Lompat ke isi

Lantai kayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh lantai kayu padat dengan lapisan atas dari uretan

Lantai kayu adalah semua produk dibuat dari kayu yang dirancang untuk dijadikan penutup lantai, baik secara struktural atau estetika.[1][2] Lantai kayu sering dianggap sebagai lantai yang secara fisik menggunakan kayu, meskipun pada kenyataannya dibuat dari berbagai bahan sintetis yang lebih baik dari kayu. Kayu adalah pilihan umum sebagai bahan lantai disebabkan oleh elastisitas dan fleksibilitas. Orang juga bisa menyebut lantai kayu yang merujuk pada lantai yang bermotif kayu, dengan kata lain bahan dasarnya bukanlah kayu. Berikut ini merupakan tipe dan jenis dari lantai kayu[3][4][5].

Kayu keras padat pada lantai datang dalam berbagai dimensi dan gaya, dengan masing-masing papan yang terbuat dari kayu padat dan digiling dari sepotong kayu. Lantai kayu [parket] padat yang awalnya digunakan untuk tujuan struktural, sedang dipasang tegak lurus terhadap dukungan balok kayu bangunan yang dikenal sebagai pembawa dan balok. Teknik konstruksi modern jarang menggunakan pembawa dan balok untuk pembangunan subfloor dengan kebanyakan rumah dibangun di Australia menjadi dasar dari pelat beton dengan bingkai kayu bangunan, lantai kayu padat Australia digunakan hampir secara eksklusif untuk penampilan mereka. Kayu yang digunakan untuk lantai kayu merupakan kayu padat, keras dan awet, dengan tingkat kekerasan kayu di atas 500 kg/m³. Ada beberapa kayu yang bisa dijadikan lantai kayu solid yaitu kayu Jati, kayu Merbau, kayu Sonokeling (Rosewood), kayu Oak, kayu Ebony, kayu [Bengkirai] (Yellow Balau), kayu Ulin (Ironwood). Beberapa kayu tersebut merupakan jenis kayu keras dan awet sehingga sangat baik untuk diterapkan sebagai lantai kayu.

Engineering

[sunting | sunting sumber]

Lantai kayu ini merupakan gabungan dari lapisan tipis kayu solid di bagian permukaan dengan lapisan kayu yang memiliki kualitas lebih rendah di bagian bawahnya. Bagian atas dilapisi kayu solid berkelas seperti jati, merbau dan lain-lain, dengan ketebalan lapisan atas bervariasi dari 0,2mm sampai 5mm. Dengan proses engineering, lapisan atas ini ditempelkan pada salah satu permukaan multiplek. Proses penempelan ini menggunakan mesin industrial khusus dan bahan lem yang berkualitas tinggi sehingga mendapatkan daya rekat yang sangat kuat dan tahan terhadap air. Hasilnya parket Engineer ini bisa dijual dengan harga yang lebih murah untuk jenis tampilan kayu yang sangat mahal atau kayu langka di antaranya: Kayu Jati, Merbau dan lain-lain.

Lantai Kayu Parkit (Laminated Flooring)

[sunting | sunting sumber]

Laminate Parquet atau yang biasa disebut lantai parkit/parket dibuat dari serbuk kayu, atau potongan-potongan kayu berkualitas yang kemudian digiling menjadi serbuk. Setelah menjadi serbuk, kemudian di press menggunakan mesin hot press dengan kekuatan di atas 1 ton, dan menggunakan campuran bahan kimia untuk menyatukan serbuk kayu hingga menjadi lembaran papan yang selanjutnya disebut HDF High Density Fiber. Setelah menjadi HDF, kemudian salah satu permukaannya di tempel plastik yang bermotif kayu yang nantinya akan diporsikan untuk bagian atas parket. Setelah ditempel Plastik bermotif, kemudian di Laminating dengan menggunakan mesin Hot Press, dan dengan menggunakan plastik laminate. Ini adalah teknologi flooring baru dari Jerman. Namun, kerugian dari menggunakan lantai kayu parkit ialah mudah diserang rayap sehingga tidak disarankan dipasang di daerah yang banyak rayap.

Lantai Vinyl bermotif kayu

[sunting | sunting sumber]

Lantai kayu menjadi favorit untuk desain interior lantai kebanyakan rumah. Meskipun banyak yang masih menggunakan lantai ubin, keramik atau marmer, pemilihan lantai kayu juga masih banyak digunakan dalam hal ini adalah lantai parket. Namun, lantai parket menggunakan karet yang mudah dimakan rayap sehingga lebih cepat rusak. Solusi mudah mengatasi hal tersebut adalah menggunakan lantai vinyl. Lantai vinyl adalah pelapis lantai yang terbuat dari PVC atau polivinylklorida yang tersedia dalam bentuk lembaran. Bagian paling atas lantai vinyl menggunakan pelapis untuk menghindari kontak langsung dengan pelanggan. Lantai vinyl merupakan jenis lantai yang lebih murah ketimbang lantai pelapis jenis lainnya. Beberapa penjual lantai vinyl mengorbankan penggunanya terpapar dengan bahan kimia dengan iming-iming harga murah. Hal ini tentunya sangat berbahaya untuk pembeli yang sering kali hanya mementingkan harga di atas kualitas. Namun, beberapa lantai vinyl saat ini sudah dilengkapi oleh fitur yang dapat menjaga keamanan dan kenyamanan pelanggan. Sesuai dengan pedoman ada harga, ada barang, maka pembeli harus berani mengutamakan kesehatan dengan mengeluarkan uang lebih mahal sedikit. Oleh sebab itu, banyak juga yang memakai lantai vinyl ini untuk melapisi lantainya agar terkesan klasik tetapi terkesan glamor.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Commercial Vehicle Flooring". Thomes Canada. 
  2. ^ Peterson, Charles (2010). Wood Flooring: A Complete Guide to Layout, Installation and Finishing. Connecticut, US: Taunton Press Inc. ASIN B017C1612K. 
  3. ^ Taylor, Adam M. (2003). "Bamboo Flooring: Better than wood?". University of Tennessee. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-13. Diakses tanggal 6 March 2012. 
  4. ^ "Engineered Enigmas: Know These Answers to Avoid Problems - Wood Floor Business Magazine". www.woodfloorbusiness.com. 29 November 2011. Diakses tanggal 2019-02-06. 
  5. ^ Blanchet, Pierre; Beauregard, Robert; Cloutier, Alain; Gendron, Guy; Lefebvre, Marcel (May 2003). "Evaluation of various engineered wood flooring constructions". Forest Products Journal. Madison. 53 (5): 30–37. ISSN 0015-7473.