Lompat ke isi

Story:Melihat Istana Amantubillah Mempawah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Amantubillah
Amantubillah merupakan nama istana dari Kerajaan Mempawah, mempunyai arti, “Aku beriman kepada Allah”.
Zhilal Darma
Istana yang didominasi oleh wama hijau ini menempatkan tulisan “Mempawah Harus Maju, Malu dengan Adat" pada pintu gerbang istana.
Zhilal Darma
Kompleks Istana Amantubillah berdiri kukuh di Desa Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, kabupaten mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia.
Zhilal Darma
Kompleks Istana Amantubillah terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bangunan utama, bangunan sayap kanan, dan sayap kiri.
Zhilal Darma
Pada zaman dahulu, bangunan utama merupakan tempat singgasana raja, permaisuri, dan tempat tinggal sanak keluarga raja.
Zhilal Darma
Istana Amantubillah dibangun pada masa pemerintahan Gusti Jamiril bergelar Panembahan Adi wijaya Kesuma (1761-1787), sultan ke-3 kesultanan Mempawah.
Zhilal Darma
Bangunan sayap kanan berfungsi sebagai pendopo istana, sedangkan bangunan sayap kiri sebagai tempat tinggal para kerabat Kerajaan Mempawah.
Zhilal Darma
Di kompleks istana, pengunjung dapat melihat kolam bekas pemandian sultan beserta keluarganya.
Zhilal Darma
Kesultanan Mempawah mulai dikenal pasca kedatangan rombongan Opu Daeng Menambun dari kerajaan Matan, Tanjung pura, ke Sebukit Rama, Mempawah Lokasi Istana Amantubillah yang sekarang, sekitar tahun 1737 M. Pada tahun 1880 M, istana Amantubillah mengalami kebakaran ketika diperintah oleh Gusti Ibrahim bergelar Panembahan Ibrahim Mohammad Syafiuddin (1864-1892), sultan ke-9 kesultanan mempawah.
Zhilal Darma
Akan tetapi, pada saat ini kolam pemandian tersebut tidak berfungsi lagi, karena pendangkalan dan tertutupnya saluran air yang menghubungkan kolam tersebut dengan anak sungai Mempawah.
Zhilal Darma