Lompat ke isi

Pena

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 6 September 2015 07.20 oleh Nidia saragih (bicara | kontrib) (defenisi ballpoint,pena bulu,dan spidol)
Sebuah pulpen.

Pena (bahasa Inggris: pen) adalah alat tulis yang digunakan untuk menyapukan tinta ke permukaan, seperti kertas, untuk menulis atau menggambar. Ada berbagai warna tinta pena, yang paling umum adalah biru, hitam, dan merah. Ada berbagai macam pena, di antaranya ballpoint, pena bulu, dan spidol.

Ballpoint adalah alat tulis yang ujungnya menggunakan bola kecil yang berputar untuk mengontrol pengeluaran tinta kental yang disimpan dalam kolom berbentuk silinder.

pena bulu adalah alat tulis yang menggunakan tinta adalah pena dan tinta yang digunakan terpisah. Pena yang digunakan pada awalnya dibuat dari bulu angsa seperti yang lazim digunakan di Eropa pada abad pertengahan, batang alang-alang air yang digunakan di Timur Tengah atau bahkan kuas yang digunakan di Cina dan Jepang. Kelemahannya adalah penggunaannya sering merepotkan para pemakainya karena tintanya berceceran atau bahkan tumpah di atas kertas

Spidol adalah alat tulis berisi tinta dengan ujung menulis berupa serat yang dihubungkan langsung dengan cartridge tinta. Sementara Highlighter, menurut definisi adalah spidol diisi dengan tinta fluorescent (berpendar) transparan.

Sejarah

Pada masa 5000 SM saat orang-orang menggunakan potongan kayu untuk menggambar di atas tembikar. Lalu, 1000 tahun kemudian orang-orang di India menggunakan pena bulu atau potongan bambu untuk menulis kisah Ramayana, sebuah epos kuno yang menjadi bagian penting dari perkembangan agama Hindu.

Dahulu kala, bangsa Mesir mulai menggunakan alang-alang dan bulu untuk membuat prasasti. Kemudian sekitar tahun 1300 SM, orang Romawi mulai menggunakan sebatang besi mencetak di atas sebuah media yang berasal dari lilin. Kemudian, orang-orang di masa lalu mulai menemukan sebuah fakta bahwa bulu bebek, angsa, maupun kalkun merupakan media yang paling tepat digunakan untuk menulis. Kemudian orang-orang mulai membuat alat tulis dengan menggunakan bulu yang dikeringkan. Untuk menggunakannya, orang-orang terlebih dahulu menajamkan bulu yang telah kering sebelum mencelupkannya dalam tinta lalu menggoreskan alat tulis tersebut di atas secarik kertas. Nah, pulpen semacam ini meraih popularitas dan digunakan selama ratusan tahun untuk menulis.

Sebagai alat tulis, pulpen mengalami kemajuan ketika seorang warga negara Inggris asal Birmingham bernama John Mitchel mengembangkan sebuah pulpen otomatis dari logam yang murah, sederhana, namun kuat. Nah, alat tulis satu ini mendapatkan hak paten di tahun 1830 dan diproduksi secara masal.

Pulpen logam otomatis meraih popularitas hingga akhirnya seorang agen asuransi bernama Lewis Edson Waterman menemukan pulpen fountain pertama  di tahun 1844. Lalu di tahun 1884, L.E Waterman memiliki hak paten atas sistem pengisian tinta yang menggunakan sebuah ruang yang terbuat dari karet lentur dan dilengkapi tuas di bagian luar pulpen. Sistem pengisian ini bekerja ketika tuas ditarik dan menyedot udara ke dalam ruang kecil sehingga menghasilkan sebuah ruang kosong yang akan terisi oleh tinta ketika tuas dilepaskan.

Nah, pulpen dengan cara pengisian tinta seperti ini menjadi populer hingga kemudian seorang warga negara Amerika bernama John H. Loud mengembangkan pulpen yang menggunakan rotasi bola kecil untuk menyebarkan tinta dan kemudian dipatenkan di tahun 1888.

Kemudian di tahun 1938, seorang editor surat kabar Hungaria bernama László Bíró dan saudara laki-lakinya bernama George, seorang kimiawan, mengembangkan prototipe pulpen yang dapat digunakan menulis dengan nyaman termasuk ide menggunakan konsep rotasi bola kecil di ujung pena untuk menyebarkan tinta.

Sejak saat itu industri pulpen sebagai salah satu alat tulis berkembang dengan pesat dan mengalami beragam perkembangan seperti ditemukannya pulpen yang bisa dihapus di tahun 1979, serta penemuan pulpen rollerball, perpaduan antara pulpen fountain dan ball point, di tahun 1980an.

Ternyata pulpen memiliki sejarah yang cukup panjang, bukan? Kini Anda dapat menemukan berbagai varian alat tulis satu ini dengan kegunaan yang semakin kompleks seperti pulpen yang bisa digunakan untuk menerjemahkan kata atau pulpen yang bisa merekam suara. Lalu, mana pulpen pilihan Anda?

Pena berbeda dari pensil karena umumnya tintanya tidak dapat dihapus, meski bisa ditutupi menggunakan Tipp-Ex. Kini ada pena yang tintanya bisa dihapus, dan ia tidak sesuai untuk surat penting seperti cek.[1]

Catatan kaki

Lihat pula