Soerachman
Soerachman | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Probolinggo, Hindia Belanda | 29 Maret 1918
Meninggal | 12 Desember 1983 Surabaya, Indonesia | (umur 65)
Almamater | PETA (1943) |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1943-1972 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Soerachman (29 Maret 1918 – 12 Desember 1983) adalah purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat dan mantan Panglima Kodam VIII/Brawijaya. Pada tanggal 1 September 1962, menyerakan Jabatan Panglima Kodam VIII/Brawijaya kepada penggantinya Brigjen Basuki Rahmat.
Pendidikan dan karier militer
[sunting | sunting sumber]Sekolah di H.I.S di Probolinggo, MULO di Surabaya, dan AMS di Malang dan Surabaya ya g terakhir hanya Verlaring, 2 tahun 8 bulan. Ketika Jepang datang ia masuk sekolah kader Jepang di Magelang (tiga bulan) dan Resentai di Bogor (tiga setengah bulan), keduanya berijazah. Setelah lulus ia ditempatkan sebagai Syodanco (Pimpinan Seksi) di Daidan Surabaya 1943. Pada 1944 ia naik pangkat menjadi Cudanco (Komandan Kompi) di Dai I Daidan Surabaya pada 1945, setelah pembubaran PETA ia ikut membentuk BKR di Surabaya dan menjadi Wakil Ketua BKR Yang ketuanya Sungkono.[1] Selanjutnya pada 1945-1946 ia menjadi kepala markas TKR Surabaya Dan Reg I Div VII Surabaya Pangkat nya Letnan Kolonel. Pada 1947-1962 ia menjabat kepala bagian pendidikan Divisi VII Kediri. Dan Depot Bn. Divisi VII Blitar, Dan Bn. 22/Sriti Kediri, Dan Bn. 506, Dan ERI 17/Terr V, Kastaf V, Pangdam VIII/Brawijaya lalu menjadi Perwira Tinggi yang diperbantukan Men-Pangad.
Menjabat Pangdam VIII/Brawijaya
[sunting | sunting sumber]Pada 1956, ia menjadi Kastaf Teritorium V/Brawijaya mengantikan Letnan Kolonel Basuki Rahmat. Upacara pelantikannya dihadiri oleh Kolonel Sungkono yang mewakili Kasad dan Kolonel Kretarto serta para perwira, Saat itu ia juga menjabat Kastaf Harian Penguasa Perang Daerah Jatim, dan mengeluarkan surat-surat perintah penguasa Perang Jatim. Pada 1 September 1962, Brigjen Soerachman menyerahkan jabatan selaku Panglima Kodam VIII/Brawijaya kepada penggantinya Brigjen Basuki Rahmat. Kemudian Brigjen Soerachman di perbantukan pada Men/Pangad di Jakarta. Terhitung sejak 1 November 1971 Pangkatnya naik menjadi Mayor Jenderal. Dan dengan Keppres RI, 24 Februari 1972 ia menjalani pensiun.
Riwayat Jabatan
[sunting | sunting sumber]- Syodanco (Pimpinan Seksi) Daidan Surabaya (1943-1944)
- Cudanco (Komandan Kompi) Dai I Daidan Surabaya (1945)
- Wakil Ketua BKR Surabaya (1945-1946)
- Kepala Markas TKR Surabaya
- Dan Reg I Divisi VII Surabaya (1947)
- Kepala Bagian Pendidikan Divisi VII Kediri
- Komandan Depot Batalyon Divisi VII Blitar
- Komandan Batalyon 22/Sriti Kediri
- Komandan Batalyon 506/Sriti
- Dan ERI 17/Terr V
- Kepala Staf V
- Pangdam VIII/Brawijaya
- Pati Men-Pangad
Meninggal
[sunting | sunting sumber]Soerachman meninggal dunia pada 12 Desember 1983, di RS Dr. Soetomo, Surabaya pada usia 65 tahun akibat penyakit jantung, kencing manis dan radang tenggorokan yang dideritanya.[2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Kodam Brawijaya: Dari Kemelut Madiun 1948 hingga Operasi Trisula"
- ^ "Bekas Pangdam VIII Brawijaya tutup usia". Kompas. 14 Desember 1983. hlm. 12. Diakses tanggal 24 Mei 2021.
Jabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Brigjen TNI M. Sarbini |
Pangdam VIII/Brawijaya 1959-1962 |
Diteruskan oleh: Brigjen TNI Basuki Rahmat |