Lompat ke isi

Museum Perkebunan Indonesia

Koordinat: 3°33′22.0″N 98°41′19.9″E / 3.556111°N 98.688861°E / 3.556111; 98.688861
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Perkebunan Indonesia
Peta
Didirikan10 Desember 2016
LokasiJalan Brigjen Katamso 53, Kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Koordinat3°33′22.0″N 98°41′19.9″E / 3.556111°N 98.688861°E / 3.556111; 98.688861
JenisMuseum perkebunan

Museum Perkebunan Indonesia adalah sebuah museum yang didirikan sebagai pusat informasi dan pendidikan tentang perkebunan yang ada di Indonesia. Museum ini berlokasi di Jalan Brigjen Katamso No. 53 Kota Medan, Sumatera Utara. Museum ini berada di bangunan yang menjadi bagian dari APA (Algemeene Proefstation der AVROS / Algemeene Vereniging voor Rubberplanters ter Oostkust van Sumatra) atau Perhimpunan Pengusaha Perke­bunan Karet di Pantai Timur Sumatra. Bangunan museum menyatu dengan tempat hunian, kafe serta rumah cokelat milik Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS).

Pendirian

[sunting | sunting sumber]

Penggagas sekaligus pendiri Museum Perkebunan Indonesia bernama Soedjai Kartasasmita.[1] Ia mendirikannya sebagai sarana rekreasi dan pariwisata bagi masyarakat dari dalam negeri maupun luar negeri. Pembangunan museum juga ditujukan bagi penambahan ilmu pengetahuan mengenai kebun yang ada di Indonesia.[butuh rujukan] Peresmian Museum Perkebunan Indonesia dilakukan pada tanggal 10 Desember 2016.[2] Tanda peresmian ialah melalui penandatanganan prasasti.[butuh rujukan] Peresmian dilakukan oleh Tengku Erry Nuradi yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.[3] Bersama Erry ada pula Direktur Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian yaitu Bambang, serta Ketua Pembina Museum Perkebunan Indonesia, Soedjai Kartasasmita. Perancangan museum telah dilakukan pada 10 Desember 2010 yang bertepatan dengan hari perkebunan Indonesia di Medan dan kemudian dilanjutkan tanggal 8 Mei 2015 dengan penandatanganan prasasti.

Ruangan dan koleksi

[sunting | sunting sumber]
Koleksi Museum Perkebunan Indonesia
Beberapa benda yang pernah dipakai oleh Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Gedung museum memiliki dua lantai yang menyimpan banyak penjelasan seputar perkebunan pada masa lampau dan memamerkan koleksi hasil kebun serta sejarahnya.[4] Lantai per­tama didesain dengan grafis dan kon­teks kekinian perkebunan. Lantai dua menyajikan koleksi artefak perkebunan dari masa lampau hingga kini.[5] Terdapat beberapa ruangan di Museum di antaranya yaitu ruang Sultan Ma'mun Al Rasyid, ruang Said Abdullah, dan ruang Jacobus Nienhuys.[6]

Di dalam museum dan ruangan tersebut, pengunjung akan dapat melihat serta mengetahui perjalanan perkebunan Indonesia, berbagai informasi seputar pusat penelitian perkebunan Indonesia, mengenal komoditas unggulan perkebunan Indonesia yang mendunia sejak abad ke-18 hingga sekarang. Di halaman depan museum pengunjung dapat melihat adanya pesawat terbang Piper Pawnee produksi 1958 dari PTPN II yang digunakan untuk menyemprot hama tanaman tembakau selama 49 tahun. Kemudian juga ada lokomotif merek Ducro & Brauns dari Belanda, produksi tahun 1940 yang dioperasikan olej PTPN IV. Serta juga ada Montik atau kepala kereta buatan Scoma dari Jerman yang digunakan untuk mengangkut sawit oleh PT Socfin dari tahun 1982 hingga tahun 2015.== Lihat pula ==

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Calista, Regina (2018). Panen Sejarah di Musperin (PDF). Medan: Museum Perkebunan Indonesia. hlm. 3. 
  2. ^ "Soedjai Kartasasmita: Begawan Perkebunan Yang Menjadi Pembina YPKPY" (PDF). I-Info: 41. 2018. ISSN 2621-4229. 
  3. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 46. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  4. ^ Wahyuni, Eti (2017-11-16). "Jelajahi Museum Kebun Satu-Satunya di Indonesia". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2018-12-17. 
  5. ^ "Musperin sebagai Jejak Sejarah Perkebunan Sumut". Berita Analisadaily. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-18. Diakses tanggal 2018-12-17. 
  6. ^ MUSPERIN Connecting the past to The Future. Medan: Museum Perkebunan Indonesia. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]