeng Patongai
SULTAN SUMBAWA XVI m. 1882-1931
Gelar abhiseka: Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III
Nama lengkap Sultan: Mas Madina Daeng Raja Dewa
Nama panggilan: Dewa Marhum


↓(beristeri)


Gelar: Dewa Maraja Bini
Nama lengkap Permaisuri: ♀ Siti Maryam Daeng Risompa
Nama panggilan: Datu Ritimu
binti
Daeng Padusung bin Sultan Amrullah Sultan Sumbawa XIV m. 1837-1883
Lalu Mangandar Alam Dea Radan Tampa
DATU MARAJA MUDA SUMBAWA
♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi
SULTAN SUMBAWA XVII m. 1931-1975)
Gelar abhiseka: ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III
Nama lengkap Sultan: Kaharuddin Daeng Raja Dewa
Nama panggilan: Daeng Manurung


↓(beristeri)
Gelar Permaisuri: Dewa Maraja Bini
Nama lengkap Permaisuri: ♀ Siti Khodijah Ruma Pa'duka
Nama panggilan: Daeng Ante

binti

Sultan Muhammad Salahuddin "Ma Kakidi Agama" SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951
Lalu Banggae Abdul Wahab
♀ Nindo Siti Rahayu Daeng RisompaSULTAN SUMBAWA XVIII m. 2011-sekarang


Gelar abhiseka: Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV
Nama lengkap Sultan: ♂ Muhammad Abdurrahman Daeng Raja Dewa
Nama panggilan: Daeng Ewan
(b. 5 April 1941)
↓(beristeri)


Gelar Permaisuri: Dewa Maraja Bini
Nama lengkap Permaisuri: ♀ Andi Bau Tenri Djadjah
Nama panggilan: Datu Tenri
(b. 23 Oktober 1946)
binti
Andi Burhanuddin Karaeng Pangkajene = Andi Tenri Ampareng Datu Sengngeng Pamanna Wajo[8]
Arifin Abdul Wahab
Daeng Risompa Datu Intan Ratu
♀ Daeng Nadya Indriana Hanoum
Daeng Masugi Ratu Datu Batari Toja
♀ Daeng Sarrojini Naidu
Mallarangang Syarifoeddin
Daeng Mas Madinah Datu Raja Muda
♂ Raihan Omar Hasani Priyanto
Daeng Massir
♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto
Daeng Manyurang
♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c Mantja, Lalu (1984). Sumbawa pada masa dulu: suatu tinjauan sejarah (dalam bahasa Indonesia). Indonesia: Rinta. hlm. 148. 
  2. ^ "Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah". Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat. Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1978. hlm. 56. 
  3. ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Sultan-sultan Sumbawa". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019. 
  4. ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 1". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019. 
  5. ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Pemerintahan Sultan Bagian 2". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019. 
  6. ^ "Sejarah Kesultanan Sumbawa". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Diakses tanggal 2019-08-06. 
  7. ^ a b https://www.scribd.com/document/403789226/Data-Kesejarahan-Kesultanan-Sumbawa-bagian-1-docx
  8. ^ "Ensiklopedia Kebudayaan Sumbawa, Lahirnya Kesultanan Sumbawa". Universitas Teknologi Sumbawa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-18. Diakses tanggal 18 Mei 2019. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]

Kekerabatan dengan Sultan Banjar

[sunting | sunting sumber]

Raja Banjar Sultan Sulaiman Rahmatullah / Sulaiman Saidullah II (bin Panembahan Kaharuddin Halilullah, Sultan Tahmidillah II, Sunan Sulaiman Saidullah I, Sunan Nata Alam) telah menerima sebuah tombak pusaka bernama Kaliblah dari sepupunya Raja Sumbawa XIII Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II (bin Dewa Masmawa Sultan Mahmud anak Ratoe Laija).

Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[1]

Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.[1]

Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa.

Salah satu Sultan ini (Dewa Masmawa Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (disebut juga Panembahan Kaharuddin Halilullah Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin.

Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Lalu Muhammad, Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa.


Dewa Masmawa Sultan Muhammad Jalaluddinsyah III dan Raja-raja di Sumbawa menurut naskah Hikayat Raja-raja Banjar dan Kotawaringin dan Majelis Adat - Lembaga Adat Tanah Samawa (LATS) serta Bidang Kebudayaan - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa, memiliki leluhur seorang bangsawan dari Kesultanan Banjar yang bernama Raden Subangsa bergelar Pangeran Taliwang yang memiliki seorang putra di Taliwang bernama Raden Mataram alias Amas Mattaram yang menjadi Datu Taliwang dan seorang putera lainnya di Sumbawa Besar bernama Raden Bantan (Dewa Mas Bantan) yang menjadi Sultan Sumbawa ke-3.[2][3][4][5][6][7][8][9][10][11][12][13][14][15][16][17]


}}

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR I 1520-1546
♂ Sultan Suriansyah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Tuan Khatib Banun
 
 
 
DIPATI
♂ Pangeran Anom
Pangeran di Hangsana
 
SULTAN BANJAR II
♂ Sultan Rahmatullah
 
♂ Pangeran di Laut
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Nyai Ratu.....
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR III
♂ Sultan Hidayatullah I
 
♀ Putri Nur Alam
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR IV
♂ Sultan Mustain Billah
Raden Senapati
 
 
 
 
 
 
 
Raden Subamanggala
Pangeran Mangkunagara
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR V.a.
♂ Sultan Inayatullah
Pangeran Dipati Tuha I
 
MANGKUBUMI BANJAR
Panembahan di Darat
Pangeran Dipati Anom 01
 
WALI SULTAN BANJAR
♂ Sultan Ri'ayatullah
Pangeran Tapasena
(Wali Sultan Amrullah Bagus Kesuma)
 
 
RAJA KOTAWARINGIN 1
Ratu Bagawan dari Kotawaringin
 
Ratu Hayu
Putri Busu
 
 
 
 
 
 
Raden Timbakal
Pangeran Dipati Martasari
 
 
Si Jawa
 
RAJA SUMBAWA
Dewa Maja Paruwa
 
 
 
RAJA-RAJA TALLO
 
 
 
 
 
 
 
 
 
RAJA SELEPARANG
♂ Deneq Mas Pakel
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR VI.a.
♂ Sultan Saidullah
Raden Kasuma Alam
 
 
 
 
Putri Gelang
↓(bersuami)
Raden Saradewa
 
RAJA KOTAWARINGIN 2
Ratu Amas
(beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana)
 
♂ Raden Kasuma Taruna
Pangeran Dipati Kasuma Mandura
 
Pangeran Singamarta
Raden Sutasoma
 
PUTRI TALIWANG
♀ Mas Surabaya
 
 
 
PANGERAN TALIWANG 1
Raden Subangsa
Raden Marabut
 
PUTRI SUMBAWA
♀ Dewa Mas Panghulu
 
RAJA SUMBAWA
Dewa Mas Goa
 
RAJA TALLO
♂ Harun Al Rasyid
 
♂ Karaeng Panaikang Daeng Niaq
(adik Harun Al Rasyid Raja Tallo)
 
RAJA SUMBAWA
Dewa Mas Pamayam
Dewa Mas Cinni
 
RAJA SELEPARANG
♂ Dewa Mas Kertajagat
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR VII.a.
♂ Raden Bagus
Sultan Amarullah Bagus Kasuma
Pangeran Suria Angsa dari Banjar
(Sultan Saidillah 02)
 
SULTAN BANJAR VII.b.
♂ Raden Basus
Pangeran Suria Negara
Sultan Tahlil-Lillah
Sultan Tahirullah
Ahmed Tantahid-allah
 
Gusti Kasuma Matan
Raden Buyut Kasuma Matan
Pangeran Putra
 
 
 
 
♂ Raden Pajang
Raden Suta Kasuma
 
Gusti Pandara
 
 
 
DATU TALIWANG
Amas Mattaram
 
 
SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05)
♂ Dewa Mas Bantan
Sultan Harunnurrasyid I
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Siti Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
RAJA SELEPARANG
♂ Raja Kertabumi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR VIII.b.
Panembahan Kusuma Dilaga
 
SULTAN BANJAR VIII.a.
Sultan Tahmidullah 01
Panembahan Tengah
 
MANGKUBUMI BANJAR
Pangeran Purba Negara
(Pangarang-Purba-Negarree)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
DATU TALIWANG
♂ Gusti Amin
 
KARAENG BONTOLANGKASA 05
 
DATU TALIWANG
SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..)
Amas Madina
Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I
 
I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740)
 
DATU JEREWEH
Mas Palembang
♂ Dewa Maja Jereweh
 
♀ Karaeng Bontoje'ne
 
 
 
♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola
 
♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone
 
 
 
 
 
DATU SERAN
PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725)
♂ Raja Tua Datu Bala Sawo
Dewa Loka Ling Sampar
 
 
 
♂ Datu Budi
 
♀ Dewa Iya
Datu Balasao
DatuTengah
Karaeng Bonto Pa'ja
 
SULTAN BIMA
Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah
 
♀ Ince' Bagus
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja Bugis Pagatan
 
SULTAN BANJAR 1730-1734 IX.a.
Sultan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah
Panembahan Kuning Hamidullah dari Banjar
 
MANGKUBUMI BANJAR
Pangeran Dipati Mangkubumi
Pangérang Dipatty Soeria di Laga
(Pangeran Mangkubumi Suria Delaga)
Pangeran Mangku Delaga
 
SULTAN BANJAR IX.b.
♂ Sultan Sepuh dari Banjar Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I
 
 
 
 
PANGERAN BANJAR ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran Wirakusuma I dari Banjar / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa
 
DATU TALIWANG
♂ Pangeran Laya Kesuma
 
KARAENG BONTOLANGKASA 6
♂ I Mappasempa' Daeng Mamaro Opu Mangnguluang
 
 
 
SULTANAH SUMBAWA VII
Sultanah Siti Aisyah
 
 
 
 
 
DATU TALIWANG
SULTAN SUMBAWA VI
Sultan Muhammad Kaharuddin I
 
PERMAISURI BINAMU
♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang
Datu Pampang
 
RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814
♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu
 
♀ Putri
 
DATU JEREWEH
♂ ALAUDDIN / HASANUDDIN
 
DATU SERAN
Dewa Mas Pakil
Dewa Lengan Seran
 
♀ Putri
 
♂ Datu Seppe
 
♂ Datu Dollah
 
♂ Manuru Daha
Abdul Muslimin Ali Syah
Sultan Alauddin Muhammad Ali Syah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
adik Gusti Kasim Arung Turawee Bugis Paser
 
Raja Kusan I (1734-1759) Pangeran Muhammad Aminullah SULTAN BANJAR X.a.(3 Agustus 1759- Wafat 16 Januari 1761)
♂ Sultan Muhammad Aminullah Muhammad dari Banjar Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah
Muhammadillah
Raja Kusan I
 
♀ Ratu Sultan Muhammad binti Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar
 
 
 
 
 
♂ MANGKUBUMI BANJAR 1760 -1762 Pangeran Mangkubumi Pangeran Mas
Ratu Anum Kasuma Yuda
 
DATU TALIWANG
♂ Gusti Aceh
 
SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765
♂ Gusti Mesir Abdurrahman
Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II
 
 
RAJA PERMAISURI SUMBAWA
Karaeng Bonto Masugi
Datu Bonto Paja
Siti Khadijah
 
RAJA TALLO
MANGKUBUMI GOWA
♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa
 
♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data
 
♀ Putri.....
 
♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes
 
♀ Lala Saragialu Daeng Talebang
 
 
 
 
DATU SERAN
SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791
♂ Sultan Harun Ar Rasyid II
Datu Budi Lalu Mahmud
 
 
 
 
 
♀ Ran Tambas
Lala Tambas
 
 
SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752
Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima
 
♂ Lalu Muntadarman Datu Bajing
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Putri Ratu Lawiyah binti Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar
 
SULTAN BANJAR X.b.
Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II
Panembahan Batu
(Sultan Tamhidillah)
 
♀ Ratu Syarifah Aminah
 
 
♀ Ratoe Laija
(Putri Ratu Laiya Sara / Putri Sara)
 
SULTAN SUMBAWA X 1765
Dewa Masmawa Sultan Mahmud
 
 
RAJA TALLO
MANGKUBUMI GOWA
♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa
 
 
 
 
 
♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang
 
♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape
 
♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir
 
 
 
♀ Datu Giri
 
SULTAN BIMA IX m. 1773-1817
♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu
 
SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795
♀ Sultanah Shafiyatuddin
Daeng Massiki
 
 
 
 
 
♂ Lalu Abdullah Syahbandar
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Raja Kusan II(1786-1830): Pangeran Amir tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke Cylon Srilangka.
 
SULTAN BANJAR XI.a.

♂ Sri Sultan Amirul Mukminin Abdullah diasingkan ke Lampung
 
♀ Ratu Siti Air Mas (Ratu Siti Aer Mas binti Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu/Sultan Tamhidillah) makam di Amuntai Candi Agung
 
SULTAN BANJAR XI.b.
Sultan Sulaiman Rahmatullah
 
 
 
♀ Nyai Ratu Intan Sari (Nyai Ratu Sepuh/Nyai Ratna binti Kiai Adipati Singasari
 
 
SULTAN SUMBAWA XIII
Sultan Muhammad Kaharuddin II
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Lala Amatollah
 
 
 
♀ Ratu.....
 
SULTAN BIMA X m. 1818-1854
♂ Sultan Ismail Muhammad Syah, Rumata Mawa’a Alus, Mantau Dana Sigi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Lalu Cela Tureli Belo
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Pangeran Mas'ud Menikah Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar
 
SULTAN BANJAR Bandjarmasing
Sultan Adam lahir 1782 memerintah
3 Juni 1825-1 November 1857
 
Njahi Ratoe Kamala Sarie / Njahi Ratoe Koemala Sarie / Nyai Ratu Kamala Sari binti Kiai Adipati Singasari
 
 
♂ Datu Bonto Mangape
 
SULTAN SUMBAWA XIV
Sultan Lalu Mesir
 
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah
 
♀ Lala Rante Patola binti Anwar Abdul Nabi
 
♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah
 
♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu
 
 
 
 
SULTAN BIMA XI m. 1854-1868
♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Siti Saleha Bumi Pertiga
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) di peristri Pangeran antasari
 
SULTAN BANJAR 14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862
Gusti Inu Kartapati
Pangeran Antasari
Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin
 
♀ Ratu Salmiyah (Ratu Salmah) binti Pangeran Mas'ud bin Raja Kusan Sultan Amir melahirkan Putra Mahkota Pangeran Rahmattilah
 
SULTAN MUDA BANJAR Bandjarmasing
Pangeran Ratu
Sultan Muda Abdur-Rahman
lahir 1799 Memerintah
3 Juni 1825-5 Maret 1852
 
Nyai Ratu Halimah Putri Pangeran Syekh Muhamad Said Bugis Albanjari menikah Siti Fatimah putri Pangeran Syekh Abdul Wahab menikah Puan Syarifah Putri Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari
 
MANGKUBUMI BANJAR
1857-1862 ♂ Pangeran Mangkubumi Noch Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana
 
DATU TALIWANG
♂ Daeng Mesir
 
♀ Datu Balasari
 
♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo
 
♂ Daeng Padusung
 
♀ Daeng Ante Datu Singasari binti M. Yakub Ruma Kapenta Wadu
 
MANGKUBUMI BIMA
♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima
 
PERMAISURI BIMA
♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru
 
SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915
♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange
 
 
PERMAISURI DOMPU
♀ Ratu.........
 
SULTAN DOMPU XX
♂ Sultan Muhammad Sirajuddin, Manuru Kupa
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Pangeran Sjerief Oemar
 
♀ Ratu Biduri binti Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur-Rahman Abdur Rahman dari Banjar
 
Ratu Wirakusuma Ratoe Hasiah
menikah
1839
Ibu Suri Tua / Ibu Agung
 
 
 
 
 
 
SULTAN BANJAR C diasingkan Cianjur 3 Maret 1862
Seri Sultan Ratu Anom Wirakusuma Alwasjik Billah Sulthan Bandjarmasing 3 November 1859-3 maret 1862
Pemangku Raja (Wali Sultan Bandjarmasing)
28 Juni 1859-3 November 1859
Pangeran Mangkubumi Bandjarmasing
3 November 1857-28 juni 1859
Pangeran Ratu Anom
1841-1857
 
 
 
Ratu Wirakusuma Ratu Ratna Ratu
Ibu Suri Muda Ratu Kerajaan Kusan Pulau Laut Batulicin Bangkalan

menikah 1852
Putri Pangeran Muhamad Nafis Raja Kusan IV Bin Pangeran Haji Musa Raja Kusan III bin Pangeran Haji Muhammad Raja Kalua Kelua
 
DATU TALIWANG
♂ Muhammad Kaharuddin
Daeng Mappaconga
 
♀ Datu Balasari
 
SULTAN SUMBAWA XVI
Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III
 
 
 
♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Sitti Maryam
 
 
 
SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951
♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama
 
 
 
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Siti Aisyah binti SULTAN DOMPU XX
Sultan Muhammad Sirajuddin
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Ratoe Sjerief Ali
 
♀ Ratoe Sjerief Kesoema
 
Pangeran Sjerief Aboebakar
menikah 1857
 
Ratoe Sjerief Aboe Bakar Wirakusuma III
Lahir
1840
 
 
 
Ratoe Ainoen Djariah Wirakusuma III
(anak Nyai Ratoe Hadidjah)
 
Pangeran Muhamadilah Wirakusuma III
lahir
1853
 
Ratoe Hasiah Wirakusuma III
 
Ratoe Hapsah Wirakusuma III
 
DATU RAJA MUDA SUMBAWA
♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi
 
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PERMAISURI SUMBAWA
♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka
 
 
 
SULTAN BIMA XV m. 1951-2001
♂ Sultan Haji Abdul Kahir II, Ama Ka'u Kahi, Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo
 
PERMAISURI BIMA
♀ Hj. RM Zubaidah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Syarifah Ratu Intan Wirakusuma IV
lahir
1858
 
 
♂ ♂ Pangeran Muhamadilah Wirakusuma III
lahir
1853
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa
 
♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV
 
PERMAISURI SUMBAWA
♀ Datu Tenri
 
 
 
PERMAISURI BIMA
♀ Hj. Indah Damayanti Putri
 
SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013
♂Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Pangeran Musa Wirakusuma IV
(lahir di Cianjur)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
PUTRI SUMBAWA
♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum
 
PUTRI SUMBAWA
♀ Daeng Sarrojini Naidu
 
♂ Sentot Agus Priyanto
 
 
 
Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII
♂ Muhammad Putera Ferryandi
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Ratu Yuyu Wahyuningsih Wirakusuma V
(lahir di Cianjur)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto
 
♂ Raihan Omar Hasani Priyanto
 
♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Henry Wirakusuma VI
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  1. ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PemerintahanSultan1
  3. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama PemerintahanSultan2
  4. ^ https://www.scribd.com/doc/190123982/Hikayat-Banjar
  5. ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Hikajat Bandjar: A study in Malay historiography (dalam bahasa Inggris). Bibliotheca Indonesica, Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Netherlands), Martinus Nijhoff. 
  6. ^ Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar (dalam bahasa Melayu). Diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - Selangor Darul Ehsan, Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405.  ISBN 983-62-1240-X
  7. ^ Rosyadi, Sri Mintosih, Soeloso, Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Indonesia) (1993). Hikayat Banjar dan Kotaringin. Indonesia: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Bagian Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara. hlm. 139. 
  8. ^ (Belanda) Cense, Anton Abraham (1928). De kroniek van Bandjarmasin. C.A. Mees. hlm. 54. 
  9. ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Johannes Jacobus Ras, ed. Hikajat Bandjar: A Study in Malay Historiography (dalam bahasa Inggris). Martinus Nijhoff. 
  10. ^ Ras, Johannes Jacobus (1968). Bibliotheca Indonesica (dalam bahasa Inggris). 1. Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde. 
  11. ^ Rogayah A. Hamid, Etty Zalita Zakaria. Inti sari karya klasik (dalam bahasa Melayu). 1. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. ISBN 9836295062.  ISBN 9789836295064
  12. ^ Majod, Ali (2004). Hikayat Banjar, Siri karya sastera klasik untuk remaja (dalam bahasa Melayu). Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia. ISBN 9836280146.  ISBN 9789836280145
  13. ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 23. Ter Lands-drukkerij: 199. 
  14. ^ "Museum Negeri Lambung Mangkurat". Hikayat Banjar Volume 1 dari Seri penerbitan Museum Negeri Lambung Mangkurat. Indonesia: Museum Negeri Lambung Mangkurat. 1981. 
  15. ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Ter Lands-drukkerij: 199. 
  16. ^ Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (1861). "Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (Geschiedkundige aanteekcningen omtrent zuidelijk Borneo)". 51. Becht: 199. 
  17. ^ Hoëvel, Wolter Robert (1861). "Wolter Robert Hoëvel". Tijdschrift voor Nederlandsch Indië (dalam bahasa Belanda). 23. Ter Lands-drukkerij. hlm. 199.