Nesolagus
Nesolagus | |
---|---|
Kelinci sumatra, salah satu spesies dari Nesolagus | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genera | |
Nesolagus adalah genus dari hewan kelinci yang terdiri dari tiga spesies kelinci berbulu belang: Kelinci belang annam (Nesolagus timminsi), Kelinci sumatra (Nesolagus netscheri), dan spesies Nesolagus sinensis yang diketahui sudah punah. Secara umum sangat sedikit informasi mengenai genus ini secara keseluruhan, informasi yang diperoleh paling banyak berasal dari spesies kelinci sumatra.[1]
Spesies
[sunting | sunting sumber]Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, genus Nesolagus terdiri atas tiga spesies:
- Kelinci belang annam (Nesolagus timminsi)
- Kelinci sumatra (Nesolagus netscheri)
- Nesolagus sinensis (punah)[1]
Perilaku
[sunting | sunting sumber]Karena sejumlah kecil individu, dan karena penampakan genusnya yang terbilang langka, tidak ada banyak informasi yang tersedia mengenai perilakunya. Namun satu hal yang dapat diketahui adalah bahwa kelinci Sumatra merupakan hewan nokturnal dan bersembunyi di dalam liang yang tidak dibuatnya sendiri dan tidak suka keluar mencari makanan untuk dirinya sendiri di tempat-tempat yang terlalu jauh dari habitatnya.[2]
Deskripsi
[sunting | sunting sumber]Deskripsi dari spesies ini dipaparkan berdasarkan gambar yang diambil dari potret kamera tersembunyi, untuk kelinci sumatra sejumlah kamera dipasang di beberapa titik di hutan pegunungan wilayah Sumatra, sementara untuk spesies kelinci belang annam sejumlah kamera tersembunyi juga dipasang di wilayah pegunungan yang membentang dari Laos hingga Vietnam.[3] Masing-masing spesies kelinci berbulu belang ini memiliki tujuh corak garis berwarna coklat atau hitam, pantat kemerahan, dan putih pada bagian dada. Genus ini adalah genus yang spesiesnya memiliki bulu bercorak belang. Mereka bertubuh relatif kecil dengan panjang sekitar 368–417 mm, lalu panjang ekor sekitar 17 mm, dan panjang telinga sekitar 43–45 mm. Dengan demikian telinga Nesolagus panjangnya hanya sekitar setengah dari sebagian besar kelinci, misalnya dalam genus Lepus. Bulu mereka lembut dan padat, dilapisi oleh bulu luar yang lebih panjang dan agak kasar.[4]
Persebaran
[sunting | sunting sumber]Kelinci berbulu belang dapat ditemukan hanya di empat lokasi. Kelinci sumatra dapat ditemukan di wilayah sepanjang Bukit Barisan, Sumatera Barat dan wilayah barat Sumatra, Indonesia, dan kelinci belang annam dapat ditemukan di wilayah sekitar pegunungan Annamite yang merupakan perbatasan antara negara Laos dengan Vietnam.[5] Fosil dari salah satu spesiesnya (bagian mandibula/ rahang bawah kiri dengan beberapa gigi) dari Nesolagus sinensis yang telah punah dapat ditemukan di Taman Ekologi Chongzuo di wilayah Guangxi Zhuang di wilayah barat daya Tiongkok.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b Jin, ChangZu; Yukimitsu Tomida; Yuan Wang; YingQi Zhang (1 August 2010). "First discovery of fossil Nesolagus (Leporidae Lagomorpha)". Science China Earth Sciences. 53 (8): 1134–1140. doi:10.1007/s11430-010-4010-3.
- ^ "Animal Info - Endangered animals". Animal Info. Diakses tanggal 28 November 2012.
- ^ ed, Allan F. O'Connell ... (2010-09-30). Camera traps in animal ecology : methods and analyses / Allan F. O'Connell, James D. Nichols, K. Ullas Karanth, editors. Tokyo: Springer. ISBN 978-4-431-99494-7.
- ^ Nowak, Ronald M. (1999). Walker's Mammals of the World (edisi ke-Sixth). Baltimore, Maryland: Johns Hopkinds University Press. hlm. 1723. ISBN 9780801857898. Diakses tanggal 15 November 2012.
- ^ Can; et al. (2001). "Annamite striped rabbit Nesolagus timminsi in Vietnam" (PDF). Acta Theriologica. 46 (4): 437–440. doi:10.4098/at.arch.01-48.
- ^ Jin; et al. (2009). "First discovery of fossil Nesolagus (Leporidae, Lagomorpha) from Southeast Asia". Science China Earth Sciences. 53 (8): 1134–1140. doi:10.1007/s11430-010-4010-3.