Lompat ke isi

Polibios

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Infobox orangPolibios

Edit nilai pada Wikidata
Nama dalam bahasa asli(grc) Πολύβιος Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahirank. 200 SM (<199 SM) Edit nilai pada Wikidata
Megalopolis Edit nilai pada Wikidata
Kematiank. 120 SM (>133 SM) Edit nilai pada Wikidata (79/80 tahun)
Yunani Edit nilai pada Wikidata
Penyebab kematianHorse fall (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Kegiatan
Pekerjaansejarawan, personel militer, penulis Edit nilai pada Wikidata
PeriodePeriode Helenistik Edit nilai pada Wikidata
Karya kreatif
Karya terkenal
Keluarga
AyahLycortas (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata


Wounded Philopoemen oleh David d'Angers, 1837, Louvre

Polibios (ca. 200–118 SM, Yunani Πολύβιος) adalah seorang sejarawan Yunani pada periode Helenistik yang dikenal akan bukunya yang berjudul The Histories. Ia juga dikenal akan gagasannya mengenai sistem pemerintahan, yang digunakan dalam L'esprit des lois Montesquieu.

Ia lahir pada tahun 203 SM di Megalopolis, Arcadia.

Teori Siklus Polibios

[sunting | sunting sumber]

Teori ini menjelaskan tentang siklus sistem pemerintahan antara penguasa dengan rakyat.

Monarki adalah suatu sistem pemerintahan di mana raja yang menobatkan dirinya menggunakan kekuasaan semata-mata untuk rakyat dan bukan untuk dirinya sendiri.

Monarki dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Monarki absolut (raja memiliki kekuasaan penuh dan bersifat mutlak)

2. Monarki konstitusional (kekuasaan raja dibatasi berdasarkan hukum atau konstitusi yang berlaku)

3. Monarki parlementer (parlemen berkuasa penuh, raja hanya sebagai simbol)

Tirani merupakan perubahan sistem pemerintahan di mana raja yang sebelumnya merakyat tiba-tiba berkuasa semena-mena dan melakukan penyelewengan wewenang sehingga rakyat menjadi tertindas. Sistem ini sama dengan komunisme, fasisme, totaliter, dan kediktatoran.

Aristokrat atau golongan bangsawan mulai peduli terhadap rakyat yang tertindas oleh kebijakan penguasa yang semena-mena.

Oligarki adalah perubahan sistem pemerintahan di mana kaum bangsawan, elit politik, dan kalangan atas juga ikut menindas rakyat bersama raja sehingga muncul sikap etnosentrisme dan feodalisme.

Rakyat kemudian bangkit dan melancarkan revolusi untuk melawan pemerintah yang bertindak semena-mena. Kemudian rakyat berkuasa atas pemerintahan dan negara serta kemerdekaan dari penindasan dan ketidakpedulian penguasa kepada rakyat. Biasanya pemerintahan berubah menjadi sistem republik contohnya seperti Revolusi Prancis.

Ketika tampuk pemerintahan sudah dikuasai rakyat, negara menjadi kacau karena seluruh rakyat ingin menjadi pemimpin sehingga pemerintahan kembali ke sistem monarki.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]