Lompat ke isi

Urwah bin az-Zubair

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 September 2015 10.47 oleh Naval Scene (bicara | kontrib)

Urwah bin az-Zubair (bahasa Arab: عروة بن الزبير, w. 94 H/712 M) adalah adik Abdullah bin Zubair dan juga keponakan Aisyah.[1] Ia adalah putra dari pasangan Asma binti Abu Bakar and Zubair bin Awwam. Nenek Urwah adalah Safiyyah, yaitu bibi Nabi Muhammad dari keluarga ayahnya.[1]

Urwah bin az-Zubair termasuk dalam Tujuh Fuqaha Madinah, yaitu sebutan untuk sekelompok ahli fiqih dari generasi tabi'in yang merupakan para tokoh utama ilmu fiqih di Madinah setelah wafatnya generasi sahabat yang hidup sezaman dengan Nabi Muhammad.[2][3][4]

Urwah meriwayatkan sebagian besar hadits yang berasal Aisyah, selain dari para Sahabat lainnya seperti Ali, Umar, Ibnu Abbas, Abu Ayyub al-Ansari, dan lain-lain.[1] Selain itu, ia juga mendapat pengajaran dari Said bin al-Musayyib, yang lebih tua tujuh atau delapan tahun darinya.[1] Para periwayat hadits yang mengambil jalur darinya antara lain Qatadah bin Di'amah, Ibnu Shihab az-Zuhri, Yahya bin Said al-Ansari, dan Zaid bin Aslam.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e M. Fethullah Gülen (2014). Muhammad The Messenger of God. Işık Yayıncılık Ticaret. ISBN 1597846384, 9781597846387. 
  2. ^ Prof. A. Qodri Azizy, Ph.D. Reformasi Bermazhab: Sebuah Ikhtiar Menuju Ijtihab Sesuai Saintifik-Modern. Teraju Mizan. hlm. 28-29. 
  3. ^ Habib Nazir, Muhammad Hasanuddin (2004). Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah. Kaki Langit. hlm. 358. ISBN 9789799908100, 9799908108. 
  4. ^ Umar F. Abd-Allah (2013). Mālik and Medina: Islamic Legal Reasoning in the Formative Period. BRILL. hlm. 42-43. ISBN 9789004247888, 9004247882.