Mantat tu' mate
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Mantat tu' mate adalah ritual mengantarkan arwah orang yang meninggal yang dilakukan oleh suku Dayak Taman penganut agama Kaharingan di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Bagi masyarakat Dayak Taman, upacara mantat tu' mate bukan bermakna dukacita, melainkan pesta memperingati bahwa orang yang meninggal telah lepas dari kehidupan duniawi dan berjalan ke kehidupan lain dengan diiringi doa-doa.
Prosesi
[sunting | sunting sumber]Upacara dilakukan selama tujuh hari berturut-turut dengan iringan musik dan tarian sebelum jenazah dikebumikan. Mandaria’i merupakan salah satu bagian dari upacara mantat tu’ mate. Dalam prosesi Mandaria’i ini, keluarga dan para pengantar menari memutari peti jenazah dari luar masuk ke dalam rumah sebanyak tiga kali dengan diiringi tetabuhan dengan bunyi khusus. Tarian ini juga diikuti doa dan menebas kayu yang nantinya akan dibuang jauh untuk membuang sial dan membuang semua perasaan mendiang di dunia. Setelah upacara selesai, barulah jenazah tersebut akan dimakamkan.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Upacara Adat Mantat Tu' Mate Suku Dayak Taman di Kalimantan". Kabar damai.id. 23 Juni 2022. Diakses tanggal 4 Januari 2023.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |